Warga Ngawi, Jawa Timur, baru-baru ini dikejutkan dengan berita kematian ibu dan seorang bayi yang masih berusia 3 bulan. Keduanya ditemukan meninggal pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 12.00 WIB di rumahnya dalam kondisi sedang menyusui. Bagaimanakah kronologis kejadian bayi 3 bulan meninggal tertindih sang ibu? Simak info lengkapnya di sini.
Kronologi Kejadian Bayi 3 Bulan Meninggal Tertindih Ibunya
Korban pertama kali ditemukan oleh sang nenek, Sunarsih (75), yang ingin menengok cucunya. Menyadari ada yang tak beres, Sunarsih segera memanggil tetangga untuk minta bantuan.
Saat ditemukan, sang bayi sudah dalam kondisi tidak bernyawa tertindih ibunya yang juga sudah wafat. Keduanya dalam posisi berpelukan.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian berkoordinasi dengan RSUD dr Soeroto guna melakukan visum.
Menurut hasil pemeriksaan dan keterangan keluarga, sang ibu yang memiliki riwayat hipertensi ini diduga mendapat serangan jantung saat menyusui.
“Dari hasil keterangan keluarga dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, korban memiliki riwayat hipertensi. Diduga korban meninggal 3 jam sebelum ditemukan akibat mendapat serangan jantung saat menyusui sehingga terjatuh dan menimpa anaknya yang masih bayi,” ujar Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan.
Kondisi ini juga turut dibenarkan oleh bidan desa yang menangani almarhumah.
“Siti memiliki riwayat hipertensi saat kehamilan sehingga harus menjalani operasi caesar pada 1 September 2023 lalu,” ujarnya.
Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti meninggalnya ibu dan bayi ini.
Belajar dari kasus yang menimpa ibu dan putranya di Ngawi ini, mari cari tahu risiko, penyebab, dan cara mengatasi hipertensi pada ibu menyusui yuk, Parents agar kejadian ini tidak terulang lagi!
Waspada Hipertensi pada Ibu Menyusui
Berdasarkan hasil riset yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology, risiko hipertensi bisa menurun drastis pada ibu yang memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. Artinya, secara tidak langsung penelitian ini menjelaskan bahwa menyusui dapat membuat tekanan darah menjadi lebih sehat.
Meski begitu, hipertensi pada ibu menyusui adalah masalah kesehatan serius yang tidak boleh diabaikan. Bahkan memerlukan perhatian dan pemantauan khusus karena ibu menyusui dengan riwayat tekanan darah tinggi masih mungkin mengalami hipertensi setelah melahirkan dan saat menyusui bayinya.
Tapi jangan salah sangka ya Parents, menyusui tidak menyebabkan atau memperparah kondisi hipertensi. Jadi, ibu menyusui dengan riwayat tekanan darah tinggi tetap boleh dan bisa memberikan ASI eksklusif pada si Kecil. Bahkan sangat disarankan.
Penyebab Hipertensi pada Ibu Menyusui
Hingga saat ini, penyebab hipertensi pada ibu menyusui belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko berikut ini diduga bisa memperbesar risikonya. Berikut di antaranya:
- tekanan darah tinggi selama kehamilan
- kegemukan atau obesitas
- memiliki bayi kembar
- memiliki riwayat tekanan darah tinggi
- kurangnya aktivitas fisik
- pola makan tidak sehat
- ketidakseimbangan hormon
- stres
Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi hipertensi pada ibu menyusu, seperti dengan memantau dan memeriksa tekanan darah secara rutin, menjaga berat badan, menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, mengonsumsi cukup air putih, meluangkan waktu untuk olahraga, mengelola stres dengan baik, serta jangan ragu atau menunda waktu untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan Anda jika merasa dibutuhkan.
Baca juga:
Kasus Baru! Bayi 13 Bulan Meninggal karena Covid Jadi Kasus Pertama di Singapura Tahun Ini
Stok Obat Kosong dan Terlambat dibawa ke RS, Balita 2 Tahun Meninggal Dunia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.