Andi Maskur Badawi merupakan seorang warga yang berasal dari Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sosok Andi Maskur menjadi sorotan karena memasak hidangan lebaran dengan menggunakan oli bekas.
Andi Maskur, Manfaatkan Oli Bekas Untuk Memasak
Sumber: kompas.com
Melansir dari situs Kompas.com, Andi Maskur mendesain kompor khusus ini agar makanan yang dibuatnya tidak memiliki aroma oli dan cita rasanya tetap sama dengan memasak di kompor biasa.
“Kalau awalnya, api yang menyala akan menimbulkan asap hitam dan bau menyengat. Kan, oli bekas namanya. Tapi, asal ditutup pancinya atau kualinya, tidak ada pengaruh bagi makanan yang dimasak.” Jelas Maskur.
Hal tersebut telah dibuktikan oleh Andi Maskur. Pada saat itu dia memasak Buras, salah satu makanan khas Bugis. Maskur menjamin makanan tersebut tidak memiliki bau oli atau aroma tak sedap lainnya. Istri dari Andi Maskur pun memasak Ayam Palekko. Hasilnya, tidak berbeda dengan menggunakan kompor gas atau kayu bakar.
“Awalnya memang berasap hitam. Maka saya sarankan masaknya diluar ruangan supaya baunya tidak terlalu mengganggu dan atap dapur menghitam.” Ujar Andi Maskur.
Artikel Terkait: Hemat Gas Elpiji, Uangnya Buat Makanan Sehat si Kecil
Kesulitan Mendapatkan Gas Elpiji
Sumber: Antara News
Berawal dari kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram, Andi Maskur mencoba untuk menggagas kompor dengan bahan bakar oli bekas. Masyarakat di daerah tempat tinggalnya harus rela untuk antri untuk mendapatkan gas subsidi pemerintah tersebut. Warga di sana juga diminta untuk menunjukkan Kartu Keluarga (KK).
Andi Maskur mengaku mencari di Google terkait bisakah oli bekas dimanfaatkan menjadi bahan bakar khususnya untuk memasak. “Sering ketika saya pulang, saya melihat oli bekas berdrum-drum di bengkel yang dibiarkan begitu saja. Saya mencoba googling, bisakah oli bekas jadi bahan bakar memasak. Ternyata bisa, dan saya praktekkan sendiri.” Kata Andi Maskur.
Selain itu, Andi Maskur juga menjelaskan bahwa oli bekas yang terdapat di bengkel akan menjadi bahaya jika dibuang sembarangan. Terlebih tempat tinggal Andi Maskur merupakan daerah pesisir yang dipenuhi budidaya rumput laut.
Berdasarkan faktor ini juga, Maskur memiliki inovasi untuk membuat kompor dengan bahan bakar oli bekas. “Hasil masakannya sudah kami nikmati sekeluarga. Hidangan hari raya juga hasil masakan dari kompor oli bekas. Tidak ada bedanya dengan masakan dari kompor gas. Justru jauh lebih irit.” sambung Andi lagi.
Artikel terkait: Dapat 4 Anak Sekaligus, Ini Kisah Pasutri yang Jalani Program Bayi Tabung
Kompor Buatan Andi Maskur Diberdayakan Pemerintah Setempat
Sumber: tirto.id
Maskur yang sebelumnya merupakan Lurah di Tanjung Harapan, memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Saat ini, Maskur merupakan PNS di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan.
Sebelum menggagas inovasi kompor berbahan bakar oli bekas, dia juga membuat bank sampah “Karya Bersama” di Tanjung Harapan yang merupakan sentra rumput laut. Pada proyek tersebut, Maskur menggandeng Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta bekerja sama pula dengan Pertamina EP.
Saat ini, Maskur memiliki rencana untuk mengembangkan kompor oli bekas yang dibuatnya serta mengajak masyarakat daerah tempat tinggalnya untuk menggunakan kompor dengan bahan bakar oli bekas.
“Selain menyelamatkan ancaman pencemaran limbah oli bekas, kompor oli bekas ini juga menjadi alternatif dari kelangkaan elpiji yang selama ini terjadi.” Ujar Maskur.
Artikel terkait: 15 Film Tentang Hari Bumi, Soroti Isu Kerusakan Lingkungan
Tips Menghemat Gas Saat Memasak
Sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan bahan bakar gas untuk memasak. Umumnya, gas yang digunakan untuk memasak adalah Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau biasa disebut gas elpiji. Bagi Parents yang selalu memasak dengan kompor berbahan bakar gas, berikut beberapa tips menghemat gas saat memasak.
1. Menggunakan Selang Gas dengan Kondisi Baik
Sumber: bagusgazniaga.blogspot.com
Menghemat gas saat memasak dapat Parents lakukan dengan memperhatikan kondisi selang gas terlebih dahulu. Parents harus memastikan selang gas memiliki kondisi yang baik agar meminimalisir kebocoran gas.
Parents juga harus memastikan selang yang digunakan memiliki tekanan mencapai 500 psi, karena jika tidak mencapai tekanan tersebut, memungkinkan selang menjadi cepat longgar.
2. Gunakan Alat Masak Berbahan Stainless Steel
Sumber: Pexels
Agar menghemat penggunaan gas saat memasak, Parents dapat menggunakan alat masak dengan bahan lapisan stainless steel. Bahan lapisan stainless steel dinilai sebagai penghantar panas yang baik sehingga masakan akan lebih cepat matang.
3. Sesuaikan Alat Masak dengan Porsi Makanan
Sumber: Pexels
Jika Parents ingin memasak untuk jumlah porsi yang tidak banyak, pastikan untuk menggunakan wajan atau panci sesuai dengan takaran. Jika wajan atau panci yang digunakan memiliki ukuran besar, maka biasanya akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk panas. Sehingga, gas yang dikeluarkan menjadi lebih banyak.
4. Pastikan Alat Masak dalam Kondisi Kering
Sumber: Pexels
Parents, sebelum mulai memasak pastikan peralatan masak yang akan digunakan sudah dalam kondisi kering. Alat masak yang masih menyisakan tetesan air akan membuat gas ke luar lebih banyak. Parents dapat mengeringkan alat-alat masak yang basah terlebih dahulu dengan menggunakan kain agar dapat menghemat gas yang digunakan.
5. Gunakan Tutup Panci Saat Merebus
Sumber: Pexels
Saat Parents hendak memasak sesuatu yang memerlukan proses perebusan, Parents dapat memanfaatkan tutup panci. Proses merebus bahan masakan dengan kondisi panci yang tertutup membuat makanan lebih cepat mendidih dan matang. Selain dapat menghemat pemakaian gas, menggunakan tutup panci saat merebus makanan dapat menjaga kandungan nutrisi dari makanan tersebut.
Semoga kisah tentang Andi Maskur ini bisa menginspirasi ya!
Baca juga:
6 Sifat Benda Gas Beserta Berbagai Contohnya, Apa Saja?
Kompor gas kaca meledak – Hati-hati, kaca kompor tanam pecah
Wajib Tonton! Video Cara Mengatasi Kebakaran Pada Kompor Gas
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.