Kartu permainan anak bergambar karakter kartun yang terdapat QR code di jual bebas di lingkungan sekolah menimbulkan kehebohan. Pasalnya, dalam kartu berukuran 5×8 sentimeter itu terdapat QR code yang terkoneksi ke situs judi online di Tiongkok. Bagaimana kronologi ditemukannya barcode judi di mainan anak?
Ditemukan Barcode Judi di Mainan Anak
Adapun kasus ini ditemukan di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Pihak kepolisian juga telah bergerak menelusuri informasi viral tersebut hingga mendatangi agen-agen penjual mainan anak-anak di beberapa tempat.
Malik, salah satu orang tua yang anaknya membeli permainan itu kaget terdapat QR code situs www.5kapai.com di bawah kartu tersebut. Anaknya membeli kartu tersebut pada pedagang di lingkungan sekolah di wilayah Kunciran, Kota Tangerang.
“Belinya di wilayah sekolah temannya, karena enggak ada yang jual di sekolahan anak saya. Terus dia pamer, kalau mainan itu lagi ngetren di kalangan anak kecil. Harganya seribu,” ujarnya.
Malik pun berusaha mencoba dengan mengakses QR code dari kartu mainan tersebut. Namun, hasil akses QR code itu terkoneksi dengan aplikasi WeChat.
“Awalnya itu QR code nyambung ke WeChat. Saya enggak punya aplikasi WeChat, jadi enggak dilanjutin. Tapi lihat ada websitenya, saya buka pakai browser gunakan VPN. Ternyata mengarah ke website buat taruhan bola atau judi online, tapi pakai bahasa China. Aneh kan ini ada di Indonesia,” jelasnya.
Adanya temuan tersebut, dirinya berharap orang tua lebih mengawasi pada lingkungan sekolah dari anak-anaknya. Sebab mainan tersebut sedang digandrungi anak-anak sekolah dasar.
“Mainan itu lagi ngetren di kalangan anak-anak. Saya khawatir, kenapa harus mencantumkan laman judi online itu. Kalau anak-anak yang sudah paham kemungkinan dia bakal scan atau cari tahu, penasaran,” katanya.
Para orang tua diminta untuk mewaspadai adanya modus baru judi online ini. Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komifo) telah memblokir situs judi online yang tertera pada kartu mainan anak tersebut.
Artikel terkait: 8 Mainan Anak Paling Aneh
Mainan Ditarik dari Peredaran
Kepolisian dari Polsek Pinang Kota Tangerang, menarik mainan anak dengan barcode judi online yang beredar di kalangan pengecer dan agen penjual mainan di wilayah tersebut.
Kapolsek Pinang, Iptu Tapril menerangkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan mendalam terkait peredaran mainan anak yang terdapat barcode untuk mengakses judi online tersebut. Dari penelusuran polisi, mainan tersebut didapat dari sentra penjual mainan di Pasar Pagi, Jakarta Barat.
“Sudah kita tindaklanjuti dan melaporkan ke Polres. Intinya mainan itu berdasarkan keterangan pengecer, dia mendapat dari agen yang dibeli dari Pasar Bengkok dan Pasar Lembang. Keterangan agen itu membeli di pasar Pagi, Jakarta Barat, satu renceng dia beli 6 ribu dan dijual 8 ribu ke pengecer,” jelas Iptu Tapril.
Dia juga memastikan, kalau penjual eceran dan agen penjual mainan anak yang ditemuinya itu tidak mengetahui sama sekali tanda barcode yang bisa terakses judi online. Mereka mengaku hanya menjual mainan yang sedang digandrungi anak-anak tersebut.
“Dia (pengecer) juga enggak tahu ada barcode, enggak tahu juga ada mengarah ke situs online,” kata Kapolsek. Menurut pengecer juga, mainan anak dalam bentuk lembaran bergambar karakter kartun itu, dijual ke anak-anak seharga Rp1.000 per lembar. Sementara pengecer memperoleh harga Rp8 ribu satu renceng berisi 15 lembaran bergambar itu.
Meski begitu, Kapolsek juga memastikan, kalau mainan lembar bergambar itu hanyalah mainan biasa, yang tidak mudah bagi anak-anak untuk bisa terakses situs judi online luar negeri.
“Kecuali HP dia pernah digunakan judi online, kaya judi slot gitu. Terus harus dengan aplikasi VPN, dan menginput biodata diri dan rekening bank,” jelas Kapolsek.
Tapril menambahkan, pihaknya meminta orang tua murid agar lebih mewaspadai jajanan yang dibeli anaknya, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Artikel terkait: Penelitian: Punya banyak mainan berdampak buruk bagi anak
Kiat Aman Memilih Mainan Anak
Memberikan mainan kurang lebih sama dengan memberikan teman bermain bagi si kecil. Jadi, Parents harus hati-hati, jangan sampai benda yang seharusnya menghibur ini malah jadi membahayakannya. Saat memilih mainan untuk anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Sesuaikan Dengan Usia Dan Karakter Anak
Saat membeli mainan, perhatikan label kemasan dan lihat untuk usia berapa mainan itu diperuntukkan. Memberikan mainan yang sesuai dengan usia, minat, dan karakter anak penting untuk dilakukan agar sesuai dengan tingkat kemampuan, dan kesiapannya dalam bermain.
2. Baca Petunjuk dan Dampingi Si Kecil
Jangan lupa untuk membaca dulu petunjuk penggunaan mainan dan tetap dampingi si kecil saat bermain, agar ia tetap aman. Setelah bermain, Parents dapat mengajarkan anak untuk menyimpan mainannya dengan baik.
3. Cek Mainan Secara Teratur
Anda perlu memeriksa mainan si kecil secara teratur guna mengetahui ada tidaknya kerusakan. Jika ada kerusakan seperti adanya serpihan atau pinggiran mainan terlihat tajam atau adanya karat pada mainan, sebaiknya buang atau perbaiki mainan tersebut.
4. Bersihkan Mainan Secara Teratur
Saat akan membersihkan mainan, pastikan Parents membaca dulu petunjuk cara membersihkannya. Umumnya mainan dapat dicuci dengan sabun yang berbahan ringan atau sabun antibakteri dan air panas. Untuk mainan yang bisa berkarat, seperti sepeda, sebaiknya simpan mainan tersebut di ruangan yang tidak terkena hujan.
5. Hilangkan Benda Berbahaya
Jika pada mainan anak terdapat benda berukuran kecil, seperti manik-manik atau kancing baju boneka, sebaiknya lepaskan. Pasalnya, bayi berusia di bawah 5 tahun belum tahu akan bahaya sehingga mungkin untuk memasukkan benda-benda berukuran kecil ke mulutnya ketika sedang bermain.
Jika hal ini terjadi, anak bisa saja tersedak. Tersedak yang dialami bayi berusia di bawah 5 tahun tidak bisa disepelekan karena bisa menyebabkan kematian. Selain mainan berukuran kecil, hindari pula mainan dengan pita atau tali yang longgar karena mainan ini bisa saja melilit di leher anak secara tidak sengaja dan membuatnya tercekik.
6. Hindari Memberikan Mainan Berdaya Listrik dan Magnet
Sebaiknya hindari memberikan mainan yang perlu diisi daya listrik untuk anak di bawah 8 tahun tanpa pengawasan. Ini dilakukan untuk menghindari risiko anak kesetrum. Selain berdaya listrik, mainan yang memiliki magnet, terutama yang berukuran kecil sebaiknya juga tidak diberikan kepada anak.
Pasalnya, jika magnet pada mainan terlepas dan anak secara tidak sengaja menelan 2 magnet atau lebih, magnet tersebut bisa saja menempel di dalam tubuh dan mencederainya.
Artikel terkait: 7 Mainan Anak yang Berbahaya untuk Mata
7. Perhatikan Tanda atau Keterangan Peringatan
Keterangan atau tanda peringatan juga harus Anda perhatikan. Baca dan perhatikan baik-baik, apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan. Misalkan, mainan ini tidak boleh terkena panas matahari karena dapat menyebabkan kebakaran.
Atau misalnya lagi, mainan ini harus dicharge setiap 3 jam sekali. Tanda atau keterangan peringatan dibutuhkan agar keamanan anak tetap terjaga ketika bermain.
8. Pilih Mainan yang Mengedukasi Anak
Orangtua kadang suka-suka memilih mainan anak atau menuruti keinginan anak untuk membelikannya mainan tanpa tahu manfaat dari mainan tersebut. Namanya anak-anak apalagi masih kecil belum bisa memilih dan membedakan mana mainan yang mendidik, mana mainan yang kurang mendidik.
Bukan soal sayang anak, tapi mainan yang dibeli harus mengedukasi mereka. Mainan edukatif jauh lebih bermanfaat ketimbang mainan lainnya.
Hal-hal di atas juga patut diperhatikan ketika Parents memberikan hadiah mainan untuk anak lain. Dengan memerhatikan hal tersebut, Bunda juga dapat lebih tenang karena si kecil dan teman-temannya dapat bermain dengan aman.
Baca juga:
7 Mainan Edukatif untuk Anak 2 Tahun Rekomendasi di 2023, Yuk Stimulasi Buah Hati
10 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Usia 3 Tahun, Bermanfaat untuk Perkembangannya!