5 Fakta Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia dan Perjalanan Karirnya

Cendekiawan muslim kebanggaan Indonesia ini menghembuskan napas terakhir di negeri orang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Ketua Dewan Pers Prof. Dr. Azyumardi Azra meninggal dunia di Selangor, Malaysia, pada 18 September 2022. Ia menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di rumah sakit sejak 16 September 2022.

Berikut adalah beberapa fakta mengenai meninggalnya salah satu cendekiawan muslim berharga yang dimiliki oleh Indonesia ini.

Artikel terkait: Husnul Khatimah, Seorang Ustazah Meninggal Saat Membaca Quran

Fakta Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia

1. Ke Malaysia untuk Menjadi Narasumber

Sumber Kompas.com

Dilansir dari CNN, kedatangan Azyumardi ke Malaysia adalah untuk menjadi narasumber di acara Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam. Acara tersebut diselenggarakan oleh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) di Selangor, Malaysia, pada 17 September 2022.

Namun, sebelum bisa menghadiri acara tersebut, laki-laki 67 tahun itu sudah masuk ke Serdang Hospital pada 16 September 2022. Diketahui ia juga sempat mengalami sesak nafas saat melakukan penerbangan menuju Kuala Lumpur.

2. Azyumardi Azra Meninggal karena Penyakit Jantung

Selama menjalani perawatan selama 2 hari di rumah sakit, dokter mendiagnosis Azyumardi dengan penyakit acute inferior myocardial infarction. Ini adalah semacam serangan jantung karena aliran darah ke otot jantung terputus secara tiba-tiba.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber Tribun

Menurut Healthline, kondisi ini terjadi karena adanya penyumbatan pada satu atau lebih arteri koroner. Penyebab penyumbatan adalah karena penumpukan plak, yang bersumber dari lemak, kolesterol, dan produk “limbah” tubuh.

Selain itu, lulusan Columbia University ini juga sempat dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan. Namun, setelah meninggal hasil tes usap jenazah dikabarkan sudah negatif. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kalau sudah pulang, Alhamdulillah berarti negatif,” ujar Sekretaris Azyumardi, Vemmy Nur Baimi, seperti dikutip dari Okezone saat menemuinya di rumah duka, Perumahan Puri Laras II, Cirendeu, Tangerang Selatan.

Artikel terkait: Ratu Elizabeth II Meninggal di Usia 96 Tahun, Ini Profil Pemimpin Monarki Inggris Terlama

3. Dimakamkan di TMP Kalibata

Sumber Detikcom

Setelah diterbangkan dari Malaysia dan sampai di Indonesia pada Senin, 19 September 2022, jenazah akan langsung dibawa ke rumah duka dan disemayamkan terlebih dahulu di sana. Barulah Selasa, 20 September 2022 jenazah akan dimakamkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Salah satu intelektual Islam terkemuka ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Prosesi upacara pemakaman akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

4. Rekan Kerja Lakukan Salat Gaib

Karena tidak semua rekan kerja Azyumardi bisa menyelawat langsung dan melakukan salat jenazah, maka pihak Dewan Pers menggelar pelaksanaan salat gaib bagi jenazah Azyumardi Azra.

Sumber Tribun

Pelaksanaan salat gaib dilakukan Senin, 19 September 2022, di Hall Dewan Pers, Jl Kebon Sirih No 32 – 34, Jakarta Pusat. Sholat gaib yang diselenggarakan usai melakukan salat zuhur berjamaah, diimami oleh Ketua Majelis Ulama Daerah (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Ratusan Polisi Kawal Jenazah ke Rumah Duka

Melansir dari Okezone, sebanyak 120 personel dari Polresta Bandara Soetta diterjunkan untuk mengamankan proses kedatangan jenazah di Terminal Kargo Jenazah, Bandara Soetta, Tangerang. Setelah mendarat di Cargo Human Remains Bandara Soekarno-Hatta, langsung dilakukan serah terima kepada pihak keluarga dan jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

“Polresta Bandara Soetta akan menempatkan 120 personel baik yang berseragam maupun yang tidak berseragam. Kami juga bekerja sama dengan Jajaran TNI, serta unsur pengamanan internal di Soetta, seperti AVSEC dan Security Outsourcing di areal Kargo,” jelas Kasat Lantas Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Bambang Askar Sodiq.

Artikel terkait: Profil Reza Gunawan, Suami Dee Lestari yang Meninggal karena Stroke

Perjalanan Karir Azyumardi Azra hingga Meninggal Dunia

Sumber Niaga.Asia

Bagi yang belum terlalu mengenal sosoknya, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.A., M.Phil., CBE adalah seorang akademisi dan cendekiawan muslim Indonesia. Sebelum terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025, ia juga pernah menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 hingga 2006.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada 2010, Azyumardi memperoleh gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire dari Kerajaan Inggris sehingga ia menjadi ‘Sir’ pertama dari Indonesia. Ini adalah penghargaan yang diberikan Kerajaan untuk orang yang memiliki kontribusi bermanfaat untuk seni dan ilmu pengetahuan, bekerja dengan organisasi amal dan kesejahteraan, dan pelayanan publik di luar pegawai negeri.

Azyumardi memiliki tiga gelar dari Columbia University, yaitu Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, serta dan Master of Philosophy (MPhil) dan  Doctor of Philosophy dari Departemen Sejarah.

Sumber Detikcom

Disertasinya yang berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries, setelah direvisi pada 2004 diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).

Di dunia jurnalistik, sepak terjang seorang Azyumardi adalah mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam, pada 1993. Ia sebelumnya pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat dari 1979 hingga 1985.

Buku pertama yang diterbitkannya adalah Jaringan Ulama pada 1994. Setelah itu, kelahiran Padang Pariaman, Sumatera Barat, ini sudah menerbitkan banyak judul buku. Buku Renaisans Islam di Asia Tenggara yang terbit pada 1999 bahkan berhasil memenangkan penghargaan nasional sebagai buku terbaik untuk kategori ilmu-ilmu sosial dan humaniora.

Sumber Detikcom

Sebelum meninggal, buku terakhir yang diterbitkannya adalah Indonesia Bertahan (DARI MENDIRIKAN NEGARA HINGGA MERAYAKAN DEMOKRASI) pada 2020.

Itulah sedikit jejak seorang Azyumardi Azra sebelum meninggal dunia di Malaysia pada 18 September 2022. Semoga almarhum beristirahat dengan tenang dan semua peninggalan berharganya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh generasi penerusnya.

Baca juga:

Bantu Atasi Serangan Jantung, Ini Fungsi dan Cara Kerja Alat Kejut Jantung

Suami Mendengkur, Waspadai Penyakit Jantung