Sehari saja tak bertemu, orangtua sudah sebegitu rindunya kepada sang anak, apalagi jika berpisah bertahun-tahun tanpa kabar. Seperti cuplikan video yang beredar luas di media sosial baru-baru ini. Seorang ayah menangis saat menelepon anaknya yang sudah 12 tahun tak bisa ia temui.
Lalu, apa yang terjadi pada ayah tersebut sampai harus terpisah selama itu dari darah dagingnya sendiri? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Rasa cinta kasih orangtua kepada anak-anaknya memang sangatlah besar. Tak ayal, ibu ataupun ayah tak sanggup membendung rindu jika terpaksa jauh dari sang buah hati. Namun faktanya, kedekatan hubungan antara orangtua dan anak kadang harus terputus karena berbagai alasan.
Salah satu penyebab renggangnya ikatan anak dengan ayah atau ibunya adalah karena perceraian. Tidak sedikit anak-anak yang harus kehilangan figur salah satu di antaranya karena konflik perceraian yang tak berujung.
Seperti yang dialami seorang ayah bernama Rendy. Sudah 12 tahun ia tak bisa berjumpa dan tak tahu keberadaan ketiga buah hatinya. Usai bercerai, sang istri sengaja membawa pergi semua anak-anaknya dan merahasiakannya dari sang mantan suami.
Ayah Menangis Saat Menelepon Anaknya
Potongan video yang diunggah akun Instagram @manaberita pada Selasa (8/12/2020) tersebut menunjukkan bagaimana kerinduan kepada buah hati bisa membuat sosok ayah yang terlihat kuat akhirnya menangis tersedu-sedu.
Saat sang ayah yang bernama Rendy itu akhirnya berhasil berbicara dengan putri pertamanya melalui sambungan telepon, rasa rindu yang membuncah terasa menyesakkan dada. Ia pun tak mampu menahan derai air mata.
Sang ayah mengaku sangat rindu dan ingin bertemu. Betapa tidak, terpisah 12 tahun adalah waktu yang cukup lama.
“Bapak nangis terus, lho, kangen sama Nida. Masa Nida nggak kasihan Bapak? Dua belas tahun, lho, Da, nggak bisa ketemu Nida,” kata Rendy kepada putrinya.
Diketahui dulu sang istri pergi tanpa berkabar sama sekali. Ia pun membawa serta ketiga buah hatinya dan tidak memberi tahu Rendy.
“Makan apa, Pak?” tanya Nida kemudian.
“Bapak nggak makan, lagi nangis ini. Nangisin Nida. Dua belas tahun nggak sama Nida,” ujar sang ayah dengan mata yang masih basah.
Anak Dibawa Pergi Mantan Istri
Entah konflik apa yang terjadi antara Rendy dengan mantan istrinya di masa lalu yang membuat mereka akhirnya berpisah. Namun yang tampaknya sangat disesalkan Rendy adalah anak-anaknya juga ikut menghilang tanpa jejak.
“Coba kalau ibumu ganti posisi di sini, pasti nggak kuat juga. Anak dibawa semua, Nida, Afa, Ami dibawa semua. Tanpa koordinasi sama Bapak,” kata Rendy dengan nada kecewa.
Nida sang putri pun tak banyak bicara, ia memilih diam dan menyimak segala ungkapan hati dan rasa pilu yang disampaikan ayahnya.
Kejadian tersebut lantas membuat banyak warganet yang jatuh iba. Mereka pun penasaran dengan sikap sang mantan istri.
Meski demikian, belum diketahui jelas alasan sang mantan istri tersebut menjauhkan anak-anaknya dari ayah kandungnya, mungkin ia memiliki pertimbangan sendiri.
Upaya agar Anak Tidak Menjadi Korban Perceraian Orangtua
Setiap pasangan tentunya tak pernah mengharapkan rumah tangga berakhir dengan kata pisah. Namun dalam perjalanannya, keputusan cerai terkadang menjadi pilihan terbaik yang harus ditempuh.
Dalam proses perpisahan itu hingga beberapa waktu setelahnya, konflik dan pergesekan bisa saja terus terjadi antara pasangan. Sering kali, anak-anak pun harus merasakan dampak bahkan menjadi korban akibat pertikaian orangtua yang tak berkesudahan.
Padahal jika saja orangtua mau bersikap lebih dewasa, melibatkan anak dalam masalah mereka yang berlarut-larut justru akan membuat anak terluka bahkan bisa depresi. Alangkah baiknya, orangtua tidak mengorbankan kondisi psikologis anak hanya untuk memuaskan ego sendiri.
Lagipula jika mau dipikir secara jernih, tak ada untungnya, kok, memelihara perseteruan dengan mantan pasangan. Selain menguras emosi, hal ini jelas merugikan anak. Mereka yang sebenarnya sangat butuh sosok seorang ayah atau ibu justru terpaksa merasakan kekosongan figur tersebut.
Kita semua sepakat bahwa ada yang namanya mantan suami atau mantan istri, tetapi tak ada yang namanya mantan anak. Maka jangan biarkan si buah hati kehilangan hak untuk merasa dicintai dan dikasihi secara utuh karena sikap egois orangtua.
Semoga kisah seorang ayah yang menangis saat menelepon anaknya lantaran lama tak bertemu ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.
Baca Juga:
Jangan ditiru! Orangtua berkelahi di arena bermain anak
Jangan ditiru! Orangtua berkelahi di arena bermain anak
10 Tahun Terpisah, Remaja Asal Sragen Ini Akhirnya Bertemu Ayah Kandung
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.