Menjadi impian seluruh pasangan yang telah menikah, berbagai cara dilakukan semua orang untuk memiliki keturunan. Tak terkecuali pasangan selebritis Andrea Dian dan Ganindra Bimo yang masih menanti hadirnya buah hati dalam keluarga kecil mereka. Belum lama, kabar Andrea Dian bayi tabung mencuat sebagai upaya mendapatkan anak.
Andrea Dian Bayi Tabung, Ini Doa Sang Suami
Perjalanan indah dirasakan dua insan yang menikah pada Mei 2013 ini. Satu tahun menikah, kabar gembira melingkupi mereka dengan kehamilan Andrea. Sayangnya, kehamilan tersebut tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan.
Saat usia kehamilan menginjak 4 bulan, baru diketahui bahwa Andrea mengalami kehamilan di luar kandungan atau dikenal dengan kehamilan ektopik. Kondisi perempuan 35 tahun ini kritis karena ternyata kehamilan ektopik tersebut sudah pecah di dalam perut hingga terjadi perdarahan. Bahkan, dokter menyatakan peluang hidup Andrea hanya 20 persen.
Beruntung, saat itu dokter yang tengah berjaga bisa menanganinya dengan cepat. Untuk bisa menyelamatkan nyawa Andrea, dokter segera melakukan prosedur laparoskopi.
Nyaris menghadapi maut, Andrea dan Bimo tak lantas patah arang. Melalui akun Instagramnya, belum lama Ganindra Bimo mengunggah dirinya dan sang istri tengah menjalani program bayi tabung. Dalam unggahan tersebut, nampak Andrea berada di sebuah rumah sakit didampingi dokter.
View this post on Instagram
“In Jesus name!” demikian caption singkat dalam unggahan tersebut. Tak ada yang tahu, menjalani program bayi tabung ternyata sudah ada dalam perencanaan mereka sejak Februari lalu.
Namun di saat yang sama, Andrea terpapar virus COVID-19 yang membuat mereka harus menunda rencana hingga kondisi Andrea kembali pulih.
“Iya, kami program bayi tabung. Sebenarnya rencana awalnya bulan Februari. Tapi kemudian ada badai COVID dan Andrea kena COVID di bulan Maret awal,” tulis Ganindra melalui pesan singkat. Tak lupa, Bimo hanya meminta doa untuk kelancaran program bayi tabung yang tengah dijalani Andrea Dian.
“Jadi kalau sekarang ditanya, ya kami memang lagi proses program bayi. Doain semua lancar ya,” tutur Ganindra Bimo.
Perihal semua momen yang terjadi membuat Bimo dan Andrea menyadari betapa kehadiran seorang anak adalah rezeki dari Tuhan dan manusia hanya bisa berencana. Selebihnya, Tuhan yang menentukan.
“Kami semakin mengerti betapa anugerahnya seorang anak dalam sebuah keluarga, jadi kayak buat kami blessing banget ketika sampai dapat anak,” ujarnya.
Pengalaman mereka itu yang kemudian membuat Ganindra Bimo merasa terganggu jika ada orang yang mengomentari perihal belum memiliki anak.
“Percaya atau enggak, itu (komentar) sedikit banyak ngeganggu kami. Lu enggak tahu apa yang kita lakuin, masak iya tiap tahun publish ke Instagram,” pungkas Bimo.
Mencapai Keberhasilan Program Bayi Tabung
Berbicara kesuburan, tak dipungkiri usia menjadi tolak ukur yang vital. Bagi pasangan sehat berusia 20-30 tahun, peluang kehamilan masih tinggi yakni berkisar 25-30%. Berbeda saat seorang perempuan yang telah menginjak usia 40 tahun, peluang untuk hamil pun menurun yakni kurang dari 10%. Hal ini berlaku untuk pria yang mana tingkat kesuburan akan menurun seiring pertambahan usia.
Program bayi tabung atau kerap disebut in vitro fertilisation (IVF) merupakan cara yang bisa ditempuh oleh pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan, namun tidak bisa hamil secara alami. Program ini biasanya baru akan disarankan oleh dokter apabila metode lain untuk memiliki momongan sudah dicoba dan tidak memberikan hasil yang diinginkan.
Membutuhkan proses yang panjang dan biaya yang tidak sedikit, program bayi tabung tak lantas menjamin pasangan langsung mendapatkan keturunan. Merujuk data statistik yang dirilis the National Infertility Association, kebanyakan perempuan membutuhkan tiga siklus saat bayi tabung hingga sukses hamil. Studi lain menyebutkan, estimasi keberhasilan setelah menjalankan tiga siklus ini berkisar 45 hingga 63%.
Kendati begitu bukan berarti hal ini mustahil untuk dilakukan, berikut kiat yang bisa dilakukan agar tingkat keberhasilan bayi tabung meningkat:
- Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Mulai dari data riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, pap smear, meninjau siklus menstruasi, pemeriksaan ovarium dan kualitas sel telur wanita, pemeriksaan kesuburan pria (analisa sperma), serta memastikan riwayat vaksinasi, termasuk tetanus dan TORCH.
- Jalani gaya hidup sehat. Perbanyak makan buah dan sayuran serta makanan yang kaya kalsium, seperti susu dan yoghurt rendah lemak. Konsumsilah berbagai sumber protein, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, produk olahan kedelai, dan daging. Bagi Anda yang merokok, hentikan kebiasaan tersebut segera.
- Hindari stres. Tanpa disadari, stres turut menjadi pemicu negatif bagi Anda yang sedang mempersiapkan kehamilan. Kelilingi diri dengan atmosfer lingkungan yang positif agar terhindar dari stres.
- Satukan pemikiran dengan pasangan. Proses bayi tabung sejatinya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, komunikasi dan kesamaan pemahaman dengan suami krusial untuk dilakukan.
- Tanamkan lebih dari satu embrio. Para peneliti di Medical Research Council di Bristol dan University of Glasgow menuturkan cara ini akan meningkatkan peluang kehamilan dan kelahiran bayi selamat, terutama bagi perempuan yang usianya lebih tua.
- Perbaiki kualitas tidur. Buatlah jadwal tidur teratur dan hitung apakah anjuran tidur malam 7-8 jam sudah tercukupi.
Parents, semoga kisah Andrea Dian yang jalani program bayi tabung bisa menjadi inspirasi dan semangat bagi Anda.
Sumber: Instagram, Self, Mayo Clinic
Baca juga :
Ingin memiliki momongan, Asmirandah dan Jonas Rivano jalani program bayi tabung
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.