Hampir semua anak mengalami cacar air. Beberapa di antaranya terserang ketika mereka sudah beranjak dewasa. Seperti apa cacar air pada anak?
Kondisi balita berusia 2 tahun bernama Jasper Allen ini pastinya membuat Anda sebagai orangtua menjadi sedih. Pasalnya, ia terserang cacar air pada anak yang sangat parah di sekujur tubuhnya sampai dokter yang merawatnya berkata ini adalah kasus terparah yang pernah ia tangani.
Mungkin, jika ditangani secara cepat maka tubuh Jasper tidak harus dipenuhi cacar air pada anak separah ini. Dua hari sebelum ia dirawat, ibunya telah datang ke rumah sakit untuk bertemu dokter.
Namun petugas rumah sakit mengatakan bahwa Jasper tidak perlu bertemu dokter.
Ditolak petugas rumah sakit
“Setiap ibu pasti beranggapan bahwa anaknya mengalami cacar yang parah.” Begitu kata resepsionis saat ia melihat kondisi Jasper dan membuat ibu anak ini kembali pulang ke rumah.
Namun saat malam hari dan demam yang dialami Jasper tidak juga turun, ia kembali ke rumah sakit. Saat itu, mereka pulang dengan beberapa obat-obatan seperti antibiotik untuk membantu mengobati Jasper.
Obat tersebut rupanya tidak membuat kondisi Jasper Allen membaik. Sang ibu akhirnya berinisiatif membawanya ke rumah sakit lain.
Di sinilah dokter amat terkejut melihat kondisi Jasper yang sudah amat parah.
Salah seorang tim dokter dengan pengalaman 40 tahun lebih bahkan mengatakan ia tidak pernah melihat kondisi cacar yang separah ini sebelumnya.
Jasper akhirnya mendapat penanganan dengan infus, obat-obaan anti virus , antibiotik, bahkan morfin untuk membantunya mengurangi rasa sakit.
Ibunya mengatakan, karena rasa sakit tersebut, Jasper bahkan teriak ketika ia menyentuh badan anaknya. Setelah 5 hari, kondisi Jasper berangsur membaik.
Karena kasus cacar anaknya amat parah, ibunda Jasper mengatakan bahwa kasus ini akan masuk dalam jurnal medis dengan menggunakan foto anaknya sebagai pelajaran.
Apa itu cacar air pada anak?
Cacar air adalah penyakit yang sangat mudah menyebar dan ditularkan kepada siapa saja yang berada di dekat si penderita. Penderita cacar air pada umumnya adalah anak-anak. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa dapat tertular penyakit ini.
Penyakit yang disebabkan oleh virus herpes Varicella Zoster Virus (VZV) ini bisa berdampak serius jika diderita ibu hamil. Bukan tidak mungkin bayi dalam kandungan akan ikut tertular, lahir dalam keadaan cacat atau meninggal.
Perawatan untuk penderita
- Seseorang yang pernah menderita cacar air, tidak akan terjangkit penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Jadi, waspadalah jika anak Anda terserang cacar air, sedangkan Anda belum pernah terjangkit penyakit ini.
- Meski bekas luka tampak kering, bukan berarti si penderita aman untuk didekati. Justru pada kondisi inilah virus menyebar dan menulari siapapun yang sedang berada dalam kondisi tubuh yang tidak fit.Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak buru-buru mengijinkan anak bersekolah, agar ia tidak menularkan virus pada teman-temannya sekelasnya.
- Bekas luka akan terasa sangat gatal, dan awasi anak agar jangan sampai ia menggaruknya. Menggaruk bekas luka hanya akan memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan resiko infeksi oleh bakteri.Minta anak untuk menepuk-nepuk bagian tubuhnya yang terasa gatal. Atau Anda juga bisa memakaikan sarung tangan pada anak agar kukunya tidak mengenai bekas luka.
- Mandi dengan air suam-suam kuku dapat mengurangi rasa gatal pada anak yang menderita penyakit ini. Losion calamine yang dioleskan tipis-tipis pada bekas luka juga ampuh untuk mengurangi rasa gatal.
- Jangan berikan ikan atau seafood untuk penderita agar bekas luka tidak semakin gatal. Menu yang dianjurkan untuk penderita adalah sayuran hijau, daging dan buah-buahan yang kaya vitamin C.
Baca juga:
Cacar Air pada Anak: Ketahui Gejala, Penularan, dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.