Merebaknya pandemi yang disebabkan virus corona mengharuskan semua orang mewaspadai kemungkinan terinfeksi. Seperti kasus yang baru saja terjadi di Tel Aviv Israel. Seorang bayi baru lahir positif Covid-19 setelah melakukan tes dan diumumkan hasilnya pada Selasa, 14 April 2020.
Anak kecil dan bayi sebenarnya tidak dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi terpapar virus satu ini. Namun, adanya kasus ini membuat setiap ibu hendaknya mawas diri.
Bayi baru lahir positif Covid-19
Sang bayi lahir di Pusat Medis Hadassah di Yerusalem. Mengalami demam dan gejala Covid-19 lainnya, selanjutnya ia dibawa ke Pusat Medis Wolfoson di pinggiran Holon.
Saat hasil diagnosis keluar, rupanya ada hal yang mengejutkan pihak medis. Sang bayi dinyatakan positif corona, sementara ibunya malah negatif.
Kini, sang bayi masih dalam penanganan intensif di ruang isolasi khusus untuk penanganan yang lebih intensif.
Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!
Beberapa kasus positif pada bayi
Sang bayi di Israel tersebut rupanya bukan satu-satunya yang mengalami kondisi serupa. Meskipun dianggap tidak berisiko tinggi, nyatanya kemungkinan infeksi masih bisa terjadi.
Pada Maret akhir, seorang bayi di Chicago diketahui positif corona diusirnya yang masih di bawah 1 tahun. Malangnya, si kecil meninggal dunia.
Di usia 6 minggu, seorang bayi pun diketahui meninggal setelah positif Covid-19 di Connecticut. Di awal wabah, diketahui juga ada seorang bayi meninggal dunia di Wuhan, China.
Pada kasus di dalam negeri, seorang balita pernah diketahui positif corona di Yogyakarta hingga akhirnya berhasil sembuh. Belum lama ini, di Kabupaten Bogor pun diketahui ada satu kasus bayi di bawah 6 bulan yang mengalami positif Covid-19.
Artikel Terkait : Tidak menerapkan lockdown, ini 7 kebijakan pemerintah mencegah penyebaran Corona di Indoensia
Protokol pemerintah untuk ibu dan bayi baru lahir
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan pedoman yang dapat dilakukan oleh ibu nifas untuk perawatan diri sendiri dan bayi baru lahir di tengah pandemi. Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan antara lain :
a) Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya di masa nifas (lihat Buku KIA). Jika terdapat risiko/ tanda bahaya, maka periksakan diri ke tenaga kesehatan.
b) Kunjungan nifas (KF) dilakukan sesuai jadwal kunjungan nifas yaitu :
- KF 1 : pada periode 6 jam sampai dengan 2 hari pasca persalinan;
- KF 2 : selama 3 hari sampai dengan 7 hari setelah proses bersalinan;
- KF 3 : dalam waktu 8 hari sampai 28 hari sesudah bersalinan;
- KF 4 : pada periode 29 harisampai dengan 42 hari pasca persalinan.
c) Pelaksanaan kunjungan nifas dapat dilakukan dengan metode kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan atau pemantauan menggunakan media online (disesuaikan dengan kondisi daerah terdampak COVID-19), dengan melakukan upaya-upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas, ibu dan keluarga.
d) Pelayanan KB tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan membuat perjanjian dengan petugas.
Artikel Terkait : Jadwal mudik lebaran 2020 akan diganti, ini kebijakan pemerintah untuk masyarakat
e) Bayi baru lahir tetap mendapatkan pelayanan neonatal esensial saat lahir (0 – 6 jam) seperti pemotongan dan perawatan tali pusat, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1, pemberian salep/tetes mata antibiotik, dan pemberian imunisasi hepatitis B.
f) Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan, pengambilan sampel skrining hipotiroid kongenital (SHK) dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.
g) Pelayanan neonatal esensial setelah lahir atau Kunjungan Neonatal (KN) tetap dilakukan sesuai jadwal dengan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan dengan melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 baik dari petugas ataupun ibu dan keluarga.
Waktu kunjungan neonatal yaitu :
- KN 1 : pada periode 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir;
- KN 2 : pada periode 3 hari sampai dengan 7 hari setelah lahir;
- KN3 : pada periode 8 hari sampai dengan 28hari setelah lahir.
h) Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI ekslusif dan tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang tercantum pada buku KIA).
Apabila ditemukan tanda bahaya pada bayi baru lahir, segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), apabila ditemukan tanda bahaya atau permasalahan segera dibawa ke Rumah Sakit.
Baca Juga :