Usianya baru 10 tahun, namun Arya Permana mengidap obesitas dan memiliki bobot tubuh hingga 190 kilogram! Tentu bukanlah sebuah angka yang wajar untuk anak seusianya. Kasus ini lantas membawa Arya untuk mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.
Untuk mengobati obesitas Arya Permana, RSHS mengerahkan tim dokter sejumlah 13 orang yang terdiri dari dokter ahli gizi anak, endokrin anak, tumbuh kembang anak, patalogi klinik, radiologi, bedah anak, ortopedi anak, psikiater anak, dan rehabilitasi medik.
Arya Permana meminum 20 gelas minuman kemasan sehari
Setelah dirawat selama 1 minggu, diketahui bahwa berat badan Arya melonjak drastis dikarenakan asupan kalori yang berlebih pada tubuhnya. Orangtuanya mengakui, Arya makan sehari hingga lima kali dan sering makan mie instan.
Saat malam dan tidak bisa tidur ia meminum minuman kemasan hingga 20 gelas. Ade Somantri, ayah Arya mengatakan ia terpaksa memberikan minuman kemasan tersebut karena jika tidak diberi, Arya akan menangis berguling-guling.
Akibat obesitas berlebih yang dideritanya, Arya menjadi sulit menjalankan aktivitas sehari-hari. Ia bahkan harus berhenti sekolah karena tidak kuat berjalan jauh.
Arya juga kerap merasakan sesak napas akibat bobot tubuhnya. Kini, Arya menjalani serangkaian perawatan medis yang telah disiapkan oleh tim dokter. Orangtua Arya juga membatasi asupan makan sang anak. Dalam sehari, anaknya hanya boleh makan tiga kali saja. “Kalau masih lapar, dikasih pisang dan apel merah. Bisa 6 pisang dan 3 butir buah apel,” tutur Ade.
Sementara itu, terkait ketidakseimbangan asupan kalori, dokter masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab pasti dari obesitas. “Tentu ada alasannya kenapa tidak seimbang. Di dalam tubuh ada sistem lapar, kenyang, dan lain-lain. Itu yang sedang kita teliti apakah ada gangguan genetik atau perilaku.” Ujar dr. Julistyo, ketua tim dokter RSHS yang menangani kasus Arya.
Kasus obesitas Arya bukanlah yang pertama terjadi, kami pernah mengulas mengenai bayi 18 bulan yang tidak bisa berhenti makan karena Prader-Willi Syndrome.
Memiliki berat badan yang berlebihan tentu akan merepotkan beberapa orang. Apalagi jika hal ini terjadi pada anak, tentu sangat mengkhawatirkan kesehatan yang dimiliki oleh sang anak. Hal ini dialami oleh Arya anak yang masish berusia 10 tahun dan mengidap obesitas dan memiliki berat badan hingga 190 kilogram. Mari simak Arya Permana yang mengidap penyakit obesitas saat masih berusia 10 tahun berikut.
Obesitas Dialami Karena Asupan Kalori yang Berlebih
Kejadian yang dialami oleh Arya ini membuatnya harus mendapatkan perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin Kota Bandung. Untuk mengobati obesitas yang terjadi pada Arya, RSHS mengerahkan tim dokter sejumlah 13 orang yang terdiri dari dokter ahli gizi anak, endokrin anak, tumbuh kembang anak, patalogi klinik, radiologi, bedah anak, dan bagian dokter anak lainnya.
Namun setelah dirawat satu minggu di rumah sakit, barulah diketahui bahwa berat badan Arya melonjak drastis dikarenakan asupan kalori yang berlebih pada tubuhnya. Orangtua Arya juga mengakui, bahwa Arya mampu makan sebanyak lima kali dalam sehari dan paling sering makan mie instan. Saat malam ia tidak akan bisa tidur tanpa meminum minuman kemasan hingga 20 gelas.
Ayah Arya, Ade Somantri mengatakan jika ia terpaksa untuk memberikan botol kemasan sehari hari, karena jika tidak dibelikan ia akan menangis burguling guling. Akibat dari obesitas berlebih yang dideritanya, Arya pun kesulitan untuk menjalankan aktivitas sehari hari. Ia bahkan harus berhenti sekolah karena tidak kuat untuk berjalan jauh. Ia juga kerapkali merasakan sesak nafas akibat bobot tubuhnya.
Perlu Dilakukan Pemeriksaan Medis Untuk Pengobatan Arya
Kini Arya Permana akan menjalani serangkaian perawatan medis yang telah disiapkan oleh tim dokter. Orangtua Arya bahkan membatasi asupan makan sang anak. Dalam satu hari anaknya hanya diperbolekan makan sebanyak tiga kali sehari saja. Apabila masih merasakan lapar, maka Arya akan diberikan pisag dan apel merah. Dalam sekali makan Arya mampu menghabiskan 6 buah pisang dan 3 butir apel.
Sementara itu terkait ketidakseimbangan asupan kalori, dokter masih melakukan penelitian lebih lanjut dan mencari penyebab pasti dari obesitas ini. Tentu ada alasan yang menyebabkan tidak seimbangnya kondisi tubuh. Dalam tubuh tetu akan ada sistem lapar, kenyang, dan lain lain. Dokter harus melakukan penelitian apakah hal yang menimpa Arya disebabkan karena gangguan genetik atau perilaku dan kebiasaannya sehari hari.
Dari pengalaman Arya ini, maka sudah sebaikanya sebagai orangtua untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi oleh anak. Berikanlah makanan yang sehat sehingga anak akan memiliki tubuh yang sehat pula. Jangan terbiasa memberikan anak makanan instan atau minuman soda sejak kecil, hal ini karena tidak akan bagus untuk kesehatan si kecil. Anak dengan gizi seimbang akan memiliki tubuh yang sehat dan tidak mudah sakit.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.