Tak ada orangtua yang rela jika anaknya jadi korban bully, begitu pula dengan Ayu Ting Ting. Ibu satu orang putri ini sering merasa sedih karena tak jarang anaknya menjadi bahan perundungan netizen.
Cyber bullying atau perundungan secara daring ini merupakan salah satu bentuk intimidasi yang dilakukan baik oleh teman atau anonim yang ada di internet. Siapa saja bisa menjadi korban cyber bullying, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Ayu Ting Ting Sedih Anak Jadi Bahan Bullyan Netizen
Di dalam vlog berjudul “Kesedihan Ayu Terungkap! Nyai Juga Pernah Ngalamin” yang diunggah oleh artis Nikita Mirzani di channel Youtubenya, pedangdut Ayu Ting Ting membagikan keluh kesahnya dalam menghadapi beragam gunjingan netizen yang ditujukan pada keluarganya.
“Kalau merasa stres dan drop nggak, tapi kesel, sedih, iya. Karena tidak semua yag orang bilang itu betul. Sedih aja, apalagi kalau sudah anak yang di-bully. Anak yang dicaci maki, dikata-katain,” ungkap pemilik nama asli Ayu Rosmalina itu.
Anak semata wayang Ayu, Bilqis Khumaira Razak terkadang menjadi sasaran bulan-bulanan dari warganet. Hal tersebut membuat ibu berusia 28 tahun itu kerap merasa sedih. Meskipun begitu, ia tak pernah patah semangat.
“Gue begini salah, begitu salah, terus gue mesti gimana? Tapi kadang untung Ayu selalu mikir ‘Ah gue nyari duit buat keluarga’ jadi gue nggak peduli deh orang mau ngomong apa, ya udah,” lanjutnya.
Tidak ingin terpengaruh, Ayu pun lebih memilih fokus untuk membahagiakan keluarganya dibanding memikirkan omongan orang lain. Nikita Mirzani pun membenarkan pernyataan dari Ayu tersebut.
“Udah berlalu kan ya, bu. Sekarang kan udah berkurang. Sama lah Niki juga begitu ada sedikit yang nggak suka,” kata Niki.
Bilqis Sempat Tak Diakui Ayahnya, Momen yang Paling Bikin Ayu Ting Ting Sakit Hati
Ketika ditanya oleh Nikita Mirzani, momen apa yang paling membuat Ayu sakit hati, ia kontan menjawab ketika putrinya sempat tak diakui oleh ayahnya.
“Pada saat waktu itu Bilqis tidak diakui. Itu yang paling bikin sakit hati. Sebenarnya aku nggak butuh pengakuan juga, tapi akhirnya Tuhan membuktikan. Kalau nggak diakuin, ya, nggak apa-apa juga,” jawabnya.
Sebelumnya Ayu sempat menikah dengan Henry Baskoro Hendarso pada tahun 2013. Sayangnya pernikahan mereka tak bertahan lama dan Ayu harus membesarkan anak mereka sendirian.
Menurut Ayu, wajah Bilqis tak berbeda jauh dengan mantan suaminya. Hal tersebut baginya sudah menjadi bukti yang ditunjukkan oleh Tuhan.
“Aku sampai diminta untuk tes DNA, ngapain? Kalau nggak diakuin, ya, udah mau apa lagi. Kan Ayu juga tidak butuh pengakuan. Nggak usah,” tegas Ayu bercerita.
Nikita Mirzani yang juga sempat mengalami hal serupa mengiyakan, “Niki yang ketiga kan juga nggak diakui, suruh tes DNA segala macam,” ungkap Nikita.
Walaupun sempat mengalami babak yang pahit dalam kehidupannya, pelantun lagu Sambalado ini bersyukur semenjak kehadiran Bilqis pintu rejekinya semakin terbuka lebar.
Tak hanya menjadi penyanyi, Ayu juga mendapatkan kesempatan untuk membintangi film, sinetron, dan menjadi pemandu acara. Akun media sosial miliknya juga kedapatan aliran rezeki dari berbagai endorsement dengan pengikut lebih dari 41 juta orang.
“Rejekinya alhamdulillah ada aja,” kata Ayu.
“Bener, rejeki anak ya bu.” Nikita menambahkan.
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Menjadi Korban Cyberbullying?
Teknologi yang semakin berkembang setiap harinya bagaikan pisau bermata dua. Selain banyak manfaatnya, banyak juga hal buruk yang bisa terjadi karenanya. Salah satunya adalah perundungan secara daring.
Perundungan atau bullying seperti ini bisa dialami oleh siapa saja, tak terkecuali para artis dan anak-anaknya.
Terkadang cyberbullying bisa menjadi agresif dan amat meyakitkan sehingga memberikan dampak yang cukup besar juga kepada kehidupan sehari-hari anak.
“Jika anak menjadi korban bullying, tak jarang orangtua merasa marah atau frustasi. Akan tetapi sebenarnya reaksi yang berlebihan seperti ini tidak dibutuhkan oleh anak korban bully.
Mereka membutuhkan Anda untuk mendengarkan keluh kesah dan memberikan tempat yang aman baginya,” jelas Lauren Hyman Kaplan, seorang konselor sekolah.
Anak perlu melihat orangtua sebagai sosok yang kuat dan bisa menolong mereka dalam situasi-situasi seperti ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua jika anak menjadi korban dari cyberbullying adalah sebagai berikut.
- Awasi penggunaan gadget pada anak.
- Memonitor penggunaan sosial media anak.
- Beritahu anak untuk tidak merespon sama sekali segala bentuk cyberbullying yang ia terima.
- Biarkan anak mengetahui bahwa Parents akan siap membantu jika ia menemukan hal yang membuatnya kurang nyaman
- Hindari bereaksi berlebihan atau juga tidak bereaksi sama sekali. Menyuruh anak untuk membalas perundungan tersebut dapat menimbulkan efek jangka panjang.
- Jangan mengancam untuk menyita gawai anak apabila mereka menghampiri Parents dengan masalah yang mereka alami. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih tertutup.
- Apabila ada ancaman kekerasan fisik atau bullying semakin berkelanjutan, cobalah untuk minta bantuan hukum.
Seperti yang dilakukan oleh Ayu Ting Ting, lebih baik untuk tidak mempedulikan omongan orang lain yang belum tentu benar adanya. Sebagai orangtua, kita harus melindungi anak dari berbagai bentuk bullying.
Baca juga:
Bullying di Sekolah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.