Pernahkah Anda melihat seorang laki-laki mengenakan pakaian perempuan seperti rok dan sepatu hak tinggi? Hal ini benar-benar terjadi pada seorang pria asal Jerman. Seorang ayah pakai rok dan high heels setiap hari saat pergi ke kantor.
Usut punya usut, ternyata ia memiliki alasan khusus mengapa dirinya nekat memilih rok dan sepatu hak tinggi sebagai bagian dari seragam kantornya. Simak kisahnya berikut ini.
Ayah Nekat Pakai Rok dan High Heels Tiap Hari Selama 3 Tahun
Sumber: Instagram/@markbryan911
Bukan hal aneh apabila perempuan memakai baju bernuansa maskulin. Namun, ketika hal ini dibalik, kita akan mendapati pendapat yang berbeda.
Laki-laki memakai baju dan aksesoris perempuan bukan fenomena baru. Kita kerap menjumpai hal ini dalam sebuah pertunjukan atau terkadang ini sengaja dilakukan oleh kelompok tertentu seperti para transpuan untuk menunjukkan identitas mereka.
Namun, apa jadinya jika seorang pria tulen, beristri, dan bahkan memiliki tiga orang anak melakukan hal ini? Adalah Mark Bryan, seorang insinyur robot dari Jerman yang telah melakoni kebiasaan memakai rok dan sepatu hak tinggi selama 3 tahun terakhir.
Kebiasaan ini membuat namanya melejit di media sosial. Hingga saat ini, pemilik akun Instagram @markbryan911 itu telah memiliki lebih dari 228 ribu pengikut.
Ayah Pakai Rok dan High Heels Saat ke Kantor Atas Saran Istri
Sumber: Instagram/@markbryan911
Bryan mengaku ia memang memiliki kebiasaan memakai celana perempuan sejak lama. Menurutnya, cara berpakaian seseorang tak boleh dibatasi hanya karena alasan gender. Maka untuk melawan aturan ini, ia memutuskan untuk memakai sepatu hak tinggi dan celana model perempuan.
Namun, suatu ketika, sang istri memintanya untuk memakai rok juga. Menurut istrinya, mengapa ia tidak memakai rok sementara kakinya bagus. Rok bisa membuat kakinya terlihat semakin indah, kata istri Bryan saat itu.
“Tadinya saya sudah pakai sepatu hak tinggi dan celana wanita. Lalu, istri saya bertanya mengapa saya tidak mau memakai gaun atau rok, karena saya memiliki kaki yang bagus untuk dipamerkan,” kata Bryan seperti dikutip dari Scoop Upworthy.
Ia kemudian memutuskan untuk memakai rok sejak saat itu. Menurutnya, rok lebih menarik karena memperlihatkan bentuk kakinya. Sementara, gaun menurut Bryan terlalu feminin dan kuno.
“Saya lebih memilih rok saja, karena gaun kelihatan terlalu feminin. Setelah itu saya beradaptasi dengan tampilan ala hybrid saya! Baju pria untuk bagian atas dan baju perempuan untuk bagian bawah,” lanjut Bryan.
Merasa Makin Percaya Diri karena Terlihat Unik
Sumber: Instagram/@markbryan911
Penampilan baru Bryan selama tiga tahun terakhir ternyata justru membuatnya semakin percaya diri. Ia merasa tak pernah kehabisan ide untuk memadukan berbagai macam pakaian laki-laki dan perempuan menjadi satu.
“Sekarang saya bisa mix and match sesuka hati dan hampir selalu punya baju baru setiap hari. Bangga rasanya!” kata Bryan.
Ketika ditanya soal baju apa yang membuatnya merasa sangat spektakuler, ia pun menjawab bahwa itu tergantung musim. Sebab setiap musim, ia memiliki outfit andalan yang berbeda-beda.
“Pertanyaan yang sulit, tapi bisa saya bilang itu tergantung musimnya. Saat musim panas, saya suka memakai kaos polo tanpa lengan, sandal bertumit, dan rok ketat setinggi lutut. Saat musim dingin, saya lebih suka memakai rok dan sepatu bot yang lebih panjang. Saya merasa spektakuler setiap hari,” jelasnya.
Berpakaian Perempuan Membuatnya Sering Digoda dan Dilecehkan
Sumber: Instagram/@markbryan911
Meski demikian, berpakaian perempuan ternyata berdampak buruk bagi dirinya. Tak jarang, ia digoda oleh orang asing, mendapatkan catcall, bahkan hingga ancaman serius hanya karena sebagian orang tak dapat menerima apa yang mereka lihat.
“Sejujurnya, 95 persen orang tidak peduli dengan apa yang kalian kenakan selama itu tidak berpengaruh pada mereka. Tapi, 5 persen sisanya melontarkan kata-kata kotor, bersiul, dan bahkan berteriak kasar hanya karena mereka merasa terancam,” ungkapnya.
Sementara itu, keluarga Bryan hingga saat ini masih mendukungnya memakai pakaian perempuan. Meskipun, ia tak dapat mengatakan hal tersebut berjalan mulus. Hanya saja, mereka masih bisa menerimanya selama sikap Bryan sebagai seorang ayah dan suami tidak berubah.
“Saya tidak bisa mengatakan ini membawa dampak positif (pada keluarga saya), tetapi tidak ada yang berpikir negatif juga selama saya masih sosok suami dan ayah yang sama dengan yang dahulu,” imbuhnya.
Wah, Parents, unik sekali ya sosok Mark Bryan ini. Ia berani tampil beda meski dengan risiko yang cukup berbahaya. Kalau menurut Parents sendiri bagaimana? Tertarik mencoba apa yang dilakukan Bryan?
Baca juga:
12 Tahun Tak Jumpa, Anak Perempuan Ini Bertemu Ayah Berkat Twitter
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.