Tragedi memilukan menimpa pasangan suami istri asal Pariaman, Sumatera Barat. Fery Hermansyah dan Rydha kehilangan bayi Isyana pada Rabu (29/4/2020).
Bayi perempuan yang baru genap berusia satu bulan itu meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis di RSUP M Djamil Padang, salah satu rumah sakit rujukan COVID-19.
Si Kecil bayi Isyana alami sesak napas setelah menyusu
Kisah sedih ini diungkapkan oleh sang ibu, Rydha, melalui akun Facebooknya pada 1 Mei 2020.
“Saya ke sana hanya pergi mengantarkan nyawa anak saya,” tulis Rydha mengawali cerita.
Dia menceritakan kronologi kejadian yang menimpa bidadari kecilnya itu dan bagaimana perjuangan yang dilakukan bersama sang suami demi mendapat pertolongan untuk buah hatinya, Isyana.
Awalnya bayi Isyana tiba-tiba mengalami sesak napas setelah disusui ibunya pada Rabu pukul 10.00 WIB (29/4/2020). Melihat kondisi putrinya, Rydha dan suami pun langsung membawanya ke Rumah Sakit Umum Aisyah Pariaman.
Sayangnya, peralatan medis di sana terbatas sehingga harus dirujuk ke RSUP M Djamil Padang menggunakan mobil ambulans milik RSU Aisyah Pariaman. Tenaga medis dari rumah sakit itu juga ikut serta dalam ambulans.
Isyana lahir pada 29 Maret 2020, menurut sang ibu, selama ini putrinya tidak pernah sakit dan dalam kondisi sehat. Hanya hari itu dia mendadak sesak namun tidak disertai demam maupun batuk.
Artikel terkait: Bayi 7 minggu meninggal saat menyusu, ini peringatan dari ibunya!
Bayi Isyana tidak segera ditangani hingga kehabisan oksigen dan meninggal
Setibanya di RSUD M Djamil Padang, Isyana ternyata tak langsung mendapatkan penanganan medis. Dia diperlakukan sesuai prosedur pasien Covid-19
“Mereka lebih mementingkan tes Covid-19 kepada semua pasien yang datang ke IGD dibanding lebih dulu menyelamatkan nyawa seorang anak bayi umur satu bulan dalam kondisi sangat kritis,” tutur Ryda.
Rydha menyebut, bayinya ditolak dengan alasan ruangan anak penuh. Padahal menurut informasi dari kerabatnya yang bekerja di rumah sakit tersebut, bangsal anak sepi.
Oleh sebab itu orangtua Isyana dan tim RSU Aisyah Pariaman memberanikan diri untuk segera berangkat ke RSUD M Djamil Padang. Sebagai informasi, jarak kota Pariaman ke Padang sejauh 55 km.
“Kami datang tak disambut, bahkan sampai 1 jam lebih saya dan bayi saya masih menunggu di ambulans karena tidak ada respon dari mereka sampai-sampai oksigen di ambulans tersebut habis,” ungkap Rydha
Mereka menunggu dari pukul 14,oo WIB hingga pukul 17.00 WIB namun tak kunjung mendapat pertolongan hingga akhirnya si bayi meninggal dunia.
Ryda telah mengikhlaskan kepergian Isyana namun tidak bisa menerima anaknya diperlakukan seperti itu.
“Walaupun saya tahu ini adalah ajalnya dan saya sudah ikhlaskan karena saya yakin bayi mungil saya itu pasti masuk surga tapi saya tak bisa terima perlakuan mereka yang begitu tak punya hati nurani satupun.”
Kepulangan Isyana dipersulit oleh rumah sakit
Tak sampai di situ, kepedihan yang dialami Rydha dan suaminya pun ternyata kian bertambah. Pasalnya, setelah putrisnya meninggal, kepulangannya masih dipersulit oleh pihak rumah sakit. Mereka bahkan harus menunggu selama 4,5 jam agar bisa membawa jenazah bayi Isyana pulang.
“Kepulangan anak saya pun Anda persulit, dari jam 5 sore anak saya meninggal dan jam setengah sepuluh malam baru bisa saya bawa pulang. Itu pun saya pergi dengan sendirinya karena sudah tak sanggup rasanya menunggu lama dan tak ada kepastian,” keluh Rydha
Rydha juga mengatakan bahwa keluarganya marah dan memberontak dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) RSUP M Djamil Padang yang dianggap tidak masuk akal. Semua pasien wajib dites COVID-19 namun pelayanan begitu lambat. Isyana tidak dilayani dan juga tidak dites sampai ajal menjemputnya.
Artikel terkait: Kisah Memilukan Ibu Yang Melahirkan Bayi Meninggal Dalam Kandungan
Tanggapan pihak rumah sakit
Pada saat kejadian, salah seorang perawat RSUP M Djamil Padang sempat kaget ketika melihat bayi Isyana sudah dalam kondisi membeku karena sudah meninggal.
Sontak, hal ini membuat pihak keluarga semakin murka karena sebelumnya tidak ada satu pun petugas yang masuk ke ruangan di mana si bayi ditempatkan. Parahnya, tidak ada seorang pun dari pihak rumah sakit yang menghampiri mereka untuk memberi penjelasan.
Bayi Isyana dibiarkan begitu saja tanpa penanganan medis apapun hingga mengembuskan napas terakhir dan jenazahnya membeku. Rydha mengaku menyesal telah membawa buah hatinya ke rumah sakit tersebut.
Menanggapi kejadian itu, pihak rumah sakit belum bisa memberikan keterangan. Mereka mengaku masih mengumpulkan data.
“Kami sedang kumpulkan data dan keterangan. Nanti kami berikan keterangan resmi,” kata pejabat pemberi informasi dan dokumentasi RSUP M Djamil Padang, Gustianof, seperti dilansir Kompas.
Sumber: Facebook/Rydha Brt, Kompas
Baca juga:
Kabar duka, seorang bayi meninggal akibat Covid-19, seperti apa gejalanya?