Aplikasi Google Family Link dianggap seolah dewa penolong orangtua memantau anak kala berselancar di internet. Sebab, kendati bermanfaat, teknologi internet dapat berdampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak, terutama untuk anak-anak.
Apa Itu Aplikasi Google Family Link?
Aplikasi Google Family Link merupakan salah satu fitur Google yang dapat digunakan oleh keluarga. Dengan aplikasi ini, orangtua dapat mengatur dan mengawasi beberapa hal yang dilakukan oleh sang anak ketika sibuk dengan gawainya.
Beberapa hal yang bisa dikontrol oleh orangtua melalui aplikasi Google Family Link antara lain, penggunaan Google Play Store, Google Chrome, Google Search, hingga lokasi keberadaan anak. Orangtua juga dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Menyetujui download dan pembelian yang dilakukan anak dari Google Play serta membatasi visibilitas konten Google Play Store berdasarkan rating kedewasaan.
- Mengelola setelan seperti SafeSearch untuk Google Penelusuran.
- Meninjau izin aplikasi anak di Android, seperti mikrofon, kamera, lokasi, dan akses kontak.
- Mengubah setelan filter konten untuk aplikasi YouTube Kids.
- Menyetel batas waktu pemakaian di perangkat Android atau ChromeOS anak.
- Melihat lokasi perangkat Android aktif yang digunakan login oleh anak.
- Mengelola setelan aktivitas untuk akun Google anak.
- Mengizinkan anggota keluarga kedua untuk mengontrol akun anak.
Secara keseluruhan, aplikasi ini bertujuan baik agar anak bisa memanfaatkan ranah maya untuk hal positif. Sebab, bukan tidak mungkin, dinamika arus informasi bisa saja mengarahkan anak pada banyak hal negatif, bahkan kriminalitas jika tidak ditelaah dengan bijak.
Mulanya, aplikasi Google Family Link hanya diperuntukkan bagi anak di bawah usia 13 tahun. Seiring banyaknya masukan dari orangtua, akhirnya pihak Google menambah batas usia hingga remaja.
Perlu dicatat terdapat perbedaan pengawasan orangtua bila anak sudah remaja. Anak yang sudah remaja dapat menon-aktfikan fitur pengawasan sesuai keinginan dan orangtua akan diberi tahu lebih dulu akan hal ini. Dengan kata lain, orangtua dan anak harus mendiskusikan perihal pengawasan ini untuk mencapai persetujuan.
Google Family Link dapat diakses oleh perangkat Android dengan OS minimal 4.4 atau Kitkat ke atas, sedangkan di iOS minimal 9.0 ke atas.
Anak-ank Justru Protes Adanya Aplikasi Google Family Link
Menjadi penolong bagi orangtua, siapa sangka aplikasi ini justru dianggap ancaman bagi anak-anak. Ya, dilihat pada kolom komentar Google Playstore, aplikasi tersebut dibanjiri komentar pedas dari pihak anak.
“Saya minta tolong sebagai anak saya tidak bisa update Free Fire saya karena aplikasi ini. Kenapa aplikasi ini membuat saya tersiksa! Untuk pihak Google, tolong sekali blokir aplikasi nggak jelas ini. Dan asal pihak Google tahu, permasalahan seperti ini bisa juga terdampak kepada kepolisian!” tulis salah satu anak.
“Saya sebagai anak juga tersiksa karena setiap saya mau download saya harus memberi tahu orangtua dulu, jadi saya malas dengan aplikasi ini. Saya juga dibatasin main Free Fire,” ungkap akun lainnya.
“Aplikasi apa ini sama sekali tidak berguna. Masa waktu saya main HP dibatesin! Nggak adil tahu! Mending ini aplikasi dikeluarin aja dari Play Store dan App Store! Jangan install aplikasi ini guys! Aplikasi nggak guna,” demikian komentar anak lain mencurahkan keluh kesahnya.
Walaupun tidak disenangi anak, nyatanya aplikasi satu ini sudah diunduh lebih dari 5 juta pengguna sejak kemunculannya.
Anak dan Dunia Maya, Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orangtua?
Sah-sah saja jika orangtua merasa khawatir dengan aktivitas anak dan gadget-nya, mengingat saat ini apapun bisa diraih hanya dengan genggaman tangan. Jika lengah, tak menutup kemungkinan predator seksual dan kejahatan maya lainnya mengincar anak Anda.
Untuk menghindari kemungkinan buruk terjadi, berikut trik yang bisa Parents lakukan.
1. Melek Internet dan Aplikasi
Ya, zaman sudah berubah. Menggunakan aplikasi yang digunakan anak menjadi cara terbaik untuk Parents tahu apa yang anak lakukan di dunia online. Metode ini akan menuntun mengetahui aplikasi yang digunakan buah hati, apakah itu bermanfaat atau malah berbahaya.
Mengunduh aplikasi yang sama menjadi kesempatan Parents mempelajari fitur yang ada, serta memonitor apa yang anak lakukan dengan aplikasi tersebut.
2. Parental Control Sesuai Usia
Rentang usia anak yang berbeda membuat orangtua harus menentukan level monitoring yang berbeda pula. Terlepas dari itu, alangkah bijaknya jika Parents memberikan gadget jika memang anak sudah cukup usia untuk menerimanya.
Pastikan komputer berada di area sentral rumah agar orangtua mudah mengawasi aktivitas apa yang dilakukan anak dengan benda tersebut.
Selain itu, sudah banyak pula aplikasi kontrol parenting untuk mengawasi aktivitas anak di dunia maya, salah satunya aplikasi Google Familu Link. Kendati begitu, merupakan hal yang krusial untuk orangtua terjun langsung dan mengetahui secara pasti tren yang sedang berlaku era kini.
3. Tetapkan Aturan yang Jelas
Tak bisa dipungkiri ketika memasuki usia remaja, anak sudah bisa menentukan apa yang menjadi keinginannya. Inilah pentingnya mengadakan diskusi terkait aturan berinternet yang berlaku di rumah.
Mulailah dengan durasi waktu anak dibolehkan berselancar di dunia maya, konten apa yang sesua dengan usianya, dan langkah bijak apa yang sebaiknya dilakukan agar anak tetap aman dan nyaman beraktivitas di ranah online.
Demikian sekilas informasi tentang aplikasi Google Family Link yang bisa membantu orangtua mengawasi anak dalam berselancar di dunia maya, tapi justru menuai protes dari anak-anak. Semoga bermanfaat bagi Parents.
Sumber: Google, Medium
Baca juga :
Waspada kejahatan di dunia maya, Parents perlu ajarkan tangkas internet pada anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.