Dominasi warna merah dengan hiasan perak, pada HUT ke-77 RI Presiden Jokowi tampil dalam balutan baju adat Dolomani asal Sulawesi Tenggara. Hiasan di seluruh pakaian dan aksesorisnya tak hanya menarik namun juga sarat makna dan filosofi untuk bangsa Indonesia.
Parents, mari mengenal makna dan filosofi dari pakaian adat khas Buton ini.
Jokowi Kenakan Pakaian Adat Khas Buton
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Presiden RI bersama jajaran menteri yang melaksanakan upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi kerap memakai pakaian adat dari berbagai provinsi di Indonesia.
Saat upacara HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka, tahun ini Presiden Jokowi memilih pakaian adat asal Buton, Sulawesi Tenggara. Terdiri dari baju, celana panjang, sarung, serta kopiah dengan dominasi warna merah.
Sumber: instagram/jokowi
Presiden Jokowi juga menggunakan penutup kepala senada dengan aksesori senjata tradisional yang diselipkan di bagian pinggang.
“Ini baju dari Buton, Sulawesi Tenggara. Ini baju Dolomani dari Buton,” kata Jokowi seperti yang dikutip dari Kompas.
Baju yang berasal dari pulau Sulawesi Tenggara ini merupakan pakaian adat kebesaran Kesultanan Buton. Pakaian tersebut kerap dikenakan oleh Sultan ke-35 Muhammad Ali pada tahun 1918-1921.
Sumber: Wikipedia
Dikutip dari Tribun Sultra, busana adat ini biasanya dipakai ketika menghadiri acara-acara kesultanan atau momen resmi. Keistimewaan dari busana ini ditandai hiasan sulaman benang emas atau perak.
Detail Busana Adat Dolomani
Dolomani sendiri melambangkan seorang pemimpin yang disimbolisasikan melalui motif bunga rongo khas Buton. Motif bunga tersebut nampak di bagian pinggiran dan kerah baju.
Sumber: instagram/jokowi
Kemudian, busana tersebut pada sisi kanan dan kirinya dilengkapi sulaman randa berupa ornamen ake. Tak hanya di kerah baju, sulaman bunga rongo juga terdapat di bagian sisi kanan kiri celana yang tersusun dari atas hingga ke bawah.
Sumber: instagram/jokowi
Adapun kopiah yang dipakai Presiden Jokowi bermotif tradisional yakni motif bakena uwa di pinggiran bawah dan bunga kambamanuru di bagian atasnya.
Artikel terkait: 15 Pakaian Adat Indonesia dari Beberapa Provinsi
Makna Pakaian Dolomani
Tak hanya menjadi hiasan saja, namun motif pada desain baju adat tersebut masing-masing sarat akan kemegahan, melambangkan keagungan dan kebesaran dari sosok pemimpin yang menerangi masyarakatnya.
Bunga rongo yang menjalar dari atas ke bawah ini menggambarkan bagaimana seorang pemimpin meraih posisinya dari bawah hingga ke puncak dan kembali menjadi rakyat biasa.
Sumber: instagram/jokowi
Motif tersebut pun rupanya mempunyai pesan bijaksana bahwa jabatan merupakan suatu amanah dan suatu saat akan berakhir.
Kemudian, sulaman di sisi baju yang bergambar dua ekor burung menghadap arah berbeda ini bermakna seorang pemimpin harus selalu waspada akan bahaya yang mengancam negerinya dari segala arah.
-
Tugas Utama Seorang Pemimpin
Kopiah berhiaskan ornamen bakena uwa ini merupakan buah dari tanaman lokal yang indah, namun dapat menyebabkan gatal saat tersentuh. Maknanya yakni negeri indah dan mampu memberi perlawanan saat musuh datang.
Sumber: twitter/jokowi
Di bagian atas kopiah milik Jokowi terdapat sulaman kamba manuru yang merupakan nama bunga dari bahasa setempat (Wolio). “Kamba” berarti bunga, sedangkan “manuru” bermakna sejahtera.
Filosofi dari kambamanuru yakni seorang pemimpin mempunyai tugas utama untuk menyejahterakan rakyatnya.
***
Itu dia makna dan filosofi di balik indahnya baju adat Dolomani asal Buton, Sulawesi Tenggara. Tak disangka, pakaian adat Indonesia yang menawan ini mengandung makna luar biasa. Bagaimana pendapat Parents dengan pakaian adat ini?
Baca juga:
Pakaian Adat Sulawesi Selatan dari Baju Bodo Sampai Baju Bella
6 Pakaian Adat Sunda dan Aksesorisnya, Dulu Dibedakan Berdasarkan Status Sosial
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.