Duka tengah dirasakan keluarga besar Deswita Maharani. Drs. Zainul Affendy, ayah Deswita Maharani meninggal dunia karena sakit kanker yang dideritanya. Deswita menuturkan wafatnya sang ayah terbilang cepat, bahkan pergi dalam diam.
Menjadi anak perempuan kesayangan ayah, Deswita kerap membagikan momen kebersamaannya bersama ayahanda tercinta.
Ayah Deswita Maharani Meninggal Dunia
1. Tak Tahu Ayah Sakit Serius
Tergolong dekat dengan ayah, Deswita ternyata tak tahu ayahnya mengidap penyakit serius. Istri Ferry Maryadi itu mengisahkan ayahnya sosok yang terbilang sulit diajak ke rumah sakit.
“Dia nggak banyak ngeluh, kalau cerewet atau bawel ya lumrah lah, ya, namanya orang tua. Ya, aku juga sadar semakin tua seseorang akan kembali seperti anak-anak. Cuma yang aku sesali, dia itu orangnya keras kepala. Disuruh ke dokter aja dia enggak mau padahal dia tau badan dia sakit dan perubahan badan dia sudah kuning,” ujar Deswita speechless.
Artikel terkait: Babe Cabita Meninggal Dunia Karena Sakit Langka, Sempat Unggah Pesan Terakhir
2. Idap Kanker Stadium 4
Sakit yang dialami sang ayah membuatnya tidak optimal menjalani ibadah puasa. Sebagai orang awam, Deswita sempat menyangka ayahnya itu menderita liver.
Karena kondisi sang ayah yang tak kunjung membaik, Deswita berinisiatif membawa ayahnya itu ke RSPAD Gatot Soebroto.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ayahnya mengidap kanker stadium 4. Kanker tersebut bahkan sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.
Kemoterapi tidak dianjurkan dokter karena kondisi ayah Deswita yang sudah semakin lemah.
“Itu sudah menyebar ke liver, saluran empedu, usus 12 jari bahkan ke usus halus,” kata Ferry Maryadi, melanjutkan ucapan Deswita yang sudah sulit berkata-kata.
Saat itu, dokter merasa takjub karena kondisi ayah Deswita yang kuat dengan kondisinya.
Hingga akhirnya, sang ayah berpulang Sabtu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
3. Kakek Sayang Cucu
Semasa hidupnya, ayah Deswita tergolong pribadi yang sangat family man, Parents. Ia sangat dekat dengan seluruh cucunya.
“Enggak akan saya lupa, setiap antar Abay ke sekolah, Atok itu sayang banget sama semua cucunya. Apa pun yang dilakukan sama cucunya sangat benar,” ujar Ferry.
4. Ferry: Saya Kehilangan Mertua Terbaik
Tak hanya cucu, mendiang memiliki relasi yang bagus dengan sang menantu, Ferry Maryadi. Mertuanya itu adalah terbaik versinya, utamanya dalam hal ibadah.
“Saya manggilnya Atok. Saya kehilangan teman ke masjid, kehilangan partner solat Jumat. Biasanya boncengan ke masjid. Ya ato, salah satu figur buat saya dari sisi ibadah, karena dia tidak pernah melupakan solat.
“Tahajud enggak pernah lewat tengah malam. Dalam keadaan kita ngantuk, dia itu bangun buat tahajud,” kenang Ferry.
Bahkan dalam kondisi sakit ayah mertuanya itu tidak meninggalkan salat.
5. Ucapan Terakhir
Lebih lanjut, sebelum meninggal sang ayah tidak pernah mengeluh dan menyusahkan keluarga.
Namun, jelang terakhir sebelum meninggal ada gelagat yang tidak seperti biasanya.
“Bapak nggak pernah nyusahin, saat terakhir itu ketemu di RS tumben-tumbenan Atok yang salim sama saya, ini aneh. Dia ngomong makasih ke saya, makasih apa? Ya, dia bilang makasih saja gitu dan minta maaf,” beber Ferry Maryadi.
Kini, sang ayah telah berpulang setelah dirawat intensif di rumah sakit selama 14 hari.
Turut berduka cita untuk Deswita Maharani, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
Baca juga:
Jhonny Iskandar Meninggal di Usia 64 Tahun, Sempat Hengkang dari Grup OM PMR
10 Potret Terkini Pemain Para Pencari Tuhan, Ada yang Meninggal Karena Sakit
Dialami Hilbram Dunar hingga Meninggal, Kenali Gejala Awal Kanker Usus Besar Ini!