Menentukan tempat menyimpan barang berharga ada saja caranya, dari yang dulu di bawah bantal hingga kini menyimpannya di Safe Deposit Box (SDB). Safe Deposit Box adalah sebuah jasa penyewaan kotak penyimpanan aset berharga. Tempatnya dirancang secara khusus dari bahan baja yang kokoh dan tahan api sehingga mampu menjaga keamanan barang berharga para penggunanya.
Biasanya, bank, kantor pos, atau institusi lainnya menyediakan jasa penyewaan kotak penyimpanan barang berharga ini dengan besaran biasa sewa tertentu.
Pastinya ada kelebihan dan kelemahan menggunakan SDB. Meskipun begitu, SDB menjadi tempat yang aman untuk meminimalisir risiko kehilangan, kebakaran, atau bencana lainnya. Bahkan, para investor emas kadang memilih SDB sebagai alternatif tempat penyimpanan aset logam mulia. Nah, untuk tahu lebih lanjut tentang kelebihan dan kekurangan safe deposit boks, simak ulasan berikut ini, yuk.
Artikel Terkait: Bagaimana Hak Waris Anak di Luar Nikah? Ini Aturannya di Hukum Negara dan Agama
Manfaat Safe Deposit Boks
1. Dijamin aman
Seperti diberitahu sebelumnya, kotak tempat penyimpanan barang berharga ini terbuat dari bahan baja kuat yang tahan bongkar dan tahan api sehingga dapat menjamin keamanan penyimpanannya. Sistem keamanan kotak penyimpanan ini pun mampu memberikan perlindungan aset berharga dengan maksimal dalam menjaga kerahasiaan dan berbagai risiko kerusakan atau kehilangan yang dapat terjadi. Bahkan, sejumlah bank sudah menggunakan fasilitas keamanan dual-kontrol biomedik yang melengkapi sistem keamanannya.
Dilansir dari laman Tanam Duit, umumnya penyedia SDB menggunakan kunci keamanan ganda berupa master key yang disimpan oleh pihak bank dan customer key yang dipegang oleh nasabah. Selain kunci pengamanan ganda, nasabah juga dapat mengakses kotak penyimpanan dengan sidik jari dan nomor PIN sehingga memberikan perlindungan maksimum terhadap barang berharga. Jadi, makin terjamin keamanannya.
2. Minimalkan risiko kehilangan
Dengan menyimpan aset berharga di SDB, Anda dapat meminimalisasi kemungkinan risiko kehilangan. Jika menyimpan aset tersebut di dalam brankas di rumah, maka masih harus menghadapi risiko pencurian. Untuk itu, SDB bisa menjadi pilihanmu untuk mengamankan barang-barang bernilai tinggi.
3. Mudah daftar
Membuat Safe Deposit Box nyatanya sangat mudah. Nasabah atau pengguna kotak penyimpanan ini hanya perlu membuka rekening bank tertentu. Namun, ada beberapa bank tidak menetapkan ketentuan ini. Setiap bank atau institusi penyedia SDB memiliki prosedur tersendiri. Penyewa dapat mengunjungi lokasi SDB, mengisi formulir permohonan sewa, membayar biaya sewa sesuai ketentuan, dan menyerahkan barang titipan.
Nantinya, penyewa dapat membayar sejumlah uang sesuai tarif pendaftaran, ukuran kotak penyimpanan, dan waktu sewa. Biaya pendaftaran perorangan dan badan usaha itu berbeda. Di samping itu, ukuran kotak penyimpanan dan durasi waktu sewa juga menentukan besaran uang sewa.
4. Punya Beragam ukuran penyimpanan
Di bank, Anda bisa memilih ukuran super kecil hingga besar mulai dari biaya sewa Rp150.000 hingga Rp900.000 per tahun dengan uang jaminan kunci Rp750.000. Di Pegadaian, misalnya, Anda bisa menyimpan aset berharga mulai dari biaya sewa kotak ukuran ukuran 3×10 seharga Rp400.000 hingga ukuran 10×10 inch dengan biaya Rp800.000 dengan uang jaminan kunci Rp500.000 untuk inch. Jadi, sesuaikan kebutuhan Anda.
5. Bisa memperpanjang waktu sewa
Penyewa dapat menyimpan barang berharganya di dalam SDB sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan antara penyewa dengan pihak bank. Jika kamu menyewa dalam jangka waktu satu tahun, maka kamu dapat memperpanjangnya secara otomatis dalam kelipatannya.
Kekurangan Safe Deposit Box
1.Ada biaya sewa
Pengguna SDB harus membayar sejumlah dana kepada penyedia layanan jasa sebagai biaya penyewaan tempat dengan syarat dan ketentuan tertentu. Umumnya, biaya sewa ini berlaku untuk sewa tahunan atau semester, sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank atau sebuah institusi penyedia sewa penyimpanan harta berharga ini. Selain uang sewa, penyewa juga juga harus memenuhi uang agunan kunci dan harus menanggung denda keterlambatan bayar sewa. Biasanya uang sewa ini pun bisa naik.
2.Risiko kerusakan akibat force majeur
Jika barang yang tersimpan di SDB mengalami kerusakan akibat bencana alam gempa bumi, banjir, perang, huru-hara, dan sebagainya, maka bank tidak tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut. Selain itu, perubahan kuantitas atau kualitas barang simpanan Anda bukan menjadi tanggung jawab bank. Makanya, Anda harus memastikan detail perjanjian dengan pihak bank atau penyedia jasa penyewaaan agar mengetahui risiko penyimpanannya.
3. Ada barang yang tidak boleh disimpan di SDB
Tidak boleh menyimpan barang yang membahayakan atau dapat merusak SDB seperti senjata api atau bahan peledak. Selain itu, nasabah juga tidak boleh menyimpan barang penting di tengah keadaan darurat, seperti surat kuasa, catatan kesehatan penyewa, wasiat penyewa, dan barang-barang lainnya yang dilarang oleh bank atau pihak penyedia layanan jasa penyimpanan.
Artikel Terkait: 6 Cara Menghitung Luas Tanah dengan Rumus Sederhana Hingga Aplikasi
Daftar barang yang bisa disimpan
Berikut ini beberapa barang yang bisa Anda simpan di SDB:
- Surat pribadi seperti akta kelahiran asli, surat nikah, hingga surat kewarganegaraan.
- Salinan wasiat dan surat kuasa.
- Transkrip dan ijazah sekolah.
- Akta rumah dan tanah.
- Sertifikat saham dan obligasi kertas.
- Inventarisasi isi rumah jika ingin mengajukan klaim dengan polis asuransi pemilik rumah.
- Dokumen dan catatan bisnis penting.
- Hard drive atau flash drive dengan data penting.
- Perhiasan berharga secara finansial, barang koleksi (misalnya koleksi koin atau perangko, dan kenang-kenangan keluarga.
- Dokumen lain atau barang kecil yang sulit atau tidak mungkin diganti.
Artikel Terkait: 6 Jenis Tabungan yang Harus Dimiliki Agar Kehidupan Finansial Terjamin
Tips Memilih Safe Deposit Box
1. Ketahui reputasi SDB
Pastikan reputasi atau kredibilitas safe deposit box yang baik dan terpercaya. Pertama, perlu menelusuri testimoni para pengguna sebelumnya yang sudah menggunakan jasa sebuah SDB yang dituju. Jika ada permasalahan atau pernah terjadi pembobolan, maka patut mencurigai tempat penyedia jasa tersebut.
2. Cek keamanan tempat penyimpanan
Lakukan survei ke tempat penyimpanan secara langsung. Pastikan bahwa ada kamera CCTV di ruangan penyimpanan, ada penjagaan ketat sebelum masuk ruangan, kotak penyimpanan pakai teknologi canggih, hingga memastikan kunci tersebut aman dari duplikasi pemilik sebelumnya. Di samping itu, pertimbangkan lokasi penyedia SDB yang aman, bebas banjir, dan dekat dengan tempat tinggal Anda.
3. Pahami hak dan tanggung jawab nasabah dan bank
Setelah memutuskan untuk menggunakan SDB, perhatikanlah setiap kesepakatan di dalam kertas perjanjian antara nasabah dengan bank. Dengan begitu, Anda dapat menghindari situasi tak terduga di waktu yang akan datang. Anda harus memastikan bahwa bank atau tempat penyimpanan aset berharga itu dapat bertanggung jawab atas risiko kehilangan barang milik nasabah.
4. Jaga kunci SDB
Sebagai penyewa wajib menjaga kunci SDB dengan baik agar tidak hilang atau disalah gunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Jika kunci tersebut hilang, maka penyewa dapat kehilangan uang agunan kunci karena uang tersebut berfungsi sebagai biaya penggantian kunci dan pembongkaran SDB. Proses pembongkaran tersebut juga harus disaksikan secara langsung oleh penyewa bersangkutan.
5. Simpan salinan dokumen sewa
Idealnya, Anda memiliki daftar barang-barang yang ada di dalam SDB berikut salinan atau fotokopi dokumen tersebut. Salinan dokumen ini berfungsi sebagai arsip kelengkapan penyimpanan barang. Atau bisa foto barang-barang tersebut sebelum simpan di SDB untuk memastikan kelengkapan barang berharga dan tidak was-was selama menyimpannya.
Kira-kira begitulah kelebihan dan kekurangan menyimpan barang berharga di safe deposit box. Apakah berminat?
***
Baca Juga:
https://id.theasianparent.com/hak-waris-anak-di-luar-nikah
https://id.theasianparent.com/6-cara-menghitung-luas-tanah
https://id.theasianparent.com/jenis-tabungan-yang-harus-dimiliki
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.