Pernah mendengar istilah silent drowning atau tenggalam tanpa disadari?
Berenang merupakan salah satu aktifitas yang sangat disukai anak-anak, namun orangtua harus benar-benar ekstra waspada saat membawa anak ke kolam renang. Rekaman CCTV seorang anak lelaki tenggelam di kolam renang tanpa disadari (silent drowning) oleh orangtuanya ini menghancurkan hati siapapun yang melihatnya.
Seperti diberitakan oleh Shanghaiist, kejadian mengerikan tersebut terekam oleh kamera pengawas. Di dalam rekaman terlihat tangan si anak menggapai-gapai ke permukaan, berusaha mencari pertolongan, namun sang ibu terlihat sibuk dengan ponselnya.
Si ibu sama sekali tidak menyadari bahwa anaknya sedang tenggelam beberapa meter tidak jauh darinya, dan para pengunjung di sekitar mereka juga tak ada yang menyadari hal tersebut, karena si anak tidak mengeluarkan suara sama sekali. Si anak terlihat berusaha mencari pertolongan selama tiga menit, sebelum akhirnya kehabisan tenaga dan benar-benar tenggelam.
Ketika akhirnya sang ibu berhenti melihat ponsel, ia mencari anaknya dan berbelok ke arah yang berlawanan dengan keberadaan anaknya.
Karena tidak berhasil menemukan anaknya, si ibu meminta bantuan petugas kolam renang setengah jam kemudian. Apa daya, yang bisa mereka temukan adalah tubuh si anak yang sudah tak bernyawa.
Anda bisa melihat video lengkap rekaman kamera pengawas tersebut di bawah ini.
Yang harus diketahui orangtua tentang silent drowning
Seringkali terjadi, kasus anak tenggelam tanpa suara atau silent drowning. Hanya karena kita tidak mendengar teriakan minta tolong, bukan berarti hal tersebut tidak terjadi. Kasus di atas menjadi contohnya.
Tenggelam tidak selalu terlihat seperti tenggelam, saat anak berenang sendiri di kolam rennag, pastikan Anda mengawasinya dengan teliti, dan perhatikan dengan cermat apabila ada tanda-tanda tenggelam seperti berikut ini.
- Kepala terendam di dalam air, atau berada terlalu rendah di bawah air
- Mulut terendam air
- Kepala terdongak atau menengadah ke atas dengan mulut terbuka
- Mata nampak berair atau mata tertutup
- Rambut tampak menutupi mata atau kening
- Napas tersengal atau tersedak
- Anak mencoba untuk berenang namun tidak bisa bergerak
- Berusaha untuk berputar agar punggung berada di permukaan air
- Tangan menggapai-gapai ke udara seolah sedang berusaha menaiki tangga yang tak kasat mata
Bila Anda menemukan tanda-tanda seperti di atas, segera hampiri si anak untuk memastikan dia baik-baik saja. Bila anak sudah terlanjur menelan banyak air, atau malah tak sadarkan diri, Anda bisa melakukan pertolongan pertama atau CPR.
Bila petugas kolam tidak ada, maka Anda harus bisa melakukan pertolongan pertama sendiri, sebelum membawa anak ke rumah sakit. Adapun cara memberikan CPR dan pertolongan pertama pada anak kecil dan bayi tentunya berbeda dengan praktik yang biasanya dilakukan untuk orang dewasa.
Berikut ini adalah panduan memberikan CPR pada anak kecil dan bayi.
- Bila pada orang dewasa CPR dilakukan dengan kedua tangan, maka pada bayi hanya bisa dilakukan dengan dua jari, dan satu tangan pada anak kecil. Hal ini dimaksudkan agar tulang rusuk si bayi dan anak kecil tidak retak karena tekanan yang terlalu kuat
- Tekan dada si bayi atau si anak tidak lebih dalam dari sepertiga kedalaman tubuh mereka
- Menekan dada sebanyak 30 kali dengan dua kali pemberian napas buatan
- Bila pasien adalah bayi atau anak kecil, jangan buat kepalanya menengadah, karena hal ini akan menghalangi jalan napasnya. Letakkan tangan Anda di keningnya dan angkat secukupnya
- Letakkan mulut Anda pada mulut dan hidung bayi, kemudian hembuskan udara ke dalamnya
- Ulangi 30 tekanan dan dua kali napas buatan sampai si bayi atau anak sadar kembali
Anda juga bisa melihat panduan demonstrasinya pada video berikut ini.
Ingat Parents, kejadian buruk bisa menimpa siapa saja. Karena itu kita harus bisa betul-betul menjaga anak kita di manapun berada, dan bisa memberikan pertolongan pertama saat dia membutuhkannya.
Tentunya kita tak mau hal yang lebih buruk terjadi pada anak karena terlambat memberikan pertolongan pertama bukan? Menjadi orangtua memang harus serba bisa, agar anak tetap sehat dan terjaga saat berada di samping kita.
Tetap waspada dan hati-hati ya parents. Jangan sibuk dengan hal lain bila anak sedang membutuhkan pengawasan kita.
Baca juga:
Waspadai Dry Drowning, Gangguan Kesehatan Anak Setelah Berenang
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.