TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Begini 4 cara ajarkan anak agar tidak mudah percaya berita hoax

Bacaan 5 menit
Begini 4 cara ajarkan anak agar tidak mudah percaya berita hoax

Ini beberapa hal yang bisa orangtua lakukan.

Sadarkah Parents bahwa bahaya hoax begitu besar sehingga anak-anak perlu dilatih untuk tidak mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya.

“Ibu lihat video apa, sih?” “Dia kenapa sedih dan minta maaf begitu, Bu?” “Iya, ibu ini menyesal karena sudah berbohong. Akhirnya malah jadi bikin berita hoax, kan jadi bikin khawatir masyarakat.”

Kira-kira beginilah percakapan saya semalam bersama anak lelaki saya yang berusia 8 tahun saat saya sedang menyaksikan video pengakuan Ratna Sarumpaet saat melakukan jumpa pers di kediamannya.

Sedini mungkin, saya dan suami memang sudah melatih anak saya untuk tidak ‘termakan’ berita bohong atau hoax. Kenapa? Tentu saja untuk mengajarkannya agar bisa lebih dulu menelaah informasi yang dia dapatkan. Apakah berita itu benar atau tidak? Satu lagi, berita hoax yang sering kali disebarkan kerap kali membuat khawatir.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘hoaks’ bisa diartikan sebagai ‘berita bohong.’ Sementara dalam Oxford English dictionary, ‘hoax’ didefinisikan sebagai ‘malicious deception’ atau ‘kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat’.

bahaya hoax

Roslina Verauli selaku psikolog menerangkan apa saja bahaya hoax. Dalam akun Instagram miliknya bahwa berita hoax ini umumnya dilakukan dengan beberapa tujuan. Apa saja?

1. Memperoleh keuntungan finansial dengan pembohongan yang dilakukan
2. Mendiskreditkan atau menjatuhkan seseorang atau kelompok tertentu
3. Sekadar untuk bersenang-senang kerena telah mengelabui atau membodohi orang lain
4. Mencari perhatian
5. ‘Memenuhi’ kepercayaan atau prejudice akan sesuatu masyarakat

“Hoax ini merupakan eksploitasi terhadap sisi psikologis manusia yang bisa menimbulkan keresahan, kecemasan, hilangnya hormat pada tokoh otoritas, bahkan dapat memicu pertikaian dan perpecahan.”

Advertisement
Ezoic

“Maklum, dalam berita hoax yang termasuk kategori pembohongan, emosi, manusia ‘dijadikan obyek bahkan alat’ untuk memicu reaksi tertentu. Sehingga memengaruhi orang lain untuk melakukan hal-hal bodoh karena perasaan ingin membantu, bahkan takut dan turut terpicu. Tak heran teknik “social engineering” seperti penggunaan hoax untuk kepentingan tertentu sering kali sukses,” paparnya.

Bahaya hoax, untuk diri sendiri, masa depan anak dan masyarakat luas.

Penting untuk disadari bahwa bahwa bahaya hoax ini tak ubahnya seperti narkotika. Hal ini disampaikan oleh  akademisi Komarudin Hidayat mengatakan momok dari penyebaran berita bohong atau hoax tak ubahnya seperti peredaran narkotik dan pornografi.

Jika dibiarkan terus menerus, ia mengatakan bahwa bahaya hoax  ini bisa merugikan masyarakat. Hal ini tertuang dalam kominfo.go.id.

Bahkan katanya lagi, bahaya hoax yang tidak kalah mengerikan adalah menyebabkan pembunuhan karakter karena merupakan manipulasi, kecurangan, dan bisa menjatuhkan orang lain. “Kalau kritik silakan, tapi kalau hoax saya anti,” ujarnya.

Mantan rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu menambahkan, hoax merupakan tindakan kriminal di wilayah cyber. Hoax disebut hadir dari sikap mental yang mengesampingkan integritas, terutama hoax yang muncul mengatasnamakan agama.

bahaya hoax

Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orangtua untuk mencegah dan melatih anak-anak untuk tidak mudah percaya dan menghindari berita hoax. Apa yang bisa dilakukan?

1. Menjadi contoh bagi anak

Children see children do. Parents tentu selalu ingat hal ini bukan? Biar bagaimana pun anak merupakan foto kopi dari orangtuanya. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk mengajarkan anak-anak menghindari berita hoax tentu saja dengan menjadi contoh yang konkret.

Bukankah sebagai orangtua, kita adalah contoh paling dekat yang dilihat anak kemudian akan mereka tiru?

2. Tanamkan gemar membaca di rumah

Tidak bisa dipungkiri, bahwa sampai saat ini masih banyak orang yang hanya membaca sebuah judul dalam sebuah berita tanpa mempedulikan isi berita.

Padahal, tidak sedikit media yang membuat judul bombastis atau provokatif  untuk memancing orang untuk membaca, padahal isi beritanya tidak sama sesuai.

Untuk itu, salah satu cara untuk melatih anak terhindar daru bahaya hoax adalah dengan menanamkan pada diri mereka untuk gemar membaca dan melek literasi. Di mana hal ini tentu saja perlu dimulai dari lingkungan keluarga lebih dulu, kemudian sekolah dan masyarakat luas.

bahaya hoax

3. Latih anak untuk bijak menggunakan sosial media

Tidak bisa dipungkiri, era digital seperti ini semakin memudahkan untuk mendapatkan informasi. Salah satunya tentu saja dengan arus informasi yang didapatkan lewat sosial media.

Tidak mengherankan jika banyak anak, khususnya yang sudah memasuki masa remaja dan memiliki ponsel pribadi akan percaya dengan informasi yang didapatkan dari sosial media. Faktanya, berita hoax ini justru banyak tersebar di ranah media sosial.

Untuk itu sedini mungkin, latih anak untuk lebih bijak menggunakan sosial media. Misalnya, latih anak bahwa sosial media bukan buku diary, sehingga ia bebas memposting segala sesuatu. Terlebih jika mengingat adanya jejak digital yang akan sulit dihapus sampai kapan juga.

4. Latih anak untuk lebih kritis saat menerima informasi

“Kalau dengar cerita dari orang lain, jangan mudah percaya. Cek dulu, benar atau tidak….”

Kalimat ini sering saya katakan pada anak saya. Tujuannya tidak lain untuk melatih anak saya agar tidak mudah percaya dengan apa yang dikatakan orang lain. Jika mendapat informasi, cari tahu lebih dulu apakah memangberita tersebut benar, penting atau malah sebaliknya?

Jika informasi yang didapatnya justru hanya membuatnya takut, resah, khawatir, ya, untuk apa?

Tak ada salahnya juga untuk melatih anak-anak untuk mengenali situs berita yang sah dan cermat mengenali konten-konten dengan kualitas yang tidak baik.

Cerita mitra kami
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga

 

Baca juga:

Waspadai Hoax Game Bunuh Diri "Blue Whale Challenge" yang Bikin Panik Orangtua

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Begini 4 cara ajarkan anak agar tidak mudah percaya berita hoax
Bagikan:
  • 30 Lagu Rohani Kristen yang Menyentuh, Rasakan Kebaikan Tuhan

    30 Lagu Rohani Kristen yang Menyentuh, Rasakan Kebaikan Tuhan

  • 15 Contoh Surat Kuasa yang Benar untuk Berbagai Keperluan dan Formatnya

    15 Contoh Surat Kuasa yang Benar untuk Berbagai Keperluan dan Formatnya

  • 15 Kado Bayi Anti Mubazir dan Paling Bermanfaat, Cek!

    15 Kado Bayi Anti Mubazir dan Paling Bermanfaat, Cek!

powered by
  • 30 Lagu Rohani Kristen yang Menyentuh, Rasakan Kebaikan Tuhan

    30 Lagu Rohani Kristen yang Menyentuh, Rasakan Kebaikan Tuhan

  • 15 Contoh Surat Kuasa yang Benar untuk Berbagai Keperluan dan Formatnya

    15 Contoh Surat Kuasa yang Benar untuk Berbagai Keperluan dan Formatnya

  • 15 Kado Bayi Anti Mubazir dan Paling Bermanfaat, Cek!

    15 Kado Bayi Anti Mubazir dan Paling Bermanfaat, Cek!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti