Selain orang dewasa dan lansia, kita seringkali lupa bahwa anak-anak juga bisa menjadi korban dari paparan virus COVID-19. Tak sedikit pula pasien yang masuk ke dalam kelompok usia anak dirawat di Wisma Atlet Kemayoran. Menariknya, Wisma Atlet menggelar aksi badut untuk hibur pasien anak COVID-19.
Tak hanya berupaya untuk memulihkan fisik para pasien, menjaga mental mereka juga tidak kalah pentingnya. Oleh karena itu, para petugas di Wisma Atlet Kemayoran rutin mengadakan macam-macam kegiatan hiburan.
Mengutip dari Pikiran Rakyat, Wisma Atlet memang kerap mengadakan kegiatan agar pasiennya tetap merasa senang. Jika pikiran bahagia dan positif, maka niscaya penyakitnya pun akan lebih cepat untuk pulih.
Kegiatan yang diadakan di Wisma Atlet antara lain adalah senam, games, konsultasi psikologi, dan lain-lain. Selain hiburan, digelar pula kegiatan keagamaan seperti shalat bersama.
Artikel Terkait: Catat Parents! Lokasi Vaksinasi COVID-19 Anak di Jabodetabek Hingga Palembang
Erick Thohir Bagikan Video Aksi Badut Hibur Pasien Anak COVID-19 Anak di Wisma Atlet
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia, Erick Thohir, membagikan video pendek yang memperlihatkan kegiatan di Wisma Atlet untuk menghibur para pasien anak-anak.
“Saya mendapat kiriman video ini dan merasa sangat tersentuh sekali. Saya berterima kasih untuk kakak Badut yang sungguh-sungguh dalam menghibur anak-anak di Wisma Atlet. Saya belum kenal kakak Badut, tapi saya tau anda berhati mulia, terima kasih ya,” tulis Erick melalui akun Instagramnya @erickthohir.
Video pendek berdurasi 28 detik itu diketahui diunggah oleh akun @letsmovin di platform TikTok. Dalam video tersebut terlihat beberapa orang petugas mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, dan ada pula yang mengenakan kostum badut.
Artikel Terkait: Kenali Bagaimana Sistem Imun Anak dan Lakukan Ini Agar Si Kecil Tidak Mudah Sakit
Para petugas tersebut mengajak pasien anak-anak untuk bernyanyi dan menari bersama. Pasien anak-anak yang masih kecil semuanya mengenakan masker dan mengikuti gerakan para petugas di depannya.
Lewat unggahannya, Erick Thohir menyatakan rasa sedihnya karena melihat cukup banyak anak-anak yang terpapar COVID-19 dan harus diisolasi.
“Sedih sekali melihat anak-anakku yang saat ini harusnya bisa bermain gembira namun malah terpapar COVID-19. Akhirnya anak-anak ini harus diisolasi demi kesembuhannya. Buat saya mereka adalah generasi bangsa kedepan yang harus kita jaga sepenuh hati. Sehat fisiknya juga sehat mentalnya,” lanjutnya.
Bagian dari Program Mental Healing untuk Pasien Anak
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha sebelum dilantik menjadi Menteri itu mengungkapkan terima kasihnya kepada tim mental healing Wisma Atlet yang telah berusaha sedemikian rupa untuk mendukung kesembuhan pasien anak.
“Saya berterima kasih kepada tim mental healing di Wisma Atlet yang tidak kenal lelah memastikan anak-anak di sana bisa tetap gembira dalam situasi seperti ini. Tentu bukan pekerjaan mudah menghibur dan menyembuhkan mental anak-anak ketika mereka terpapar COVID-19.” Ia menambahkan.
Terakhir, Erick Thohir memberikan doanya untuk para pasien yang sedang berjuang untuk sembuh.
“Doa terbaik saya untuk anak-anak bangsa yang saat ini sedang berjuang untuk pemulihan dari COVID-19. Segera sehat ya, kita nanti berkarya bersama-sama untuk negara,” tutupnya.
Artikel Terkait: 3 Cara Pencegahan Virus Corona pada Anak-Anak Menurut WHO, Wajib Tahu!
Melansir dari Kontan, dari total kasus COVID-19 di Indonesia, sebanyak 12,6% atau sekitar 250 ribu kasus berasal dari kelompok usia anak. Dari angka tersebut, sebanyak 28% merupakan kelompok usia 7-12 tahun.
Lonjakan kasus positif COVID-19 yang terjadi belakangan ini juga cukup mengkhawatirkan. Oleh karena itu, Parents sebagai orangtua harus lebih waspada lagi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan himbauan untuk tidak membawa anak-anak ke luar rumah kecuali dalam situasi mendesak.
Video aksi badut hibur pasien anak COVID-19 ini membuat haru ya, Parents? Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan hingga pandemi ini berakhir nantinya.