Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi Tasya Kamila. Pasalnya, setelah di awal tahun 2021 ini ia harus merawat suaminya yang mengidap kanker getah bening, mendekati penghujung tahun anak Tasya Kamila Arrasya sakit dan harus dirawat karena penyakit infeksi saluran cerna.
Hal ini diceritakan Tasya, Rabu (15/12/2021), melalui akun pribadi Instagram.
Anak Tasya Kamila Arrasya Sakit Infeksi Saluran Cerna, Sempat Alami Kejang dan Diare Parah
Arrasya Alami Demam dan Kejang
Mantan penyanyi cilik Tasya Kamila menceritakan perihal pengalamannya merawat anak semata wayangnya, Arrasya Wardhana Bachtiar, yang baru saja dirawat di rumah sakit. Arrasya, kata Tasya, dirawat di rumah sakit karena mengalami masalah infeksi saluran cerna pada Minggu (15/12/2021).
Sebelum diketahui menderita infeksi saluran cerna, anak Tasya Kamila Arrasya mengalami demam. Namun meski sudah diberikan obat penurun panas, demamnya tak kunjung turun, melainkan terus meninggi hingga keesokan harinya. Oleh karena demam terlalu tinggi, Arrasya pun mengalami kejang-kejang.
“Jadi ceritanya Arrasya tuh hari minggu kemarin demam, udah dikasi penurun panas tapi ternyata Senin pagi masih demam tinggi sampai terjadilah kejang-demam,” tulis Tasya di akun pribadi Instagramnya @tasyakamila, Rabu (15/12/2021).
Sebelumnya Arrasya tidak pernah mengalami hal seperti itu. “Ini pengalaman pertama tentunya. Karena ngga ada riwayat kejang dalam keluarga jadi kita gak sedia obat anti kejang (stesolid) di rumah,” cerita Tasya.
Untuk menangani anaknya yang kejang-kejang, Tasya mengandalkan informasi yang sebelumnya didapatnya dari unggahan-unggahan mengenai parenting di akun-akun terpercaya yang diikutinya selama ini.
Artikel terkait: Anak Tasya Kamila Alami Kejang Demam, Ini Cara Pertolongan Pertamanya
Anak Tasya Kamila Arrasya Dibawa ke UGD
Sebagai ibu, peristiwa tersebut tentu saja membuat Tasya panik. Setelah berhasil memberikan pertolongan pertama kepada buah hatinya, kejang Arrasya pun berhenti, setelah itu ia membawa putranya ke rumah sakit untuk mencari tahu penyebab dari sakit anaknya.
“Setelah kejang reda (Arrasya kejang selama 2 menit dan itu rasanya kyk 20 jam dehh) tentunya segera kita bawa ke UGD kemudian lanjut rawat inap utk dicek apa penyebab demamnya,” tulis Tasya.
Anak Tasya kamila melewati beberapa proses pemeriksaan, setelah itu dokter anak menyatakan Arrasya menderita infeksi saluran cerna. Tasya mengira bahwa fase dari gejala sakit anaknya sudah berhenti. Tapi ternyata di sana Arrasya malah mengalami diare lumayan parah.
“Ternyata infeksi saluran cerna, dan bener ajaa hari itu dia 15x pup! Tp untung diarenya waktu udh di rumah sakit dan udh pake infus jd gak dehidrasi dan Arrasya bisa tetep ceria no lemes lemes, Alhamdulillah..”
Beruntung saat itu Arrasya sudah berada di bawah penanganan dokter sehingga diarenya bisa cepat teratasi.
Kejang Demam Tidak Memengaruhi Kecerdasaan Anak
Seperti sebelum-sebelumnya, Tasya selalu membagikan pengalamannya dalam mengasuh anak kepada warganet di akun IG-nya. Termasuk soal pengalaman Arrasya yang sakit terakhir kali.
“Udah aku attach juga di postingan ini info yg diberikan DSA2 tsb soal kejang-demam, tapi tentunya aku doakan hal ini ngga bakalan terjadi di anak Mama Papa lainnya yaa.”
Mungkin banyak netizen yang bertanya, apakah kejang memengaruhi kerja otak anak atau bisakan menyebabkan anak menjadi bodoh, dan sebagainya. Dengan tegas Tasya mengatakan tidak.
“Walaupun kata dokter kejang-demam yg dialami Arrasya itu terbukti ilmiah TIDAK ADA DAMPAK bagi masa depan dia/ kecerdasan/ dsb tapi tetep bisa berulang sampe umur 5 tahun ketika demam,” terangnya lagi.
Artikel terkait: Dicap Pendidikannya Sia-Sia karena Jadi IRT, Tasya Kamila: “Memangnya Apa yang Salah?”
Anak Tasya Kamila Arrasya sudah Pulih dan Kembali ke Rumah
Istri dari Randi Bactiar itu pun bisa bernapas lega karena anaknya bisa melewati fase kritis dengan baik.
“Di slide terakhir bisa dilihat ituu jam 7:00 pagi Arrasya masih “pingsan” di UGD, dan jam 10:00 pagi udah kembali ceria di ruang rawat kekk udah aja gitu berasa gak terjadi apa2 sebelumnya.”
Kejadian ini memang membuat Tasya trauma, tapi ia bersyukur bisa mendampingi putranya dengan sehat di kala suaminya tidak berada di sisi mereka.
“Mamanya malah masih pucet tuhh, dianya mah udh cerewet lagiii. Yaa se repot2nya urus toddler pecicilan dan cerewettt pastinya lebih menenangkan drpd liat anak terkapar sakit ya moms,” ujar Tasya lagi.
“Naudzubillah yaa cukup sekali ya Arr, karena traumatizing banget deh buat Mamanya,” Tasya menambahkan.
Ibu satu anak itu berharap kejadian yang sama tidak terjadi lagi kepada anaknya.
Bersyukur kini Arrasya sudah kembali ke rumah dalam keadaan sehat bahkan di hari kedua anaknya berada di rumah sakit.
“Alhamdulillah Arrasya udh pulang ke rumah dan udh gratakin semua sudut rumah kembali! Sehat2 anakku sayang @arrasya_bachtiar let’s finish off 2021 with a biiggg smile, lots of laugh and happy stories!”
Terus semangat buat Bunda Tasya dan sehat selalu untuk Arrasya, ya!
Yang Perlu Parents Lakukan Jika Terjadi Kejang Berulang pada Anak
Sebelumnya dokter mengatakan kepada Tasya, kalau kejang yang dialami Arrasya bisa berulang sampai dengan usianya 5 tahun.
Kejang demam pada anak menurut SehatQ, kerap terjadi pada anak. Saat itu otot tubuh anak mengalami kontraksi yang cepat yang menyebabkan gerakan tubuhnya tidak terkendali. Demam tinggi disertai kejang ini biasanya disebabkan infeksi virus, bakteri, atau anak pembawa risiko (riwayat keluarga).
Yang perlu dihindari orangtua adalah jangan sampai ada kejang berulang. Jika hal itu sampai terjadi, beberapa hal ini yang patut dilakukan orangtua melansir SehatQ:
- Anda jangan panik!
- Memiringkan tubuh anak ke satu sisi
- Kendurkan pakaian anak
- Jauhkan obyek apapun yang ada di mulut atau di sekitar tubuhnya, terutama benda-benda berbahaya
- Jangan batasi gerakan anak saat kejang terjadi
- Jaga tubuhnya agat tidak terjatuh
- Catat waktu dan interval terjadinya kejang
- Segera bawa atau hubungi layanan medis darurat jika kejang terjadi lebih dari 5 menit
- Pascakejang basuh tubuh anak dengan air suhu ruangan
- Lakukan pemeriksaan secara intensif ke dokter anak
Artikel terkait: Waspadai kejang demam pada anak, ini yang perlu Parents ketahui
Infeksi Saluran Cerna Sering Terjadi pada Batita
Alodokter mengatakan, infeksi saluran cerna memang sering dialami batita. Pada dasarnya saluran cerna anak masih dalam masa perkembangan, sehingga makanan yang diberikan kepadanya juga harus sesuai dengan kondisi tubuhnya. Nah, pencetus dari penyakit ini disebutkan Alodokter umumnya adalah anak makan terlalu banyak, memang ada infeksi di saluran cernanya, atau intoleransi laktosa.
Gejala yang umum dialami anak ketika ia menderita infeksi saluran cerna yaitu gumoh, kolik, perut kembung, sembelit, diare, dehidrasi. Jika anak sampai mengalami demam dan kejang, bisa jadi karena kondisi anak sudah sangat parah. Dalam hal ini dibutuhkan bantuan tenaga medis.
Gangguan pencernaan pada anak memang kerap terjadi, dan ini tidak bisa dianggap remeh apalagi jika terjadi terus menerus atau berulang kali. Itu karena bisa membuat anak kekurangan nutrisi yang kemudian bisa berimbas kepada proses tumbuh kembang dan tingkat kecerdasan si kecil.
Untuk membantu mengatasi mengurangi gejala yang diakibatkan masalah pencernaan, Bunda bisa melakukan ini di rumah:
- Perhatikan posisi menyusui (pada bayi) dan cara makan yang benar.
- Pijat lembut perut si kecil.
- Beri asupan makanan yang mengandung tinggi serat
- Hindari makanan tertentu saat mengalami gangguan pencernaan, misalnya makanan yang pedas, terlalu asam atau manis.
- Pertimbangkan untuk mengganti susu formula
Semoga pengalaman anak Tasya Kamila Arrasya sakit ini bisa membantu Bunda dalam mengatasi hal yang sama.
Baca juga:
9 Jenis Gangguan Pencernaan pada Bayi dan Anak-Anak yang Sering Terjadi
2 Macam gangguan pencernaan dan pentingnya perut sehat pada anak