Kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri kembali terjadi. Kali ini, seorang bayi disiksa oleh ayahnya hingga korban harus mengalami kebutaan dan kerusakan otak seumur hidup.
Anak perempuan yang kini telah berusia 2 tahun itu, sekarang harus mengalami kesulitan bernapas. Hidupnya sekarang bergantung pada mesin untuk bertahan hidup. Ia diberi makan melalui tabung untuk membantu mengatur tekanan darah dan frekuensi buang air kecilnya.
Bayi disiksa saat baru lahir hingga buta
Dilansir dari laman South China Morning Post (SCMP), insiden bayi disiksa ini terjadi di Hong Kong. Seorang ayah berusia 26 tahun, Chung Kei-yuen, telah mengakui kesalahannya pada Pengadilan Tinggi bahwa ia menampar dan mengguncang bayi yang berusia beberapa minggu, pada bulan Desember 2016 lalu.
Ayah kejam itu marah karena dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, lantaran bayinya tidak berhenti menangis.
Ketika anak itu berusia sekitar satu bulan, Chung menampar bayi yang menangis itu sebanyak 3 sampai 4 kali sebelum akhirnya mengangkat dan mengguncangnya 4 sampai 5 kali. Penganiayaan tersebut terjadi beberapa kali di bulan yang sama.
Saat penganiayaan terakhir yang ia lakukan, Chung menduga ada sesuatu yang salah dengan bayinya. Ia langsung membawa bayinya ke klinik kesehatan tiga jam kemudian.
Sang dokter akhirnya menemukan bahwa bayi yang dianiaya itu telah mengalami “trauma penganiayaan”. Ia juga mengalami pendarahan internal yang cukup mengkhawatirkan.
Dokter harus mengangkat bagian vitreous mata kanannya, yaitu gel bening yang terdapat antara lensa dan retina, karena pendarahan internal. Hal tersebut membuatnya mengalami kebutaan. Ia pun tidak bisa menjalani operasi serupa pada mata kirinya setelah retinanya melemah.
Bayi disiksa, sang ayah menyesal seumur hidupnya
Sampai saat ini, Chung mengaku menyesali perbuatannya. Ia tampak menangis di persidangan ketika mendengar kronologi kejadian demi kejadian dan bagaimana tindakannya telah menyebabkan kerusakan pada otak sang anak.
“Dia akan hidup dalam penyesalan selama sisa hidupnya,” ungkap pengacaranya.
Sang pengacara juga menambahkan, Chung terlalu lelah karena banyak bekerja dan stres karena ia adalah pengasuh utama bayi itu. Ia bekerja selama berjam-jam sebagai kitchen hand, yang membantu seorang chef. Sedangkan pacarnya, yang merupakan ibu dari bayinya menghabiskan sebagian besar waktunya di Internet unuk bermain game online.
Meskipun ibu mertuanya ikut membantu merawat bayinya, tetapi itu ternyata tidak banyak membantunya.
Rasa frustasi yang dialami Chung karena tidak bisa menghentikan tangisan bayinya itu, yang menjadi pemicu terjadinya insiden bayi disiksa.
“Karena ketidakmampuan mengendalikan emosi dan tanpa memahami konsekuensi, akhirnya insiden bayi disiksa itu pun terjadi,” jelas sang pengacara.
Artikel terkait: 6 Jenis Kekerasan Emosional pada Anak yang Dilakukan Orangtua Narsis
Bagaimana bersikap tenang saat bayi tidak berhenti menangis?
Ketika bayi kecil Anda tidak berhenti menangis, emosi Anda cenderung naik, dan Anda mungkin tergoda unuk melakukan apa saja demi menghentikannya menangis. Tapi apa pun yang Anda lakukan, jangan sampai mengguncangkan bayi Anda!
Bayi memiliki otot leher yang lemah. Dilansir dari laman MayoClinic, mengguncang-guncangkan bayi mungkin bisa membantu mengatasi rasa frustrasi Anda. Namun, hal ini memiliki konsekuensi yang berbahaya, termasuk kebutaan, kerusakan otak hingga keterbelakangan mental. Hal itu bisa mengancam jiwa atau bahkan fatal.
Berikut beberapa cara untuk menenangkan bayi menangis:
Cara umum
Bayi biasanya menangis ketika lapar atau mengantuk. Hal pertama yang dapat Anda coba adalah memberi mereka makan atau menegakkan dan menepuknya untuk bersendawa. Periksa juga apakah mereka sudah waktunya mengganti popok.
Jika sudah mendekati waktu tidur siang, Anda dapat mengayunkannya sedikit dan perlahan sehingga mereka mudah tertidur. Jika tidak ada yang berhasil, mungkin bayi Anda hanya membutuhkan perhatian dari Anda.
Beberapa alasan umum mengapa bayi menangis adalah:
- Kantuk atau kelelahan
- Popok basah atau kotor
- Kelaparan
- Overstimulasi atau terlalu bising dan berisik
- Kolik, refluks, atau alergi makanan
- Sakit
- Gas
- Takut dengan orang asing.
Jika air mata si kecil masih belum berhenti
Sering kali, bayi tampaknya baik-baik saja tetapi terus menangis. Pada saat seperti itu, yang paling penting Bunda tetap tenang dan bisa mencoba hal-hal berikut:
- Gendong bayi, ajak ia bicara atau bernyanyi untuknya. Katakan padanya bahwa dia akan baik-baik saja.
- Coba keluar dari ruangan atau rumah. Berjalan-jalan ke luar singkat dapat membantu menenangkan si kecil.
- Ingatkan diri Anda untuk menghindari kemarahan, karena tidak akan membantu. Terkadang, bayi hanya perlu menangis..
- Beristirahat ketika merasa perlu. Mintalah pasangan Anda atau teman tepercaya untuk mengambil alih sementara waktu menjaga bayi Anda tubuh merasa jadi lebih baik.
Ketika Anda sudah mencoba hampir semuanya dan bayinya masih tidak tenang, hubungi bantuan profesional medis segera, ya!