Istri dan Tiga Anaknya Hilang di Selat Inggris, Seorang Ayah:"Yakin Mereka Masih Hidup"

Imbas perang Turki-Kurdi, simak kisah pilu seorang ayah yang kehilangan keluarganya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perang antara negara Turki dengan etnis Kurdi yang berada di negara tersebut sudah menyebabkan banyak sekali korban jiwa. Jumlahnya? Sudah tak terhitung lagi. Banyak penduduk di sana yang berusaha keluar dari negaranya dan berimirgrasi ke Inggris demi kehidupan yang lebih baik. Salah satunya, Rizgar Hussein, seorang polisi Irak yang sudah lebih dulu kabur ke Inggris. Tapi nahas baginya, istri dan tiga orang anak yang berusaha menyusulnya hingga kini tidak diketahui keberadaannya. Begini kisah pilu ayah yang berduka tersebut.

Kisah Ayah yang Berduka, Kehilangan Istri dan Tiga Anak Saat Kabur dari Perang Turki-Kurdi

Keluarga Polisi Irak yang Kabur ke Inggris

Foto: The Times

Rizgar Hussein adalah polisi Irak yang kabur dari negaranya dan menjadi imigran di Inggris. Ia kabur lantaran perang yang masih berlangsung antara Turki dan etnis Kurdi di negaranya yang menyebabkan banyak korban jiwa. Penduduk yang masih bertahan di sana pun hidup dengan penuh kesengsaraan, susah mendapatkan makanan dan tidak ada air.

Sekitar empat bulan lalu, istri dan ketiga anak Rizgar juga berusaha melakukan hal yang sama. Mereka merencanakan pelarian dari Turki menuju Inggris.

Rizgar menolak keras keinginan istri dan anak-anaknya. Ia beralasan, takut bakal kehilangan pekerjaannya sebagai polisi jika ia bergabung bersama keluarganya di negeri pengasingan. Selain itu, perjalanan dari Irak menuju Inggris sangatlah berbahaya.

Namun, mereka tetap bersikeras meninggalkan negara kelahiran mereka, Irak Utara. Akhirnya istri Rizgar, Kajal Hussein (45), dan anak-anak mereka: Hadia (22), Mobin (16) dan Hesty (7), pun mewujudkan keinginan mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Menyayat Hati, Ini Kisah Pilu Kakak Menghibur Adiknya yang Sedang Sekarat

Keluarganya Sempat Ditangkap Polisi Prancis

Foto: BBC

Petualangan istri dan anak-anak Rizgar dimulai sekitar 5 bulan lalu. Saat itu sang istri meneleponnya dan mengatakan akan membawa anak mereka keluar dari Turki dengan cara menyelundupkan diri dengan menempuh jalur darat dan laut menuju Italia.

Sesampainya di Italia, mereka tinggal di sebuah kamp selama tiga minggu. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Prancis Utara dan mereka tinggal di kamp sana selama beberapa hari lagi. Mereka sempat mengatakan, bahwa penyelundup yang bekerja untuk mereka berjanji akan membawa mereka ke Inggris.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tapi upaya perjalanan ke Inggris sempat gagal tiga kali. Di percobaan pertama mereka ditangkap polisi Prancis saat akan berangkat. Di percobaa kedua, kapal yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar dan terpaksa kembali ke pantai. Dan yang ketiga, motor kapal pecah dan lagi-lagi mereka dibawa ke darat oleh polisi.

Hingga kemudian pada Selasa (23/11/2021) malam Hadia menghubungi ayahnya dan berkata, “Ayah, dalam lima menit kami akan berangkat, semuanya sedang naik ke perahu,” cerita Rizgar melansir BBC (28/11/2021). “Saya mengatakan, ‘Oke, berhati-hatilah’.”

Artikel terkait: Kisah Pilu Ibu Melahirkan di Afghanistan, Tak Ada Obat dan Hanya Pakai Senter

Perahu Tenggelam di Selat Inggris, Rizgar Ayah yang Berduka

Itulah saat-saat terakhir Rizgar mendengar suara dan kabar dari putri sulungnya, karena setelah itu Hadia tidak bisa dihubungi lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Saya mencoba menelpon 100 kali tetapi tidak ada jawaban,” kata Rizgar.

Keesokan harinya, Rabu (24/11/2021), bapak tiga anak itu menyalakan televisi dan menonton ada 27 orang meninggal saat mencoba menyeberangi Selat Inggris dari arah Prancis menuju Inggris. Betapa kagetnya Rizgar.  

Hingga saat ini, identitas dari para korban tidak diketahui. Pemerintah Prancis baru mengonfirmasi satu nama korban, yaitu Maryam Nuri Mohamed Amin, wanita Kurdi berusia 24 tahun yang berasal dari Irak utara.

Rizgar terus mencari tahu kabar keluarganya dari para wartawan yang berhasil ditemuinya. Selagi belum ada pernyataan resmi yang mengatakan istri dan ketiga anaknya adalah korban meninggal, ia tetap percaya bahwa keluarganya masih hidup.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Saya tidak bisa melakukan apa-apa, saya tidak bisa makan atau tidur… Saya mulai merasa seperti menjadi gila. Tidak ada yang bisa menghibur saya,” kata ayah yang berduka itu.

Rizgar masih terus berharap ada kabar baik dari mereka. “Saya tidak akan percaya apa pun sampai saya mendengar suara mereka atau melihat foto terbaru mereka, saya tidak ingin percaya apa pun.”

“Saya sedang menunggu kabar dari siapa pun… Hanya ingin tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati.”

Artikel terkait: Berasal dari Keluarga Broken Home, Begini Kisah Pilu Masa Lalu Dion Wiyoko

Anak dan Istri Rizgar Bersikeras Pergi ke Inggris karena Ingin Kehidupan yang Lebih Baik

Foto: BBC

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istri Rizgar, Kajal, begitu semangat membawa anak-anak mereka keluar dari Irak. Kata Rizgar, mereka begitu menginginkan kehidupan yang lebih baik di Inggris.

“Mereka ingin pergi, semua orang ingin menjalani kehidupan yang baik, memiliki hati dan pikiran yang damai. Tapi di sini, tanyakan kepada siapa pun yang berusia 7 sampai 80 tahun, tidak ada yang merasa baik,” ujar Rizgar melansir BBC.

“Kalau situasinya bagus, orang tidak akan beremigrasi. Siapa yang mau pergi seperti itu? Tidak ada,” katanya lagi.

Ibunda Kajal, mertua Rizgar yang bernama Qadrya Amin juga pernah mengatakan keberatannya kepada sang putri dan melarang Kajal dan cucu-cucunya pergi ke Inggris.

“Saya akan mengatakan, ‘Jangan pergi’. Saya bilang, jangan masuk ke air itu, Anda bisa tenggelam,” kata Qadrya. Kakak Kajal juga sudah meninggalkan Irak dan saat ini ia berada di Yunani.

Hadia (kiri) bersama adik bungsunya yang baru berusia 7 tahun. (Foto: BBC)

Namun sama seperti yang dikatakan kepada suaminya, Kajal bersikeras ingin memberikan ketiga anaknya kehidupan yang lebih baik daripada yang mereka miliki di Irak, di mana makanan dan air begitu langka.

Qadrya bercerita lagi, “Dia berkata, ‘Saya seorang ibu dan anak-anak saya memiliki mimpi, hati saya terbakar untuk mereka. Mereka ingin pergi ke sana dan menyelesaikan pendidikan mereka’,” kenang Qadrya mengulangi perkataan anaknya.

Cucunya, Hadia, memang ingin sekali menjadi seorang dokter di Inggris. Hati Qadrya sangat hancur mendengar berita kecelakaan di Selat Inggris yang menyebabkan seluruh penumpangnya mati. Yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah berdoa untuk keselamatan putri dan cucu-cucunya.

“Mereka hanya berharap untuk kehidupan yang lebih baik,” katanya. “Semua orang ingin anak-anak mereka memiliki kehidupan yang lebih baik.”

Semoga ada kabar baik untuk ayah yang berduka ini, ya, Bunda.

Baca juga:

Tanpa Tanda-Tanda, Ini Kisah Pilu Seorang Bayi 8 Bulan Meninggal Mendadak

Kisah Pilu Masa Lalu Dion Wiyoko, Berasal dari Keluarga Broken Home

Pilu, anak dua tahun kelilingi jasad kedua orangtua dan calon adik kembarnya