Ketika penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai merajalela, biasanya fogging dilakukan sebagai salah satu langkah yang kerap dilakukan sebagai upaya pencegahan. Namun tahukah Parents ada beberapa bahaya fogging yang perlu diwaspadai?
Seperti yang kita ketahui, fogging biasanya akan dilakukan jika ada sebuah daerah telah ditemukan kasus DBD yang diduga menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti. Penyemprotan gas fogging berfungsi untuk membunuh nyamuk aedes aegypti, jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Namun tahukah Parents bahwa saat penyemprotan berlangsung, sebaiknya Anda dan keluarga menghindar dari lingkungan yang sedang disemprot fogging?
World Health Organization (WHO) menyebutkan kalau gas untuk fogging nyamuk memang sudah diracik sehingga tidak membahayakan manusia dan hewan peliharaan. Kandungan yang biasa terdapat di fogging adalah insektisida yang terbuat dari zat pyrethroid sintetis yang banyak dijual di pasaran.
Meskipun kandungan gas fogging memang tidak bahaya untuk manusia, tapi tetap saja kita harus menghindari ketika penyemprotan sedang berlangsung. Hal ini tentu saja untuk mengindari risiko gas tersebut dihirup dalam jumlah berlebih. Biar bagaimana pun hal ini tentu saja bisa menimbulkan efek samping untuk manusia.
Lantas, bagaimana apabila fogging dilakukan di dalam lingkungan yang terdapat bayi? Apakah hal ini aman dilakukan atau justru berbahaya?
Bahaya Fogging – Amankah dilakukan ketika ada bayi di lingkungan sekitar?
Dalam hal ini, Prof. Drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, Phd, mengatakan bahwa fogging tidak berbahaya, artinya fogging akan aman jika dilakukan sesuai dengan aturan. Di mana fogging harus dilakukan oleh petugas khusus, karena tidak sembarang orang bisa melakukan penyemprotan fogging.
“Harus sesuai SOP. Tidak seperti sekarang yang saya lihat, fogging bisa dilakukan oleh siapa pun, padahal mereka tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana melakukan fogging yang baik,” ujar Upik dalam acara ‘Media Briefing bersama My Baby’.
Kemudian, penyemprotan fogging yang tepat yaitu dilakukan pada pagi atau sore hari. Agar hasil lebih maskimal, penyemprotan tentu saja perlu dilakukan di dalam rumah, bukan hanya di pekarangan rumah.
“Fogging untuk membunuh nyamuk aedes aegypti dewasa harus dilakukan di dalam rumah karena kemungkinan nyamuk dewasa istirahat di dalam rumah dan sekelilingnya. Setelah itu, fogging juga dilakukan dalam radius 100 meter dari tempat terjadinya kasus DBD,” jelas Upik yang ditemui beberapa waktu lalu.
“Lalu, saat fogging sedang dilakukan di dalam rumah, maka orang-orang harus menghindar semuanya. Bayi dan anak-anak harus dibawa menjauh dari kawasan yang difogging, makanan juga harus ditutup semuanya,” lanjut Upik menjelaskan.
Upik menambahkan, seharusnya fogging dilakukan segera mungkin, yaitu di hari yang sama ketika ditemukan ada yang terkena DBD. Namun, sangat disayangkan karena yang terjadi di lapangan, penyemprotan fogging justru dilakukan jauh hari setelah penyakit DBD di salah satu tempat terungkap.
“Sering fogging itu terlambat, atau bisa juga kurang tepat dilakukan. Biasanya karena orang-orang panik duluan dengan DBD, jadi fogging dilakukan bukan dengan operator atau petugasnya,” kata Upik yang ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman (UKPHP) IBB ini juga mengatakan bahwa waktu yang paling tepat paling tepat dilakukan saat pagi atau sore hari karena relatif tidak angin
“Intinya, saat melakukan fogging di dalam rumah itu harus hati-hati, harus ikuti aturan yang berlaku. Maka, itu aman dilakukan,” tambahnya.
Jika dilakukan dengan tapat, Parents pun tidak perlu khawatir bahaya fogging lagi. Namun, untuk mencegah DBD, tak cukup hanya melakukan fogging saja, pola hidup bersih dan menerapkan prinsip 3M tentu saja perlu dilakukan.
Sudahkah Parents melakukannya?
Baca juga :
Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD) Agar Anak-anak Terhindar Darinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.