Batik selama ini dikenal sebagai warisan turun temurun masyarakat di Pulau Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, batik mulai ditemukan di berbagai wilayah di luar Pulau Jawa termasuk di Jambi. Tak mau kalah dengan batik pada umumnya, batik Jambi juga punya ciri khas dan keunikan tersendiri yang bisa dilihat dari corak dan motifnya. Berikut fakta seputar batik khas Jambi yang perlu Parents ketahui.
5 Fakta Batik Jambi yang Perlu Parents Ketahui
Batik telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia. Hal ini kemudian membuat popularitas kain tradisional ini meningkat pesat. Tak hanya ditemukan di Pulau Jawa, kini batik nyaris bisa dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya di Jambi.
Kota Jambi yang terletak di pesisir timur bagian tengah Pulau Sumatra juga memiliki batik daerah yang tak kalah menawan. Batik dari kota ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang bisa dilihat dari corak, warna, serta motifnya. Selain itu, batik dari Jambi juga memiliki cerita sejarah. Berikut 5 fakta batik Jambi yang perlu Parents ketahui:
1. Sudah Ada Sejak Abad ke-17
Menurut catatan sejarah, batik sudah ditemukan di Pulau Jawa sejak abad ke-12. Hal ini diungkapkan oleh G.P Rouffaer, seorang peneliti dari Belanda yang mengatakan bahwa batik dengan pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Lalu, bagaimana dengan batik dari Jambi?
Seperti dikutip dari Beritagar.id, batik dari Jambi sudah berkembang sejak abad ke-17. Hal ini diperkuat oleh tulisan orang Belanda bernama E.M Gosling dalam surat kabar mingguan kolonial “Timur dan Barat” nomor 52 tahun 1929, dan nomor 2 tahun 1930 yang mengungkap sekilas tentang sejarah batik khas Jambi.
Batik di Kota Jambi tadinya diperkenalkan oleh orang Jawa yang tinggal di sebuah kampung di kawasan Seberang, Kota Jambi pada abad ke-17. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal identitas batik dari Jambi.
Artikel terkait: Cantik dan Penuh Warna, Ini 8 Motif Batik Kontemporer dari Berbagai Daerah
2. Batik Jambi Berkembang pada Masa Kolonial
Batik dari Kota Jambi semakin berkembang pada masa penjajahan Belanda. Kain batik dari kota ini mulai dikenakan oleh tokoh-tokoh penting, salah satunya adalah Residen Jambi yang bernama H.I.C Petri. Utusan Belanda itu menjabat di Kota Jambi pada tahun 1918-1925.
Fakta sejarah mengungkap bahwa ditemukan lima helai kain batik khas Jambi milik sang residen. Kelima kain batik itu memiliki corak warna dominan merah serta ada sentuhan warna hitam dan biru. Pada tahun 1920, batik tersebut kemudian dibawa dan disimpan sebagai koleksi bersejarah.
Artikel terkait: 7 Motif Batik Indonesia yang Paling Terkenal, Adakah dari Daerah Anda?
3. Sempat Redup Lalu Dihidupkan Kembali oleh Istri-istri Gubernur Era 80-an
Batik di Kota Jambi sempat meredup setelah Sultan Jambi tak lagi berjaya. Kegiatan membatik ikut mati bersamaan dengan perginya para maestro batik dari kota ini. Namun, batik dari Jambi mulai menemukan kehidupannya kembali setelah pada tahun 80-an para istri gubernur mendatangkan para perajin batik dari Yogyakarta.
Para perajin tersebut diminta untuk melatih para perempuan di kawasan Seberang yang dulunya dikenal sebagai kawasan pengrajin batik. Hasilnya bisa dilihat sekarang, industri batik dari Kota Jambi kembali menggeliat.
Artikel terkait: 6 Fakta dan Sejarah di Balik Indahnya Batik Pekalongan
4. Batik Jambi Memiliki Corak Warna Merah
Pada masa awal perkembangan batik di Kota Jambi, yang menjadi ciri khas dari batik ini adalah warnanya. Batik khas Jambi didominasi oleh warna merah. Menurut para pengusaha batik setempat, hal ini karena batik khas Jambi mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa, India, Minang, dan Palembang.
Namun demikian, seiring berkembangnya zaman, kini ada banyak warna lainnya yang menghiasi kain batik dari Jambi. Namun, warna merah masih mendominasi sebagian besar motif batik Jambi yang kini beredar di pasaran.
5. Dipakai sebagai Tengkuluk
Telungkuk adalah penutup kepala yang biasanya dipakai oleh para perempuan di Jambi. Penutup kepala tradisional ini merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang. Kini, tengkuluk yang acap kali disebut juga takuluk atau kuluk kerap dipakai saat menghadiri acara hajatan atau acara besar lainnya.
Uniknya, batik khas Jambi juga sering digunakan sebagai tengkuluk. Biasanya dipadukan dengan busana adat lengkap dengan perhiasan dan pernak-pernik yang menawan. Penampilan pun akan semakin terlihat menarik jika menggunakan batik sebagai tengkuluk.
Nah, Parents, itulah sederet fakta menarik dari batik Jambi. Semakin membuktikan bukan kalau Indonesia memang kaya akan warisan budaya? Yuk, lestarikan batik khas Jambi agar tak punah dimakan usia!
Baca juga:
Mengulik Sejarah Panjang Batik Lasem dan Ragam Motif yang Kaya Makna