Imunisasi dasar terlambat, jangan risau
Parents, sebagai orangtua kita pasti ingin memberikan perlindungan kesehatan pada anak kita. Perlindungan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi dasar sejak si bayi baru lahir.
Namun ada kalanya imunisasi dasar terlambat diberikan kepada mereka. Penyebabnya bisa karena mereka sedang sakit saat jadwal imunisasi tiba, ataupun karena kita lupa atau lalai.
Parents, tidak perlu risau jika imunisasi dasar terlambat diberikan kepada anak Anda. Walaupun imunisasi dasar terlambat diberikan, mereka tetap dapat menerima imunisasi dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:
Vaksin Hepatitis B
Idealnya imunisasi Hepatitis B diberikan pertama kali pada 12 hari sebelum lahir atau pada bayi usia 0-7 hari. Dosis kedua diberikan pada bayi berusia 1-2 bulan dan ketiga saat bayi berusia 6-18bulan.
Jika anak Anda belum mendapatkan imunisasi hepatitis B sewaktu masih bayi, maka imunisasi ini dapat diberikan kapan saja sesegera mungkin tanpa harus memeriksakan kadar AntiHBs-nya.
Kecuali jika Bunda menderita Hepatitis B atau anak pernah menderita penyakit kuning, maka dia dianjurkan untuk memeriksakan kadar HBsAg dan antiHBs terlebih dahulu.
BCG
Imunisasi vaksin BCG digunakan untuk mencegah penyakit TBC (tuberkulosis). Biasanya 1-2 minggu setelah penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil dan menimbulkan bekas jaringan parut. Baca juga: Apa Kata Dokter Bila Bekas Vaksin BCG Bernanah?
Vaksin ini diberikan satu kali yaitu pada bayi usia 1 bulan.
Bila terlewat sampai bayi berusia 3 bulan maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terkena bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin terbukti negatif.
Polio
Vaksin Polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan.
Imunisasi ini di berikan sebanyak 4 kali pada saat bayi berusia 1 sampai dengan 4 bulan.
Jika imunisasi polio terlambat diberikan, Parents tidak perlu memberikan dosis imunisasi polio dari awal, cukup melanjutkan dan melengkapi sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
DPT
Imunisasi DPT digunakan untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Difteri adalah infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi.
Pertusis (batuk rejan) adalah infeksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap dan dapat menimbulan pneumonia, kejang dan kerusakan otak.
Imunisasi DPT yang terlambat diberikan, dapat langsung dilanjutkan sesuai jadwal tanpa harus mengulang dari awal berapa pun lamanya keterlambatan tersebut.
Dan bila anak Anda belum pernah mendapatkan imunisasi dasar DPT saat bayi, maka imunisasi dasar DPT dapat diberikan pada usia anak sesuai jumlah dan interval yang seharusnya.
Bila pemberian DPT ke-4 sebelum ulang tahun ke-4, pemberian ke-5 paling cepat diberikan 6 bulan sesudahnya. Bila pemberian ke-4 setelah umur 4 tahun, pemberian ke-5 tidak diperlukan lagi.
Campak
Vaksin Campak merupakan imunisasi yang bertujuan untuk mencegah penyakit campak.
Imunisasi ini diberikan hanya satu kali pada bayi berusia 9 bulan. Pemberian nya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang di canangkan oleh pemerintah.
Bagi anak yang terlambat/belum mendapat imunisasi campak: bila saat itu anak berusia 9-12 bulan, berikan kapan pun saat bertemu. Bila anak berusia lebih dari 1 tahun, berikan imunisasi MMR.
Baca juga: Apakah vaksin MMR menyebabkan Autisme?
Parents, semoga ulasan tentang imunisasi dasar terlambat di atas bemanfaat dan si Kecil sehat selalu.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Imunisasi Lengkap 5 Dasar yang Wajib Bunda Ketahui
Bagaimana Cara Agar Bayi Nyaman Sebelum Imunisasi