Kisah mengharukan terjadi di Michigan, Negara Bagian Amerika Serikat. Seorang ayah melindungi anak saat kecelakaan pesawat. Pelukan terakhirnya ini pun berhasil melindungi nyawa putrinya yang berusia 11 tahun.
Sebuah pesawat komuter kecil jatuh dan menewaskan seorang ayah dan tiga orang lainnya termasuk pilot. Anak perempuan yang diselamatkan ayahnya itu menjadi satu-satunya yang selamat dalam peristiwa tersebut.
Otoritas setempat sedang menyelidiki kecelakaan. Pihak terkait juga tengah berfokus pada penyembuhan trauma yang mungkin dialami oleh gadis kecil itu. Berikut kisah selengkapnya!
Artikel Terkait: Bayi 14 Bulan Selamat Dari Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 36 Orang
Kisah Ayah Melindungi Anak Saat Kecelakaan Pesawat dengan Pelukannya
Sumber: Unsplash
Kecelakaan pesawat itu terjadi pada hari Sabtu (13/11/2021) di Bandara Welke, Pulau Beaver di ujung utara Danau Michigan. Semua orang yang berada di dalam pesawat bermesin ganda Britton-Norman BN-2 itu tewas kecuali seorang anak perempuan.
Mike Perdue, satu dari empat orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat itu berhasil melindungi putrinya. Seorang rekan korban menyebut bila ia mulai melindungi anaknya yang bernama Laney dengan cara memeluknya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang rekan korban yang telah berkomunikasi dengan pihak keluarga Mike Perdue.
“Ayahnya memeluknya. Dia tidak ingat apa-apa, kecuali momen saat ayahnya mendekapnya begitu keras demi melindunginya,”ungkap Ryan Wojan, seorang rekan Mike seperti dilansir dari laman CNN.
Laney menjadi satu-satunya yang selamat. Mike, sang ayah, serta penumpang lain yang bernama Leese dan Adam Kendall dinyatakan tewas. Seorang pilot yang juga meninggal dunia tidak disebutkan identitasnya.
Kronologi Ayah Melindungi Anak Saat Kecelakaan Pesawat
Sumber: Unsplash
Mengutip CNN, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menyebut pesawat Britton-Norman BN2P jatuh sekitar pukul 14:30. ET (Eastern Time). Pasukan Coast Guard Great Lakes yang sedang melakukan penerbangan pelatihan di daerah itu menerima peringatan Pemancar Lokasi Darurat. Sinyal tersebut berhasil membawa mereka ke lokasi kecelakaan.
Para kru menemukan anak dan seorang pria dewasa yang awalnya selamat dari kecelakaan itu, mereka lalu dibawa ke Rumah Sakit McLaren Northern Michigan di Petoskey.
Sayangnya, pria dewasa yang diidentifikasi sebagai Mike (ayah Laney) dinyatakan meninggal di rumah sakit. Beruntung, pertolongan darurat yang dilakukan tim medis pada Laney berhasil membuatnya selamat. Kru penyelamat kemudian bergegas membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Adapun hingga berita ini ditulis, FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Artikel Terkait: Merasa Ditelantarkan, Kakak Beradik Anak Korban Kecelakaan Pesawat Gugat Ibu Kandung
Laney Menjadi Satu-Satunya Penumpang yang Selamat
Sumber: Unsplash
Laney berhasil selamat dalam insiden tersebut. Gadis kecil itu mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mendapat beberapa patah tulang. Ia pun telah menjalani dua operasi.
Tidak ada luka berat yang mengancam jiwanya. Dan, semua itu berkat pelukan ayahnya sehingga ia masih bisa hidup sampai saat ini. Istri Mike, Christina, pun ingin semua orang mengetahui pengorbanan suaminya.
“Istri Perdue ingin memastikan bahwa semua orang tahu siapa dia dan bagaimana dia memberikan hidupnya untuk putrinya,” ungkap Wojan lagi.
Diketahui, Mike dan Christina memiliki empat orang anak. Saat ini, mereka sedang dalam proses penyembuhan trauma pascakecelakaan yang menimpa ayah dan putri mereka.
“Kami sedih kehilangan suami, ayah, saudara laki-laki, putra, dan sosok seorang teman baik. Dia memberikan pelukan terbaik di detik-detik terakhir untuk putri kami demi melindunginya,” kata Christina dalam sebuah pernyataan.
Artikel Terkait: Memahami Critical Eleven Penerbangan, Ini yang Perlu Diperhatikan Penumpang
Membantu Anak Mengatasi Trauma Pascakecelakaan
Saat ini, keluarga dan pihak terkait sedang berfokus pada penyembuhan luka fisik dan mental yang mungkin dialami Laney. Melansir laman Parent, beberapa ahli membagikan tips untuk mengatasi trauma dan kesedihan yang dialami anak-anak saat kehilangan seseorang yang disayanginya:
1. Dapatkan bantuan kesehatan mental yang sesuai dengan usianya
Terapi yang sesuai untuk mengatasi trauma dan kesedihan pada anak-anak perlu dilakukan. Orang dewasa, keluarga, atau pengasuhnya perlu mencari bantuan kepada ahli terkait kesehatan mentalnya sesuai dengan usia mereka.
Anak-anak seringkali berkomunikasi melalui permainan. Maka, terapi dengan cara bermain menjadi salah satu pengobatan yang direkomendasikan. Terapis ahli akan membantu anak-anak mengekspresikan dan memproses perasaan mereka dan meningkatkan keterampilan untuk mengatasi trauma yang dialaminya.
2. Anak yang tampak bahagia masih membutuhkan dukungan
Anak-anak tidak menunjukkan kesedihannya sepanjang waktu. Terkadang, mereka terlihat ceria dan bisa tertawa saat bermain. Bahkan sepanjang hari ia terlihat bermain, menonton televisi, bahkan memainkan ponsel.
Orang-orang di sekitarnya pun merasa lega karena menganggap anak tersebut sudah bisa mengatasi kesedihannya. Padahal, anak-anak tidak selalu menampakkan kesedihannya. Ia bisa saja menyembunyikannya. Orang dewasa di sekitarnya harus lebih jeli memperhatikannya.
“Orang tua mungkin bingung dan mungkin berpikir, ‘Mereka terlihat bahagia,’ tetapi itu adalah internalisasi perasaan. Mereka belum memprosesnya,” Ujar Regine Muradian Psy.D., seorang psikolog klinis dan penulis yang berbasis di California seperti dikutip dari laman Parent.
Orang dewasa harus memperhatikan kondisi mentalnya dan tetap direkomendasikan untuk melakukan terapi pada anak.
3. Orang tua juga memerlukan bantuan
Tidak hanya anak, orang dewasa juga dapat mengalami kesedihan serta trauma. Sebelum berusaha untuk mengatasi trauma anak lebih baik orang tua terlebih dahulu menyembuhkan mental dan jiwa mereka. Bahkan, lebih baik orang dewasa juga bisa mendapatkan bantuan untuk menyembuhkan jiwanya terlebih dahulu.
“Jika, sebagai orang tua tidak merasa bahagia, maka tidak akan bisa membantu orang-orang di sekitar,” kata Dr. Muradian.
Orang dewasa harus menormalkan kesedihan dengan anak-anak. Orang tua bisa mengungkapkan kepada anak bahwa mereka juga merasakan kesedihan yang sama seperti yang dialaminya. Namun, orang tua tidak boleh membiarkan anak melihatnya terus-menerus bersedih menangis atau mengunci diri di dalam kamar sepanjang hari. Hal tersebut mungkin dapat menambah beban kepada anak.
4. Hindari perhatian media
Saat sebuah peristiwa kecelakaan terjadi, biasanya media terus-menerus memberitakannya. Begitupun dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Michigan ini. Paparan media dapat memperburuk kemampuan anak untuk mengatasi dan meningkatkan risiko pengembangan PTSD (Post-traumatic Stress Disorder).
Itulah sebabnya pengasuh atau orang dewasa disekitarnya harus menjauhkan anak-anak dari cerita, berita, gambar, maupun video yang risiko memancing trauma pada mereka.
5. Memberikan dukungan pada anak
Anak-anak yang pernah mengalami peristiwa traumatis akan menjalani hari-harinya dengan sangat berat. Ya, mungkin berusaha untuk terus hidup bahagia tetapi hari-hari yang dijalaninya tentu lebih sulit daripada anak-anak lain.
Orang tua maupun pengasuh harus memperhatikan tanggal saat peristiwa traumatis itu terjadi karena mungkin dapat memicu kembali kenangan buruk yang pernah dialaminya. Dukungan orang lain pada masa-masa tersebut paling dibutuhkan oleh anak.
Sebagai kesimpulan, Dr. Muradian mengungkapkan trauma adalah trauma. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengurangi trauma dan membantu seorang anak untuk bisa bertahan hidup lebih baik.
Itulah kronologi seorang ayah yang melindungi anaknya dalam kecelakaan pesawat dengan cara memeluknya. Anak tersebut selamat meski mengalami patah tulang. Selain penanganan luka fisik, penyembuhan luka mental juga perlu diperhatikan untuk korban. Sebab, kehilangan seseorang yang disayangi bisa menjadi trauma mendalam bagi anak dan terbawa hingga dewasa.
***
Baca Juga:
Nurut Perkataan Ibu, Pemuda Ini Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air
Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Youtuber Faisal Rahman, "Good Bye & Thank You"
Ingin Hadiri Acara di Pontianak, Pengantin Ini Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.