Dua orang remaja laki-laki asal Tulungagung kedapatan mencuri sepeda motor. Akibat aksi kedua kakak beradik itu, sang ayah tewas dikeroyok warga setempat.
Suyatno alias Yatno adalah warga Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Laki-laki berusia 55 tahun ini terpaksa meregang nyawa di tangan warga yang tengah merasa geram.
Yatno menjadi korban pengeroyokan di Desa Nyawangan Rabu (23/9/2020) siang. Sikap main hakim sendiri yang dilakukan warga menyebabkan Yatno tewas seketika. Ia menjadi bulan-bulanan lantaran kedua anaknya kedapatan mencuri.
Anak Kedapatan Mencuri Motor, Sang Ayah Tewas Dikeroyok Warga
Kapolsek Sendang, AKP Sugiharjo menjelaskan, kejadian bermula saat pihaknya mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor, pada Selasa (22/9/2020) malam.
“Hari Minggu (20/9/2020) kami menerima laporan pencurian kendaraan bermotor dari warga Nyawangan,” terang Sugiharjo, pada Rabu (23/9/2020) malam sebagaimana dilansir dari TribunNews.com.
Dari hasil penyelidikan tersebut, personil Unit Reskrim akhirnya menangkap dua anak remaja yang diduga sebagai pelaku pencurian. Masing-masing berinisial K (17) dan B (16). K dan B diketahui adalah anak dari Almarhum Suyatno.
Kedua pelaku kemudian menjual motor hasil curian jenis Honda Beat dalam bentuk pretelan. “Mereka menjual lewat media sosial. Kami pancing saat mereka menjual bagian mesin,” terang Sugiharjo.
Sebelum itu, kedua kakak beradik ini menjual bagian-bagian lain motor di kawasan wisata Pinka, wilayah Kecamatan Tulungagung.
Dari pemeriksaan dua pelaku itu, polisi juga menangkap seorang pelaku lain berinisial J (26).
Aksi kedua anak laki-laki yang masih remaja ini tentu saja menimbulkan keresahan di masyarakat. Betapa tidak, di usia yang masih terbilang sangat belia mereka nekat menjadi pencuri.
Artikel Terkait: Setelah diculik di Tanah Abang, balita ini dijadikan pengemis hingga ke Sumatera
Aksi Remaja Mencuri, Diduga Disuruh oleh Sang Ayah
Tindakan pencurian yang dilakukan K dan B memantik rasa curiga warga. Isu yang berkembang kemudian adalah jika aksi kakak beradik K dan B itu dikomandoi oleh ayah mereka sendiri.
Kecurigaan warga tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, ayah mereka, Yanto dikenal sebagai preman di desa. Ia juga dikenal sering menciptakan keresahan di tengah masyarakat.
Bahkan, Yatno dituding oleh warga sering membawa teman-temannya melakukan aksi pencurian di Desa Nyawangan. Tak cuma itu, dia dicurigai sebagai orang di balik kematian puluhan sapi milik warga beberapa waktu lalu.
Image preman Yatno yang dikenal suka bikin onar itu tak ayal membuat orang-orang memusuhinya. Banyak warga yang tidak suka kepada laki-laki itu.
Menurut informasi yang dihimpun dari warga desa, Yanto juga kerap mencatut nama polisi setiap kali berurusan dengan mereka. Dengan sederet alasan itulah, ditambah aksi pencurian yang dilakukan anaknya, membuat kemarahan warga akhirnya memuncak.
Artikel Terkait: Anak Curi Motor Ibu Kandung di Medan, Hakim : “Anak durhaka kau ya,”
Korban Dikeroyok, Dicegat Saat Tengah Mencari Sinyal
Sejumlah warga kemudian mencegat Yatno saat ia sedang mencari sinyal di dekat ladang tebu. Yatno lantas dipukuli tanpa ampun oleh warga.
“Lokasinya memang di pegunungan sehingga susah sinyal,” ungkap Sugiharto. “Korban dihadang kemudian dihajar beramai-ramai,” tambahnya.
Polisi sempat mengamankan lokasi setelah mendapat laporan warga. Namun persoalannya, ternyata massa yang mengamuk jauh lebih banyak dibanding personel aparat keamanan.
Polisi mengevakuasi Yatno untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayangnya, korban keburu meninggal sebelum sempat diselamatkan.
Meninggal Dunia saat Sampai di Rumah
“Saat kami evakuasi dia masih hidup, masih ada denyut nadinya,” kata Sugiharto.”Sesampai di rumah sakit korban meninggal dunia,” tambahnya.
Hingga saat ini jenazah Yatno masih berada di instalasi pemulasaraan jenazah (IPJ) RSUD dr Iskak, menunggu proses autopsi. Sementara itu, suasana di Desa Nyawangan masih memanas.
Warga berkumpul karena mereka menduga polisi akan melakukan penangkapan. Terlebih lagi, lanjut Sugiharjo, warga juga menolak jenazah Yatno dibawa ke Desa Nyawangan.
Oleh karena itu untuk mengamankan situasi, Polsek Sendang mendapat bantuan puluhan personel dari Polres dan polsek-polsek lain. Namun dengan alasan keamanan, personel polisi hanya disiagakan.
“Para pelaku sudah diidentifikasi. Kasusnya diambil alih Polres Tulungagung,” pungkas Sugiharjo.
****
Parents, meskipun ayah yang tewas dikeroyok warga tersebut adalah preman yang dicurigai sebagai dalang berbagai kasus pencurian, menghakiminya hingga tewas juga bukanlah tindakan yang bisa dibenarkan oleh hukum. Semoga tak ada lagi kejadian serupa, ya.
Baca juga:
Suami Dibakar Hidup-hidup di Bekasi, Sang Istri Mencari Keadilan