Agar tak terlambat bangun, kebiasaan banyak orang adalah memasangkan alarm. Namun, ternyata ada bahaya snooze alarm yang mengintai kesehatan ketika Parents justru malah menunda untuk segera bangun.
Lantas, apa saja bahayanya dari kebiasaan menunda seperti ini? Yuk, simak berikut ini.
Bahaya Kebiasaan Snooze Alarm
Sebelum mengetahui apa bahayanya, alangkah baiknya memahami terlebih dulu mengenai tahapan tidur yang dilalui oleh otak.
Melansir laman Cleveland Clinic, umumnya ketika kepala Parents menyentuh bantal maka akan mulai mengantuk. Jika itu terjadi, berarti itu merupakan sebuah pertanda bahwa sedang dalam kondisi tidur yang ringan.
Pada situasi tersebut, detak jantung mulai melambat disertai suhu tubuh ikut menurun. Baru setelah tidur ringan, muncul yang dinamakan tidur nyenyak.
Tahapan ini sangatlah penting, sebab saat tertidur nyenyak tubuh bekerja keras menumbuhkan kembali jaringan, membangun otot dan tulang, serta memperkuat sistem imunitas tubuh.
Apa Kaitan Tahapan Tidur dan Snooze Alarm?
Setelah mulai tidur nyenyak, Parents akan mencapai fase rapid eye movement (REM). Selama fase REM terjadi, otak sangat aktif dan dapat mengalami mimpi intens. Terlepas dari aktivitas intens itu, tidur REM sebenarnya sangat memulihkan kondisi tubuh.
Mendapatkan tidur yang cukup juga sangat penting agar bisa fokus di kemudian hari. Fase REM ini terjadi sekitar 90 menit semenjak pertama kali mulai terlelap dan berulang beberapa kali di sepanjang malam.
Dilansir dari laman GoodDoctor, jadi ketika snooze alarm berbunyi di pagi hari otomatis Parents terbangun dari tempat tidur dan siklus REM berakhir. Namun, jika menekan tombol snooze dan melanjutkan kembali tidur, Anda akan kembali terlelap dan kembali ke siklus REM.
Saat snooze alarm kembali berbunyi, hal ini membangunkan Anda di tengah-tengah tidur REM, bukan di akhir. Sehingga, nantinya akan merasa bingung dan linglung. Hal tersebut jelas bukan cara baik untuk memulai hari.
Artikel terkait: 8 Bahaya Kebiasaan Tidur saat Rambut Masih Basah, Yuk Cek di Sini!
Apa Dampak Jangka Panjangnya?
Apabila di malam sebelumnya tidur pada jam yang sesuai, maka jam internal tubuh akan siap terbangun saat alarm berbunyi. Tetapi ketika menekan snooze alarm dan melanjutkan tidur, ini bisa mengacaukan seluruh sistem tubuh.
Kebiasaan itu membuat tubuh menjadi tidak yakin kapan waktunya untuk terbangun dan tertidur. Akibatnya, Anda kurang mendapatkan kualitas tidur yang baik. Ada pun dampak lainnya berikut ini:
- Meningkatkan stress
- Penurunan sistem kekebalan tubuh
- Kesulitan untuk fokus
- Berisiko tinggi mengalami peradangan
- Peningkatan risiko terserang berbagai penyakit
- Cenderung mudah tersinggung atau cepat marah
Jika mengalami peradangan tingkat kronis, maka terjadi peningkatan risiko masalah kesehatan lebih serius seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan penurunan kognitif.
Cara Mengurangi Kebiasaan Snooze Alarm
- Buatlah rutinitas lebih teratur, agar lebih mudah bangun di pagi hari. Jika konsisten melakukannya dapat meningkatkan kualitas tidur. Rata-rata kebutuhan tidur harian sekitar 7-9 jam.
- Menjaga sleep hygiene diimbangi dengan mengonsumsi makanan bergizi, jaga asupan cairan, dan berolahraga untuk membantu meningkatkan kualitas tidur.
- Bila masih belum bisa mengobati masalah tidur, disarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
***
Itu dia penjelasan bahayanya snooze alarm terhadap kesehatan. Apabila masih belum bisa menanganinya, segeralah konsultasi kepada ahlinya, ya.
Baca juga:
Segera Hentikan! Ini 5 Bahaya yang Mengintai Jika Terbiasa Menggigit Kuku