Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau refluks asam lambung bukan hanya masalah yang terjadi pada orang dewasa – anak-anak juga bisa terkena, bahkan bayi. Pada bayi, dapat menyebabkan muntah dan rewel setelah menyusu. Sedangkan refluks asam lambung pada anak dan remaja, dapat menyebabkan mulas serta perut dan dada terasa tidak nyaman.
Refluks asam lambung pada anak
GERD terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Kerongkongan adalah tabung yang menghubungkan mulut ke perut. Katup di bagian bawah kerongkongan terbuka untuk membiarkan makanan turun dan menutup untuk menghentikan asam muncul. Ketika katup ini membuka atau menutup pada waktu yang salah, ini dapat menyebabkan gejala GERD.
Anak-anak dan remaja dapat didiagnosis dengan GERD jika mereka menunjukkan gejala dan mengalami komplikasi lain. menurut Johns Hopkins Children’s Center, potensi komplikasi dari GERD termasuk masalah pernafasan, kesulitan menambah berat badan, dan radang kerongkongan, atau kerongkongan.
Artikel terkait: Bayi bisa alami asam lambung tanpa disadari, apa gejalanya?
Penyebab GERD pada anak dan remaja
Para peneliti tidak benar-benar yakin apa yang menyebabkan penyakit asam lambung pada anak dan remaja. Beberapa faktor mungkin terlibat, termasuk:
- Berapa lama esofagus berada di dalam perut
- Sudut di mana perut dan kerongkongan bertemu
- Kondisi otot-otot di ujung bawah kerongkongan
- Serat diafragma yang terjepit
- Beberapa anak mungkin juga memiliki katup yang lemah yang sangat sensitif terhadap makanan dan minuman tertentu atau peradangan di kerongkongan yang menyebabkan masalah.
Gejala refluks asam lambung (GERD) pada anak dan remaja
Amati, jika anak terlihat atau mengeluhkan gejala-gejala di bawah ini:
- Gejala paling umum adalah mulas. Ini bisa bertahan hingga 2 jam dan cenderung lebih buruk setelah makan.
- Rasa sakit atau terbakar di dada bagian atas
- Merasa sakit atau tidak nyaman saat menelan
- Sering batuk, mengi, atau suara serak
- Sendawa yang berlebihan
- Sering mual
- Merasakan asam lambung di tenggorokan
- Merasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan
- Rasa sakit memburuk ketika berbaring
Refluks asam lambung yang konstan pada anak dapat menyebabkan komplikasi seperti berikut:
- Masalah pernapasan (jika asam lambung masuk ke trakea, paru-paru, atau hidung)
- Kemerahan dan iritasi pada kerongkongan, suatu kondisi yang disebut kerongkongan
- Perdarahan di kerongkongan
- Jaringan parut di kerongkongan, yang bisa menyebabkan sulit menelan.
Karena komplikasi ini dapat membuat makan menjadi menyakitkan, APK dapat mengganggu nutrisi yang tepat. Jadi, jika anak Anda tidak menambah berat badan seperti yang diharapkan atau menurunkan berat badan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Artikel terkait: Ini alasan asam lambung ibu hamil sering naik dan cara mencegahnya
Mendiagnosis penyakit asam lambung pada anak
Pada anak yang lebih besar, dokter biasanya mendiagnosis refluks dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mengenali gejalanya. Cobalah untuk mengingat makanan yang dikonsumsi anak yang tampaknya dapat menimbulkan gejala – informasi ini dapat membantu dokter menentukan apa yang menyebabkan masalah.
Bagaimana perawatan GERD pediatrik?
Pengobatan untuk GERD pada anak tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Dokter hampir selalu menyarankan orang tua, anak-anak, dan remaja untuk memulai dengan perubahan gaya hidup sederhana. Sebagai contoh:
- Makan dengan porsi kecil lebih sering, dan hindari makan dua hingga tiga jam sebelum tidur.
- Menurunkan berat badan jika perlu.
- Hindari makanan pedas, makanan berlemak tinggi, dan buah-buahan dan sayuran asam, yang dapat mengiritasi perut.
- Hindari minuman berkarbonasi (soda), alkohol, dan asap rokok.
- Tinggikan kepala saat tidur, bisa dengan menggunakan 2 bantal atau lebih
- Hindari makan dalam jumlah besar sebelum aktivitas yang berat seperti bermain di luar rumah, olahraga, atau selama masa-masa stres.
- Jangan mengenakan pakaian ketat pada anak.
Dokter anak mungkin merekomendasikan obat-obatan untuk membantu mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung. Obat-obatan ini termasuk:
- Antasida.
- Blocker histamin-2 yang mengurangi asam dalam lambung, seperti Pepcid dan Zantac.
- Inhibitor pompa proton yang memblokir asam, seperti Nexium, Prilosec, dan Prevacid.
Kapan harus ke dokter?
Segera ke dokter jika Parents mendapati anak mengalami beberapa gejala refluks asam lambung. Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, anak-anak dapat memperoleh bantuan dan menghindari masalah kesehatan jangka panjang.
Sumber: KidsHealth, Healthline
Baca juga:
Stres Mengurus Rumah Tangga? Waspadai Penyakit Asam Lambung atau GERD