Masih banyak Parents yang belum tahu, bahwa kondisi anak yang alergi susu sapi bisa mengancam pertumbuhannya. Karena anak dengan kondisi tidak bisa mencerna protein susu sapi, ia bisa mengalami kekurangan nutrisi bahkan hingga defisiensi zat besi.
Hal ini tentu akan menghambat tumbuh kembang si kecil. Karena itulah, Parents perlu tahu cara yang tepat untuk mengatasi hal ini.
Mengganti susu atau malah meniadakan asupan susu bagi si kecil bukanlah solusi yang tepat, apalagi menjauhkan semua makanan yang diduga menimbulkan alergi pada anak.
Simak tipsnya dari para pakar kesehatan berikut ini.
Risiko Alergi Susu Sapi yang Terbilang Tinggi di Indonesia
Siapa sangka, angka alergi makanan akibat tidak cocok dengan susu sapi masih sering dialami oleh anak-anak usia dini.
Berdasarkan hasil survei di tahun 2020 bertajuk ‘Perspective of Soy Formula and Fiber Intake among Non-Cow’s Milk Drinker Pediatric Patients: A Survey among Indonesian Health Care Practitioners’, ditemukan bahwa 3 dari 10 anak Indonesia tidak cocok dengan susu sapi dn 2 dari 3a anak yang tidak cocok susu sapi karena alergi.
Apabila tidak ditangani, kondisi anak yang alergi susu sapi bisa mengancam tumbuh kembang si kecil. Hal ini karena anak tidak bisa mendapatkan nutrisi penting yang ada dalam susu akibat alergi yang ia alami.
Selain itu, gangguan alergi juga bisa berdampak pada kondisi fisik, sosial, dan kognitif si kecil. Contohnya dia rentan mengalami gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas
Apa Solusinya?
Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M. Kes, Dokter Anak Konsultan Alergi Imunologi mengatakan bahwa protein susu sapi merupakan sumber makanan yang menjadi penyebab alergi terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia.
“Kasein dan whey adalah protein dalam susu sapi yang menyebabkan reaksi alergi,” kata Prod. Dr. dr. Budi Setiabudiawan saat menjadi pembicara dalam Webinar Danone Bicara Gizi ‘Peran Isolat Protein Soya untuk si Kecil yang tidak Cocok Susu Sapi’ pada hari Rabu (20/9) lalu.
Kemudian, Prof. Budi menyarankan orangtua yang punya anak dengan gejala alergi susu sapi untuk memberikan susu formula soya.
“Kualitas protein pada formula soya setara dengan protein pada formula berbahan dasar susu sapi,” kata Prof. Budi.
“Reaksi alergi susu soya pada anak yang alergi susu sapi juga sangat kecil, sekitar 2.5%. Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter apabila curiga anak alergi susu sapi,” tambahnya.
Anak yang Alergi Susu Sapi butuh Asupan Nutrisi untuk Menunjang Tumbuh Kembangnya
Dokter Spesialis Gizi Klinik Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK., juga menaruh perhatian khusus soal ini.
“Kondisi si Kecil yang tidak cocok susu sapi juga membuatnya rentan mengalami kekurangan mikronutrien penting, salah satunya adalah defisiensi zat besi,” tutur dr. Juwalita saat mengisi acara Webinar Danone Bicara Gizi ‘Peran Isolat Protein Soya untuk si Kecil yang tidak Cocok Susu Sapi’.
Lebih lanjut, Dokter Juwalita menyarankan para orangtua untuk memerhatikan asupan nutrisi anak yang punya alergi susu sapi. Terutama asupan serat harian yang sangat penting.
“Penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi,” kata dr. Juwalita.
“Sayangnya 9 dari 10 anak Indonesia masih kekurangan asupan serat. Kondisi tersebut penting untuk menjadi perhatian bersama, terutama para orangtua. Oleh karena itu, untuk melindungi Si Kecil dari alergi, orangtua juga dianjurkan untuk menjaga keseimbangan mikrobiota ususnya, salah satunya melalui asupan makanan yang tinggi serat,” tambahnya.
Mengganti Susu Sapi dengan Susu Soya atau susu yang terbuat dari Kedelai
Salah satu cara agar anak yang punya alergi terhadap protein dalam susu sapi tidak kekurangan nutrisi ialah menggantinya dengan susu soya. Atau bisa juga diberika susu formula dengan isolat protein soya yang telah terfortifikasi.
Dokter Juwalita juga sepakat bahwa anak di atas umur 1 tahun bisa mengonsumsi susu pertumbuhan dengan isolat protein soya sebagai ganti susu sapi. Karena penelitian telah membuktikan tumbuh kembang anak yang mengonsumsi susu dengan isolat protein soya, sama baiknya dengan anak yang minum susu sapi.
“Saat ini Isolat Protein Soya telah difortifikasi dari berbagai nutrisi penting termasuk zat besi, vitamin C, dan serat, sehingga tetap dapat mendukung tumbuh kembang optimal anak yang tidak cocok susu sapi dan memiliki dampak yang sama baiknya dengan yang mengonsumsi susu sapi. Terutama, dalam mendukung kesehatan pencernaan dan perkembangan kognitif anak,” pungkas dr. Juwalita.
Baca juga:
Penelitian: Alergi susu sapi sering menimpa anak di bawah usia 5 tahun
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.