Masalah yang bertubi-tubi hingga kesedihan yang berlarut seringkali memicu tindakan bunuh diri. Namun, di antara banyaknya kasus bunuh diri, pernahkah Anda mendengar kasus bapak dan anak bunuh diri?
Ya, belum lama ini bapak dan anak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditemukan dalam keadaan kritis di dalam rumah mereka. Dugaan sementara, keduanya sengaja bunuh diri. Namun, penyebabnya belum diketahui. Lalu, seperti apa kasusnya? Simak laporan lengkapnya berikut ini.
Bapak dan Anak Bunuh Diri, Sang Anak Tewas dan Si Bapak Berhasil Diselamatkan
Seorang bapak berinisial EG, warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditemukan dalam kondisi kritis di rumahnya pada hari Kamis (8/10/2020). Lelaki berusia 48 tahun itu ditemukan tergeletak di lantai dengan kondisi tangan kiri berlumuran darah.
Namun, yang lebih mengejutkan lagi, ternyata tak cuma EG yang ditemukan dalam kondisi kritis. Anaknya yang berinisial IM juga ditemukan di sebuah kursi dengan kondisi kepala terlilit sarung. Saat ditemukan, kondisi keduanya masih hidup sehingga pihak keluarga langsung melarikan EG dan IM ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus.
Sayangnya, IM meninggal dunia ketika dalam perjalanan. Bocah berusia 12 tahun itu meregang nyawa sebelum kendaraan yang mengangkutnya sampai di RSUD Loekmono Hadi. Sementara itu, EG yang berhasil bertahan kini tengah menjalani perawatan intensif.
Sementara itu, polisi hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut. Pihak kepolisian masih belum bisa memastikan apakah bapak dan anak itu sengaja bunuh diri bersama atau ada indikasi pembunuhan. Polisi juga menemukan barang bukti berupa tali plastik yang menggantung di kamar anak.
“Kami belum bisa menyimpulkan kejadian tersebut apakah masuk kategori bunuh diri atau pembunuhan karena masih didalami sehingga belum bisa menyimpulkan apa-apa,” kata Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Pesan terakhir pasangan suami istri bunuh diri, “Jaga adikmu, ya, Nak”
Bapak dan Anak Bunuh Diri, Sempat Jalani Tes Usap Covid-19
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, EG diketahui sempat berobat ke Puskesmas Ngembal Kulon, Kudus, Jawa Tengah karena mengeluhkan gejala Covid-19. Namun, ketika dilakukan tes cepat atau rapid test dan hasilnya non reaktif.
Namun, EG masih belum yakin dengan hasil tes cepat yang ia jalani. Ia kemudian melakukan tes usap tenggorokan atau yang dikenal dengan swab test secara mandiri di salah satu klinik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Meski demikian, hingga berita ini ditulis, belum diketahui hasil swab test yang dijalani oleh EG. Namun, ia sempat menuliskan pesan terakhir untuk keluarga.
“Makamkan kami dengan protokol kesehatan dengan satu liang.” Demikian pesan yang tertulis dalam secarik kertas.
Selain itu, ada juga pesan lain yang berbunyi, “Maafkan kami, semoga kami berkumpul.” Kedua surat itu diduga ditulis oleh EG.
Korban Diduga Depresi Akibat Merasa Tertular Virus Corona
Ani, tetangga korban dan juga saksi mata mengatakan, selama beberapa hari terakhir kondisi EG memang menurun. Tetangganya itu mengeluhkan gejala Covid-19 dan sempat menjalani pemeriksaan. Menurut keterangan Ani, hasil tes usap tenggorokan EG menyatakan dirinya negatif Covid-19. Namun, EG bersikeras ia telah tertular virus corona.
EG juga berpikiran anaknya ikut tertular virus corona karena selama beberapa hari terakhir menderita sesak napas.
“Bapaknya itu pikirannya kena Covid-19, itu padahal tidak kena Covid-19. Itu mau minta Puskesmas untuk swab. Saat swab hasilnya negatif. Lha kenapa anaknya diajak, ibunya dibilang anaknya ketularan bapaknya. Anaknya kalau sakit itu kan sakit sesak napas. Itu dikira Covid-19,” terang Ani seperti dikutip dari Detik.com.
Baca juga: Depresi ditinggal istri, ayah ini menggantung anaknya lalu bunuh diri
Istri Sedang Tidak di Rumah Saat Bapak dan Anak di Kudus Bunuh Diri
Sementara itu, istri EG adalah orang pertama yang menemukan suami dan anaknya dalam kondisi tak sadarkan diri. Ia pun segera mencari bantuan setelah mengetahui apa yang terjadi di rumahnya.
Ia juga mengaku, saat kejadian dirinya sedang berada di luar rumah. Aksi bunuh diri itu diduga terjadi pada hari Kamis (8/10/2020) sekitar pukul 17.00 WIB ketika sang istri sedang tidak berada di rumah.
Saat ini, keluarga tengah dalam kondisi berduka. Jenazah IM telah dimakamkan sementara EG masih menjalani perawatan intensif di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Parents, ternyata efek pandemi juga bisa membahayakan nyawa seseorang ya. Seperti yang dialami oleh EG dan anaknya. Kita doakan semoga EG segera pulih dan keluarga diberi kekuatan atas kepergian IM.
Baca juga:
Orangtua Bunuh Diri adalah Tindakan Egois yang Berdampak Negatif pada Anak