Seorang bayi malang membuat geger warga Kota Batam, Kepulauan Riau. Bayi yang lahir pada 7 Mei 2018 lalu ini, memiliki dua wajah, dan dua otak di satu kepala.
Putra pasangan Mustafa dan Erlinasari ini lahir secara caesar di RS Camatha Sahidya Muka Kuning, dia diberi nama Gilang Andika. Awalnya dokter merahasiakan kondisi bayi ini dari kedua orangtuanya, sehingga membuat Mustafa dan Erlina merasa kecewa. Meski hanya memiliki satu tubuh, namun Erlina dan suaminya tetap memanggil buah hatinya sebagai kembar.
“Bagi kami, mereka adalah putra kami dan kami sangat mencintai dan menyayangi Gilang Andika,” kata Mustafa seperti dikutip dari Kompas.
Artikel terkait: Disangka tumor, ternyata perut bayi ini berisi janin kembarannya yang menjadi parasit
Bayi malang berwajah dua, akibat sel telur yang gagal memisahkan diri dalam kehamilan kembar.
Pendapat Dinas Kesehatan pada kasus bayi malang berwajah dua di Batam
Kasus Gilang Andika yang lahir sebagai bayi malang karena memiliki dua wajah dan dua otak di satu kepala termasuk kasus yang langka, seperti halnya dalam kelahiran bayi kembar siam yang tubuhnya menempel satu sama lain.
Didi Kusmajardi, Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, kasus kembar siam terjadi karena pembelahan sel telur yang tidak sempurna, yang diakibatkan oleh paparan virus atau bahan kimia. Dia juga menambahkan, tidak ada yang bisa mencegah terjadinya kasus kembar siam. Bayi kembar dempet harus dipisahkan melalui operasi.
Kasus bayi kembar siam dempet, terjadi pada satu dari setiap 250.000 kelahiran hidup. Universitas Maryland Medical Centre menyatakan, bayi kembar siam biasanya terjadi saat ketika sel telur yang seharusnya memisahkan diri, namun berhenti sebelum prosesnya lengkap.
Bayi kembar siam bisa dipisahkan melalui jalur operasi, namun bukan berarti tanpa risiko. 75% kasus bayi kembar siam yang dipisahkan, hanya salah satunya yang berhasil bertahan hidup.
Orangtua berusaha mencari dana untuk melakukan operasi pada Gilang
Orangtua Gilang, bayi malang yang memiliki dua wajah ini berusaha mencari dana operasi.
Walaupun sudah tahu bahwa operasi pemisahan memiliki risiko tinggi, kedua orangtua Gilang berkeinginan untuk tetap melakukannya demi sang buah hati. Akan tetapi, keduanya belum memiliki biaya yang cukup untuk melakukan operasi tersebut.
Karena kondisinya yang tidak seperti bayi lain, Gilang tidak bisa menyusui dari ibunya. Dia harus minum susu formula melalui alat bantu selang. Dia juga mengalami masalah pernafasan. Saat ini, Gilang masih menjalani rawat jalan di rumah. Semua anggota badannya bisa berfungsi dengan sempurna.
Erlina dan Mustafa sedang menunggu kepastian apakah anaknya bisa dioperasi atau tidak. Dan menunggu uluran tangan dari para dermawan dan pemerintah untuk membantu biaya operasi buah hati mereka.
Baca juga:
Terlahir dengan Dua Wajah, Bayi ini Dianggap Pembawa Berkah dan Reinkarnasi Dewa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.