Ibu Hamil Pakai Bantal Pemanas untuk Redakan Pegal, Bolehkah?

Apakah suhu tinggi dari bantal pemanas aman digunakan untuk ibu hamil dan bayi dalam kandungan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nyeri otot dan pegal-pegal adalah masalah utama yang kerap dialami oleh ibu selama kehamilan. Lalu, bagaimana cara untuk meredakannya dengan aman? Apakah boleh menggunakan alat-alat seperti bantal pemanas untuk ibu hamil?

Bantal pemanas adalah alat elektronik berupa bantalan atau alas yang dapat memancarkan suhu panas. Alat ini umum digunakan untuk meredakan sakit, tegang, atau pegal-pegal pada otot. Namun, bolehkah bantal pemanas digunakan oleh ibu hamil, mengingat bantal pemanas memancarkan suhu yang cukup tinggi? Simak ulasannya berikut ini?

Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Pakai Koyo, Apa Efek Sampingnya Bagi Janin?

Apakah Bantal Pemanas Aman Digunakan Ibu Hamil?

Sumber: Shopee

Dalam kondisi normal, menggunakan bantal pemanas adalah alternatif yang baik untuk otot dan persendian yang sakit atau pegal. Bantalan pemanas tidak hanya mengurangi rasa sakit, tetapi juga nyaman digunakan ketika Parents merasakan ketidaknyamanan secara fisik.

Jika Bunda sudah pernah menggunakan bantal pemanas sebelumnya, tentu Bunda sudah tahu betapa bermanfaatnya bantal pemanas untuk mengurangi rasa sakit dan pegal-pegal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, Bunda juga mungkin bertanya-tanya apakah bantal pemanas boleh digunakan selama kehamilan? Mengingat sakit punggung, kram, dan nyeri otot adalah masalah umum bagi ibu hamil.

Faktanya, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menggunakan bantalan pemanas di perut atau punggung untuk waktu yang singkat berbahaya untuk ibu hamil. Malah, banyak dokter merekomendasikan terapi menggunakan panas yang rendah untuk meredakan nyeri punggung, pinggul, atau panggul.

Hanya saja, perlu diingat bahwa setiap kehamilan berbeda. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan Bunda sebelum menggunakan bantal pemanas ke bagian perut atau punggung saat hamil.

Artikel Terkait: Ibu Hamil Pakai Balsem, Amankah? Ini Penjelasannya!

Amankah untuk Janin dalam Kandungan?

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa ibu hamil mungkin takut atau ragu-ragu menggunakan bantalan pemanas selama kehamilan karena suhu tubuh yang tinggi dapat membahayakan bayi yang sedang berkembang di dalam rahim.

Diketahui bahwa saat suhu tubuh ibu meningkat, suhu bayi juga bisa naik. Peningkatan suhu yang signifikan ini dapat berdampak negatif pada kandungan, salah satunya dapat menyebabkan kelainan atau cacat pada bayi. Oleh karena itu, ibu hamil tidak boleh mengalami suhu inti tubuh yang tinggi, yaitu sekitar 38 derajat celcius selama lebih dari 20 menit.

Penelitian terbaru telah secara langsung menguji keamanan penggunaan bantalan pemanas selama kehamilan. Hasilnya, bantal pemanas dinilai tidak mungkin meningkatkan suhu tubuh inti ibu hamil dan merupakan alternatif yang aman digunakan sebagai penghilang rasa sakit selama kehamilan.

Kesimpulannya, selama bantal pemanas tidak menaikkan suhu tubuh inti ibu hamil, maka aman untuk digunakan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebuah studi tahun 2013 menyimpulkan bahwa menggabungkan beberapa perawatan sekaligus, seperti latihan aerobik, bantal pemanas, dan perawatan chiropractic, efektif untuk menghilangkan rasa sakit yang kerap dirasakan selama hamil.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus Bunda perhatikan terkait penggunaannya. Ibu hamil harus menghindari penggunaan bantalan pemanas sepanjang malam atau dibawa tidur, karena ada kemungkinan kita tidak menyadari suhunya terlalu panas.

Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan bantal pemanas hanya untuk waktu yang singkat, seperti 10 menit atau kurang dari itu. Jika panas dari bantal pemanas terasa menyakitkan atau tidak nyaman, hentikan penggunaannya segera.

Artikel Terkait: 6 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 2 Rekomendasi, Cek!

Manfaat Bantal Pemanas untuk Ibu Hamil

Sumber: Shopee

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Meringankan Sakit Punggung

Sakit punggung sangat umum terjadi selama kehamilan, terutama pada tahap-tahap awal kehamilan.

Saat seseorang dalam keadaan hamil, otot-otot ligamen di dalam tubuh secara alami menjadi lebih lembut dan meregang untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan. Hal ini dapat menyebabkan ketegangan pada sendi punggung bawah dan panggul, yang pada akhirnya dapat menyebabkan nyeri punggung.

Terapi menggunakan panas adalah obat yang efektif dan aman untuk sakit punggung selama kehamilan karena dapat meningkatkan sirkulasi darah. Sirkulasi darah yang lancar akan memungkinkan nutrisi dan oksigen mengalir ke persendian dan otot-otot.

Sirkulasi ini juga membantu memperbaiki otot yang rusak, meredakan peradangan, dan mengurangi kekakuan yang dirasakan di area punggung.

2. Membantu Meredakan Sakit dan Nyeri Otot

Saat rahim tumbuh dan berkembang menjadi semakin besar, berat ekstra tersebut akan memberi tekanan berlebih pada otot dan tulang. Perubahan hormon yang meningkat pun akan mulai mengendurkan otot-otot ligamen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengutip dari The Bump, Talitha Bruney, MD, seorang ob-gyn di Montefiore Medical Center di New York City menjelaskan bahwa faktor-faktor tersebut akan mengubah postur tubuh dan pusat gravitasi ibu hamil untuk mengakomodasi pertumbuhan janin.

Hal ini juga sekaligus menyebabkan melemahnya dinding perut dan meningkatkan ketegangan pada otot, yang menyebabkan kombinasi rasa sakit dan nyeri pada tubuh.

Ketika panas diterapkan ke area tubuh yang sakit, pembuluh darah akan melebar dan aliran darah meningkat untuk mengangkut kelebihan asam laktat dan racun lainnya dari otot yang lelah karena tegang.

Panas juga membuat otot-otot ini menjadi lebih elastis, dan ujung saraf pun akan dirangsang untuk memblokir sinyal rasa sakit.

3. Mengurangi Kram Perut

Kram perut biasanya terjadi ketika rahim bertumbuh menjadi semakin besar dan menyebabkan ligamen dan otot yang menopangnya meregang.

Ibu hamil umum mengalami kram perut saat bersin, batuk, atau mengubah posisi. Selama trimester kedua, penyebab umum kram adalah nyeri pada otot ligamen.

Ketika menggunakan bantal pemanas di pinggul, panas akan bekerja untuk mengendurkan otot-otot rahim sehingga meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit yang dirasa akibat kram perut.

Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Hamil Minum Tolak Angin? Ini Jawabannya!

Bolehkah Ditempelkan di Perut?

Sumber: Freepik

Menggunakan bantal pemanas untuk menghilangkan rasa sakit pada persendian, pinggul, dan punggung tidak menjadi masalah selama kehamilan. Namun, hindari menggunakannya langsung di bagian perut.

Melansir dari Very Well Family, Tara Shirazian, MD, OBGYN menyarankan untuk menghindari meletakkan bantal pemanas langsung di atas rahim atau perut.

Jika mengalami sakit di bagian perut atau pinggul, cobalah letakkan bantal pemanas di pinggul atau punggung bawah. Bunda juga bisa menggunakan bantal pemanas yang diikat di bagian pinggul.

Bunda perlu mengetahui bahwa ada banyak penyebab sakit perut saat hamil, termasuk nyeri otot ligamen, gas dan kembung, dan sembelit. Dalam beberapa kasus, sakit atau nyeri perut selama kehamilan bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius.

Alih-alih menggunakan bantal pemanas dengan suhu tinggi, cobalah mengurangi ketidaknyamanan perut yang ringan dengan berendam di bak mandi air hangat atau mengubah posisi. Misalnya, duduk jika sakit perut terasa saat berdiri atau berbaring jika terasa sakit saat duduk.

Jika Bunda mengalami sakit perut, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

Alternatif Cara Meredakan Nyeri Tubuh Saat Hamil

Berikut adalah beberapa cara lain untuk mengobati sakit atau nyeri pada perut dan bagian tubuh lainnya:

1. Pijat Kehamilan

Berat rahim yang bertambah dapat mengubah postur dan cara berjalan ibu, yang menyebabkan ketegangan otot yang meluas. Pijatan lembut dapat mengendurkan otot-otot yang tegang dan membantu mengatasi rasa sakit dan ketegangan.

Pijat prenatal juga membantu mengurangi pembengkakan dengan merangsang jaringan lunak pada sendi yang bengkak. Ini juga dapat membantu mengatasi nyeri saraf, seperti nyeri saraf skiatik, dengan menargetkan otot di sekitar dan mengurangi ketegangan di sekitar saraf yang meradang.

2. Relaksasi

Bernapas dalam-dalam, meditasi, dan strategi relaksasi lainnya dapat membantu menghilangkan rasa sakit. Kegiatan ini juga dapat membantu mengatasi ketegangan otot yang berhubungan dengan stres.

Artikel Terkait: 8 Vitamin yang Bagus untuk Ibu Hamil Rekomendasi, Ini Cara Memilihnya

3. Pengobatan Alternatif

Untuk mengatasi sakit pada otot, pengobatan alternatif seperti akupunktur juga bisa dicoba. Jika dilakukan bersamaan dengan menerapkan postur tubuh yang baik, akupuntur telah terbukti berhasil mengurangi nyeri punggung dan panggul.

Meskipun penelitian membuktikan akupuntur aman untuk dilakukan selama kehamilan, Bunda tetap harus berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu sebelum melakukannya.

4. Olahraga

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur setiap hari dapat meredakan nyeri tubuh dengan memperkuat otot-otot yang menopang punggung dan kaki serta dengan mendukung postur tubuh yang baik. Aktivitas fisik dapat membantu meredakan nyeri, mencegah kekakuan otot, dan mengurangi risiko komplikasi terkait kehamilan, seperti diabetes gestasional.

Cobalah berjalan-jalan atau berenang sesering mungkin. Berjalan dan berenang adalah olahraga ringan yang aman untuk dilakukan dan sangat bermanfaat saat hamil.

***
Itulah jawaban mengenai amankah menggunakan bantal pemanas untuk ibu hamil. Semoga bisa membantu, ya, Bun!

Baca Juga:

9 Dokter Kandungan di Jabodetabek, Rekomendasi para Bunda di 2023

10 Dokter Kandungan di Bogor Pilihan di 2023, Ada Favoritnya Bunda?

10 Dokter Kandungan di Samarinda Rekomendasi 2022, Bumil Wajib Simak!

Bolehkah Ibu Hamil Duduk di Lantai Tanpa Alas? Ini Penjelasan Dokter

Bolehkah Mengonsumsi Obat Herbal Saat Hamil? Simak Penjelasannya, Bun!

Pakai kuteks saat hamil, amankah buat janin? Ini penjelasannya!