X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Dilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang Selamat

Bacaan 6 menit
Dilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang SelamatDilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang Selamat

Mengharukan! Pelukan terakhir sang ayah berhasil melindungi nyawa putrinya. Simak kisahnya berikut ini!

Kisah mengharukan terjadi di Michigan, Negara Bagian Amerika Serikat. Seorang ayah melindungi anak saat kecelakaan pesawat. Pelukan terakhirnya ini pun berhasil melindungi nyawa putrinya yang berusia 11 tahun. 

Sebuah pesawat komuter kecil jatuh dan menewaskan seorang ayah dan tiga orang lainnya termasuk pilot. Anak perempuan yang diselamatkan ayahnya itu menjadi satu-satunya yang selamat dalam peristiwa tersebut. 

Otoritas setempat sedang menyelidiki kecelakaan. Pihak terkait juga tengah berfokus pada penyembuhan trauma yang mungkin dialami oleh gadis kecil itu. Berikut kisah selengkapnya!

Artikel Terkait: Bayi 14 Bulan Selamat Dari Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 36 Orang

Kisah Ayah Melindungi Anak Saat Kecelakaan Pesawat dengan Pelukannya 

Dilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang Selamat

Sumber: Unsplash

Kecelakaan pesawat itu terjadi pada hari Sabtu (13/11/2021) di Bandara Welke, Pulau Beaver di ujung utara Danau Michigan. Semua orang yang berada di dalam pesawat bermesin ganda Britton-Norman BN-2 itu tewas kecuali seorang anak perempuan. 

Mike Perdue, satu dari empat orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat itu berhasil melindungi putrinya. Seorang rekan korban menyebut bila ia mulai melindungi anaknya yang bernama Laney dengan cara memeluknya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang rekan korban yang telah berkomunikasi dengan pihak keluarga Mike Perdue. 

“Ayahnya memeluknya. Dia tidak ingat apa-apa, kecuali momen saat ayahnya mendekapnya begitu keras demi melindunginya,”ungkap Ryan Wojan, seorang rekan Mike seperti dilansir dari laman CNN. 

Laney menjadi satu-satunya yang selamat. Mike, sang ayah, serta penumpang lain yang bernama Leese dan Adam Kendall dinyatakan tewas. Seorang pilot yang juga meninggal dunia tidak disebutkan identitasnya.

Kronologi Ayah Melindungi Anak Saat Kecelakaan Pesawat

Dilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang Selamat

Sumber: Unsplash

Mengutip CNN, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menyebut pesawat Britton-Norman BN2P jatuh sekitar pukul 14:30. ET (Eastern Time). Pasukan Coast Guard Great Lakes yang sedang melakukan penerbangan pelatihan di daerah itu menerima peringatan Pemancar Lokasi Darurat. Sinyal tersebut berhasil membawa mereka ke lokasi kecelakaan. 

Para kru menemukan anak dan seorang pria dewasa yang awalnya selamat dari kecelakaan itu, mereka lalu dibawa ke Rumah Sakit McLaren Northern Michigan di Petoskey.

Sayangnya, pria dewasa yang diidentifikasi sebagai  Mike (ayah Laney) dinyatakan meninggal di rumah sakit. Beruntung, pertolongan darurat yang  dilakukan tim medis pada Laney berhasil membuatnya selamat. Kru penyelamat kemudian bergegas membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Adapun hingga berita ini ditulis, FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat  sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu. 

Artikel Terkait: Merasa Ditelantarkan, Kakak Beradik Anak Korban Kecelakaan Pesawat Gugat Ibu Kandung

Laney Menjadi Satu-Satunya Penumpang yang Selamat

ayah melindungi anak saat kecelakaan pesawat

Sumber: Unsplash

Laney berhasil selamat dalam insiden tersebut. Gadis kecil itu mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mendapat beberapa patah tulang. Ia pun telah menjalani dua operasi.

Tidak ada luka berat yang mengancam jiwanya. Dan, semua itu berkat pelukan ayahnya sehingga ia masih bisa hidup sampai saat ini. Istri Mike, Christina, pun ingin semua orang mengetahui pengorbanan suaminya. 

“Istri Perdue ingin memastikan bahwa semua orang tahu siapa dia dan bagaimana dia memberikan hidupnya untuk putrinya,” ungkap Wojan lagi.  

Diketahui, Mike dan Christina memiliki empat orang anak. Saat ini, mereka sedang dalam proses penyembuhan trauma pascakecelakaan yang menimpa ayah dan putri mereka. 

“Kami sedih kehilangan suami, ayah, saudara laki-laki, putra, dan sosok seorang teman baik. Dia memberikan pelukan terbaik di detik-detik terakhir untuk putri kami demi melindunginya,” kata Christina dalam sebuah pernyataan.

Artikel Terkait: Memahami Critical Eleven Penerbangan, Ini yang Perlu Diperhatikan Penumpang

Membantu Anak Mengatasi Trauma Pascakecelakaan

ayah melindungi anak saat kecelakaan pesawat

Saat ini, keluarga dan pihak terkait sedang berfokus pada penyembuhan luka fisik dan mental yang mungkin dialami Laney. Melansir laman Parent, beberapa ahli membagikan tips untuk mengatasi trauma dan kesedihan yang dialami anak-anak saat kehilangan seseorang yang disayanginya:

1. Dapatkan bantuan kesehatan mental yang sesuai dengan usianya

Terapi yang sesuai untuk mengatasi trauma dan kesedihan pada anak-anak perlu dilakukan. Orang dewasa, keluarga, atau pengasuhnya perlu mencari  bantuan kepada ahli terkait kesehatan mentalnya sesuai dengan usia mereka.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Anak-anak seringkali berkomunikasi melalui permainan. Maka, terapi dengan cara bermain menjadi salah satu pengobatan yang direkomendasikan. Terapis ahli akan membantu anak-anak mengekspresikan dan memproses perasaan mereka dan meningkatkan keterampilan untuk mengatasi trauma yang dialaminya.

2. Anak yang tampak bahagia masih membutuhkan dukungan

Anak-anak tidak menunjukkan kesedihannya sepanjang waktu. Terkadang, mereka terlihat ceria dan bisa tertawa saat bermain. Bahkan sepanjang hari ia terlihat bermain, menonton televisi, bahkan memainkan ponsel.

Orang-orang di sekitarnya pun merasa lega karena menganggap anak tersebut sudah bisa mengatasi kesedihannya. Padahal, anak-anak tidak selalu menampakkan kesedihannya. Ia bisa saja menyembunyikannya. Orang dewasa di sekitarnya harus lebih jeli memperhatikannya. 

 “Orang tua mungkin bingung dan mungkin berpikir, ‘Mereka terlihat bahagia,’ tetapi itu adalah internalisasi perasaan. Mereka belum memprosesnya,” Ujar Regine Muradian Psy.D., seorang psikolog klinis dan penulis yang berbasis di California seperti dikutip dari laman Parent.

Orang dewasa harus memperhatikan kondisi mentalnya dan tetap direkomendasikan untuk melakukan terapi pada anak. 

3. Orang tua juga memerlukan bantuan

Tidak hanya anak, orang dewasa juga dapat mengalami kesedihan serta trauma. Sebelum berusaha untuk mengatasi trauma anak lebih baik orang tua terlebih dahulu menyembuhkan mental dan jiwa mereka. Bahkan, lebih baik orang dewasa juga bisa mendapatkan bantuan untuk menyembuhkan jiwanya terlebih dahulu. 

 “Jika, sebagai orang tua tidak merasa bahagia, maka tidak akan bisa membantu orang-orang di sekitar,” kata Dr. Muradian. 

Orang dewasa harus menormalkan kesedihan dengan anak-anak. Orang tua bisa mengungkapkan kepada anak bahwa mereka juga merasakan kesedihan yang sama seperti yang dialaminya. Namun, orang tua tidak boleh membiarkan anak melihatnya terus-menerus bersedih menangis atau mengunci diri di dalam kamar sepanjang hari. Hal tersebut mungkin dapat menambah beban kepada anak. 

4. Hindari perhatian media 

Saat sebuah peristiwa kecelakaan terjadi, biasanya media terus-menerus memberitakannya. Begitupun dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Michigan ini. Paparan media dapat memperburuk kemampuan anak untuk mengatasi dan meningkatkan risiko pengembangan PTSD (Post-traumatic Stress Disorder).

Itulah sebabnya pengasuh atau orang dewasa disekitarnya harus menjauhkan anak-anak dari cerita, berita, gambar, maupun video yang risiko memancing trauma pada mereka.

5. Memberikan dukungan pada anak

Anak-anak yang pernah mengalami peristiwa traumatis akan menjalani hari-harinya dengan sangat berat. Ya, mungkin berusaha untuk terus hidup bahagia tetapi hari-hari yang dijalaninya tentu lebih sulit daripada anak-anak lain. 

Orang tua maupun pengasuh harus memperhatikan tanggal saat peristiwa traumatis itu terjadi karena mungkin dapat memicu kembali kenangan buruk yang pernah dialaminya. Dukungan orang lain pada masa-masa tersebut paling dibutuhkan oleh anak. 

Sebagai kesimpulan, Dr. Muradian mengungkapkan trauma adalah trauma. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengurangi trauma dan membantu seorang anak untuk bisa bertahan hidup lebih baik. 

Itulah kronologi seorang ayah yang melindungi anaknya dalam kecelakaan pesawat dengan cara memeluknya. Anak tersebut selamat meski mengalami patah tulang. Selain penanganan luka fisik, penyembuhan luka mental juga perlu diperhatikan untuk korban. Sebab, kehilangan seseorang yang disayangi bisa menjadi trauma mendalam bagi anak dan terbawa hingga dewasa. 

***

Baca Juga:

Nurut Perkataan Ibu, Pemuda Ini Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air

Jadi Korban Sriwijaya Air SJ 182, Youtuber Faisal Rahman, "Good Bye & Thank You"

Ingin Hadiri Acara di Pontianak, Pengantin Ini Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Faizah Pratama

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Dilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang Selamat
Bagikan:
  • Haru! Ibu Ini Bertemu Anaknya yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi VR

    Haru! Ibu Ini Bertemu Anaknya yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi VR

  • Jarang Diketahui! Ini 15 Fakta Seks di Zaman Dulu yang Mencengangkan

    Jarang Diketahui! Ini 15 Fakta Seks di Zaman Dulu yang Mencengangkan

  • Mandi Malam Apakah Berbahaya? Cek Faktanya Berikut Ini!

    Mandi Malam Apakah Berbahaya? Cek Faktanya Berikut Ini!

app info
get app banner
  • Haru! Ibu Ini Bertemu Anaknya yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi VR

    Haru! Ibu Ini Bertemu Anaknya yang Sudah Meninggal Lewat Teknologi VR

  • Jarang Diketahui! Ini 15 Fakta Seks di Zaman Dulu yang Mencengangkan

    Jarang Diketahui! Ini 15 Fakta Seks di Zaman Dulu yang Mencengangkan

  • Mandi Malam Apakah Berbahaya? Cek Faktanya Berikut Ini!

    Mandi Malam Apakah Berbahaya? Cek Faktanya Berikut Ini!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.