Hati para orangtua tentunya penuh dengan cinta ketika memandangi bayi yang sedang tidur. Dengan wajah yang begitu manis dan polos.
Lalu tak jarang hati rasanya mau rontok sedih ketika si buah hati tidak bisa tidur nyenyak, sering terbangun di malam hari dan menangis kencang.
Namun perasaan gelisah orangtua ketika bayinya tak tidur tenang ini tentu ada sebabnya. Masalah tidur pada bayi terbukti dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya, serta menyebabkan masalah perilaku di kemudian hari.
Dalam penelitian yang dilakukan di Indonesia dan dimuat dalam Sari Pediatri, Vol. 7 No. 4, majalah ilmiah Ilmu Kesehatan Anak yang diasuh oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebanyak 44,2% bayi mengalami masalah tidur. Meskipun demikian 42,3% orangtua beranggapan bahwa gangguan tidur pada bayinya bukan merupakan suatu masalah.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa peran dan manfaat tidur nyenyak bagi bayi ini.
Manfaat tidur nyenyak bagi bayi
Selama dua bulan pertama kehidupannya, kebutuhan bayi akan makanan (ASI/susu) lebih tinggi daripada kebutuhannya akan tidur. Untuk itu Parents harus memastikan bayi menyusu setiap 2-3 jam sekali.
Ketika usia 3-6 bulan, kebanyakan bayi sudah bisa tidur panjang di malam hari, dan membutuhkan setidaknya 14-15 jam tidur per hari. Pada masa ini, tidur bagi bayi sama pentingnya dengan nutrisi dari asupan mereka.
Ketika bayi mendapatkan tidur berkualitas yang mereka butuhkan, mereka lantas memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami obesitas, diabetes, kesulitan belajar dan masalah perilaku di kemudian hari.
Simak 7 manfaat tidur nyenyak bagi si buah hati di halaman selanjutnya..
- Mendorong pertumbuhan
Hormon pertumbuhan dapat dikeluarkan dengan maksimal selama bayi tidur nyenyak. Untuk itu bayi perlu menghabiskan 50% dari waktu mereka untuk tidur setiap harinya, agar pertumbuhannya memadai.
Peneliti Italia menemukan bahwa anak-anak yang kekurangan hormon pertumbuhan, memiliki masalah tidur yang cukup signifikan.
- Tidur membantu jantung
Para ahli sepakat tentang bagaimana tidur dapat melindungi anak-anak dari kerusakan pembuluh darah akibat sirkulasi hormon stres dan kolesterol.
Glukosa darah dan hormon kortisol pada anak-anak yang sulit tidur nyenyak di malam hari akan tetap tinggi. Sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes, obesitas, bahkan penyakit jantung.
- Mempengaruhi berat badan
Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit sejak bayi dapat menyebabkan anak-anak menjadi obesitas. Terutama pada anak-anak yang terbiasa menyusu hingga tertidur.
Hal ini disebabkan karena mereka tidak bisa membedakan antara mengantuk dan lapar. Sehingga gelisah karena kurang tidur kerap diartikan lapar.
“Seiring waktu, anak-anak yang terus menerus kurang tidur akan cenderung menjadi obesitas,” kata Dorit Koren M.D, dokter anak endokrinologi dan peneliti persoalan tidur di University of Chicago.
- Membantu mematikan kuman dan bakteri
Anak butuh tidur lebih banyak saat sakit
Selama tidur, tubuh memproduksi protein yang dikenal sebagai sitokin. Tubuh bergantung pada protein ini untuk melawan infeksi, penyakit, dan stres.
Tidur tidak nyenyak berdampak pada jumlah sitokin yang dihasilkan. Karena itu bayi yang kurang tidur cenderung lebih mudah terserang virus dan bakteri.
- Tidur nyenyak mengurangi risiko cedera
Anak-anak cenderung lebih ceroboh dan lebih impulsif ketika mereka tidak mendapatkan cukup tidur. Yang kemudian dapat meningkatkan risiko kecelakaan terhadap diri mereka.
Sebuah penelitian di Cina menemukan anak-anak dengan masalah tidur lebih mungkin mengalami cedera. Sebanyak 91 % luka yang dialami anak usia 1 tahun terjadi ketika mereka tidur kurang dari 9 jam di malam hari.
- Meningkatkan daya konsentrasi
Anak-anak yang secara konsisten tidur kurang dari 10 jam setiap malam sebelum usia 3 tahun, 3 kali lipat lebih mungkin untuk memiliki masalah hiperaktif dan impulsif pada usia 6 tahun.
- Meningkatkan kemampuan belajar
Anak yang cukup tidur akan lebih ceria saat bangun dan siap belajar lebih banyak
Bayi mungkin terlihat begitu damai ketika tidur, tapi sebenarnya otaknya sedang bekerja sepanjang malam.
Para peneliti di Columbia University Medical Center menunjukkan bahwa bayi, bahkan sejak baru lahir, benar-benar belajar dalam tidur mereka.
Hal ini terlihat kita para bayi mejalani serangkaian tes. Ketika mereka mendapatkan cukup tidur, bayi-bayi cenderung mencetak skor lebih tinggi dibanding ketika mereka dibiarkan tidak tidur.
Ingatan bayi akan permainan yang dilakukan pun akan lebih baik jika ia mendapat cukup tidur setelah mempelajarinya.
Serangkaian manfaat tidur nyenyak bagi bayi inilah yang mengharuskan kita, para orangtua, untuk memastikan anak mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Lantas apa yang bisa Parents lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur anak? Simak tipsnya membuat anak tidur nyenyak di halaman berikut…
Tips meningkatkan kualitas tidur anak
- Ajak anak bermain permainan yang aktif sepanjang hari, dan permainan yang tenang di malam hari. Hal ini untuk menjaga agar bayi tidak terlalu bersemangat dan terlalu lelah sebelum tidur.
- Ciptakan rutinitas dengan melakukan kegiatan yang sama dengan urutan yang sama, setiap malam.
- Banyak bayi yang menikmati rutinitas mandi tepat sebelum tidur. Mandikan bayi dengan air hangat dan sabun yang memiliki aroma menenangkan. Baca: 4 Manfaat Mandi Sebelum Tidur Malam Bagi Bayi dan Anak-anak.
- Lakukan kegiatan favorit anak di akhir rutinitas, di dalam kamar tidur. Ini akan membantunya mengasosiasikan tidur dengan hal yang menyenangkan.
- Pijat bayi sebelum tidur dengan baby oil atau lotion yang lembut di kulit. Memijat bayi sudah terbukti dapat membuat bayi rileks.
- Buat kondisi di kamar tidur pada malam hari konsisten. Jika dia bangun di tengah malam, suara dan penerangan (sebaiknya redup) harus sama seperti saat ia tertidur.
Sebuah studi yang melibatkan 405 bayi usia 7-36 bulan, menunjukkan bahwa bayi yang mengikuti rutinitas sebelum tidur malam, dapat tidur lebih mudah, lebih nyenyak, dan tidak sering terbangun di tengah malam.
Beberapa orangtua mulai memberikan rutinitas tidur rutin sedini anak usia 6-8 minggu. Rutinitas sebelum tidur dapat berupa kombinasi dari kegiatan tidur yang teratur. Untuk informasi lebih lanjut tentang kualitas tidur bayi, Parents dapat mengunjungi website johnsonsbaby.
Selamat mencoba, dan semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
*Artikel ini didukung oleh JOHNSON’S®
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.