X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bayi 3 bulan alami kejang 30 kali sehari, ternyata ini penyebabnya

Bacaan 4 menit

Saat bayi kejang pastinya membuat orangtua khawatir, apalagi jika hal tersebut terjadi pada bayi baru lahir. Namun, apa yang dihadapi oleh orangtua bayi bernama Kimberly ini sungguh tak bisa dibayangkan oleh siapapun. Bayi berusia 3 bulan tersebut mengalami kejang 30 kali sehari.

Kejang yang dialami bayi Kimberly terjadi pertama kali saat ia baru berusia 2 hari. Ketika bayi asal Singapura yang lahir di Indonesia ini mengalami kejang selama 30 menit, tentu saja membuat orangtuanya khawatir. Bayi Kimberly pun segera dibawa ke rumah sakit.

Kimberly menjalani pemeriksaan MRI, dan juga diberi obat untuk mengurangi gejala kejang yang ia alami. Namun kejang tersebut tidak pergi sepenuhnya.

Hemimegalencephaly jadi penyebab bayi kejang

kejang pada bayi

Dokter mendiagnosis Kimberly mengalami kondisi saraf langka yang disebut Hemimegalencephaly yang menyebabkan bayi kejang.

Karena kejang yang dialami Kimberly tak kunjung hilang, dan tidak ada dokter di Indonesia yang sanggup menangani kondisinya. Kimberly kemudian dibawa ke RS KK Women’s and Children di Singapura untuk perawatan lebih lanjut.

Setelah dilakukan pemindaian MRI di RS KK, dokter mengonfirmasi bahwa bayi Kimberly memang mengidap Hemimegalencephaly. Kondisi ini menyebabkan salah satu bagian otak tumbuh lebih besar dari bagian otak yang lainnya.

Jaringan otak yang membesar membuat bayi Kimberly sering mengalami kejang-kejang, dan jaringan ini harus diangkat melalui prosedur operasi. Namun, konsekuensinya, Kimberly tidak memiliki kendali saraf pada salah satu sisi tubuhnya, dan hanya otak bagian kiri yang bisa bisa mengatur semua fungsi tubuhnya.

kejang pada bayi, bayi kejang

Akan tetapi, mengingat usia Kimberly yang masih bayi, dokter tidak yakin bagaimana operasi tersebut akan berdampak pada tumbuh kembangnya.

Namun orangtua Kimberly akan terus berusaha untuk memberi Kimberly kesempatan bertahan hidup, karena dia adalah bayi yang mereka tunggu selama 10 tahun. Ayah dan Ibunya tidak ingin kehilangan Kimberly.

Biaya pengobatan Kimberly lebih dari 70 ribu dolar Singapura (Sekitar 700 juta rupiah), ini sudah termasuk biaya operasi. Biaya ini bisa meningkat hingga dua kali lipat jika bayi Kimberly membutuhkan beberapa kali operasi. Sebuah akun di GiveAsia dibuka untuk membantu menggalang dana guna pengobatan bayi Kimberly. 

Semoga bayi Kimberly bisa segera pulih dah tumbuh normal layaknya anak-anak seusianya.

Penyebab bayi kejang

Kejang pada bayi terjadi ketika ada sel di dalam otak yang mengalami aktivitas listrik yang tidak normal, hingga menganggu sinyal listrik normal di otak. Sama seperti hubungan arus pendek listrik yang bisa menyebabkan percikan api, hanya saja ini terjadi di otak dan menimbulkan kejang.

Menurut  National Neuroscience Institute, bayi kejang bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini:

  • Cedera otak
  • Infeksi di otak
  • Tumor otak
  • Stroke
  • Kondisi genetik yang rentan

Artikel terkait: Kejang demam pada anak, begini cara mengatasinya

Tanda-tanda bayi kejang yang harus diwaspadai orangtua

kejang pada bayi, bayi kejang

Tanda-tanda kejang pada bayi

  • Kejang demam. Bola mata bayi memutar ke atas, lengan dan kaki kaku atau malah tersentak. Kejang ini biasanya dipicu oleh kondisi demam tinggi.
  • Kejang fokal. Gejalanya meliputi keringat dingin, muntah-muntah, kondisi bayi pucat, otot-otot kaku atau kejang di bagian tangan, lengan atau kaki. Tanda lainnya ialah bayi menjerit, menangis, atau hilang kesadaran, dan bibir mengecap atau ekspresi hendak muntah.
  • Kejang absence. Pandangan bayi terlihat menerawang, atau dia kelihatan mengigau. Bayi juga menunjukkan gejala kejang dengan berkedip berkali-kali, atau terlihat seperti dia mengunyah sesuatu. Kejang ini biasnaya berlangsung 30 detik dan bisa kembali beberapa kali dalam sehari.
  • Kejang Atonik. Bayi tiba-tiba lemas dan tidak responsif karena bentuk otot yang tiba-tiba hilang. Contoh, kepala bayi tiba-tiba jatuh saat sedang merangkak.
  • Kejang Tonik. Beberapa bagian tubuh atau seluruh anggota tubuh bayi menjadi kaku
  • Kejang Miklonik. Ditandai dengan gerakan seperti kaget atau tersentak di bagian leher, bahu atau lengan bagian atas.

Cara menangani kejang pada bayi

  • Jangan panik
  • Baringkan anak di tempat datar dengan posisi miring ke salah satu sisi tubuh
  • Letakkan bantal atau benda lunak lain di bawah kepala
  • Keluarkan benda atau makanan yang ada dalam mulut
  • Longgarkan pakaian anak
  • Jauhkan dari benda-benda berbahaya
  • Segera bawa ke UGD terdekat.

Semoga bermanfaat.

 

Disadur dari theAsianparent Singapura

Baca juga:

Waspadai 5 Penyakit Gangguan Kejang Pada Bayi yang Wajib Anda Ketahui

 

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Bayi 3 bulan alami kejang 30 kali sehari, ternyata ini penyebabnya
Bagikan:
  • Kejang pada Bayi, Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

    Kejang pada Bayi, Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

  • Memiliki tanda lahir langka, apa yang dilakukan para keluarga ini?

    Memiliki tanda lahir langka, apa yang dilakukan para keluarga ini?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • Kejang pada Bayi, Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

    Kejang pada Bayi, Kenali Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

  • Memiliki tanda lahir langka, apa yang dilakukan para keluarga ini?

    Memiliki tanda lahir langka, apa yang dilakukan para keluarga ini?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.