Sebagai ibu, kita selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak, termasuk yang berkaitan dengan kesehatannya. Salah satu cara alami menjaga kesehatan anak adalah dengan beralih ke minyak atsiri atau essential oil (EO). Namun, penggunaan EO haruslah hati-hati, karena ada bahaya essential oil yang mungkin tidak Anda duga sebelumnya.
Penggunaan minyak atsiri harus dilakukan sesuai petunjuk yang tepat. Bila tidak, dapat berakibat buruk, seperti kasus essential oil yang dipakai sebagai pengganti obat.
Ketahui efek samping dan bahaya essential oil
Seorang dokter di IGD sebuah rumah sakit di Amerika Serikat menuliskan di akun Twitter-nya tentang anak penderita asma yang gagal diselamatkan. Ibu sang anak menghentikan pemberian obat asma dan menggantinya dengan essential oil setelah membaca sebuah artikel.
Saat tiba di rumh sakit, anak tersebut sudah tidak responsif. Mereka telah berusaha selama satu jam untuk membangunkannya kembali, tetapi tidak berhasil dan sayangnya ia tak pernah bangun lagi.
Mengenal minyak atsiri atau essential oil
Minyak atsiri berasal dari berbagai bagian tanaman seperti bunga, daun, rempah, kulit kayu, dan kulit buah.
Bila minyak atsiri diencerkan, maka ia dapat dioleskan ke kulit, dihirup, bahkan diminum. Essential oil terkenal sebagai cara alami untuk kesembuhan dan menjaga kesehatan.
Minyak atsiri sangat pekat/konsentrat sehingga dapat memberikan efek negatif jika tidak digunakan sesuai petunjuk. Pengguna yang terlalu memuja minyak atsiri bahkan mungkin bersumpah bahwa EO jauh lebih mujarab ketimbang obat.
Sayangnya justru bahaya essential oil yang menimpa seperti kasus bocah di atas…
Hindari bahaya essential oil pada anak
Agar tidak berakhir bencana, penggunaan minyak atsiri harus sesuai petunjuk. Berikut ini 4 hal yang wajib diingat dalam menggunakan essential oil:
1. Encerkan EO sebelum digunakan oleh anak
Ingat, anak Anda masih kecil sehingga tubuhnya hanya butuh sedikit saja dari minyak atsiri. Takarannya tentu tidak sama dengan orang dewasa.
Gunakan dari dosis paling rendah dan tidak perlu menambah dosis/pemakaian selama Anda yakin manfaatnya masih terasa untuk anak.
2. Campur EO dengan minyak nabati/carrier oils sebelum mengoleskannya ke tubuh anak
Kulit seorang anak jauh lebih sensitif dan lembut dibanding kulit orang dewasa. Meski minyak atsiri yang paling aman sekali pun tidak terasa apa-apa di tubuh Anda, tetapi bukan berarti aman saat dioleskan ke tubuh anak.
Gunakan minyak yang sesuai untuk anak dan selalu encerkan dengan minyak nabati atau carrier oil sebelum mengoleskan ke tubuh anak. Contoh minyak nabati adalah minyak kelapa, minyak almond, minyak alpukat, minyak biji anggur, minyak zaitun, dan sebagainya.
3. Jangan biarkan anak meminum EO
Ingatlah bahwa essential oils sangat pekat/konsentrat dan kuat. Satu tetes minyak atsiri setara dengan 15 – 40 cangkir teh herbal atau 10 sendok larutan obat.
Cara paling aman menggunakan minyak atsiri bagi anak adalah dengan dihirup menggunakan diffuser atau dioleskan ke kulit setelah sebelumnya diencerkan.
4. Jangan meminum EO saat sedang hamil
Minyak atsiri dapat masuk ke plasenta dan memengaruhi bayi dalam rahim. Selama masa kehamilan, bumil tetap boleh menggunakan essential oils dengan cara dihirup atau dioles ke kulit ASALKAN sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Meski ada oil yang aman bagi ibu hamil, namun banyak juga yang justru berbahaya dan dapat merangsang kontraksi sebelum waktunya. Oleh sebab itu, perhatikan dengan baik minyak apa saja yang tidak aman untuk ibu hamil serta konsultasikan ke dokter.
Dapatkah essential oils menggantikan obat?
Bolehkah minyak atsiri dipakai sebagai pengganti obat? TIDAK. Essential oils bisa menjadi pelengkap yang menakjubkan untuk kesehatan anak, tetapi seharusnya tidak pernah menggantikan posisi obat, terutama bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan serius.
Setiap kali menggunakan minyak atsiri, selalu evaluasi lagi kondisi anak. Apakah kondisi anak Anda cukup gawat ataukah ia hanya demam ringan?
Meski pemberian minyak dapat menjadi alternatif pengobatan holistik dan alami, tapi kita harus memahami dulu kondisi anak kita sebelum membuat keputusan.
Cukup bodoh jika kita menolak pengobatan medis padahal anak membutuhkannya. Parents sebaiknya lebih berhati-hati dalam penggunaan minyak atsiri agar tidak menyesal kemudian.
Bila ragu, selalu bertanya pada dokter yang akan memberikan jawaban.
*Artikel disadur dari theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Peringatan! Essential oil diduga memicu pertumbuhan payudara anak laki-laki