Beberapa anak memang tak suka dengan sekolah maupun mata pelajaran di sekolahnya. Kadang, mereka bukannya malas untuk belajar, karena memang ada tipe anak susah paham pelajaran.
Ada anak yang bahkan tak belajar pun bisa menyerap pelajaran dari guru di sekolah. Ada anak yang perlu waktu lebih lama untuk memahami persoalan sederhana.
Orangtua kadang jadi emosi sendiri saat mendampingi anak yang susah paham pelajaran. Tak jarang, orangtua kelepasan membentak anak terjadi saat membantu anak mengerjakan PR dari sekolah.
Pernah mengalami dilema ini? Ini 9 tips untuk membantu anak yang anak susah paham pelajaran dari Channel News Asia:
1. Jangan menyekolahkan anak di usia yang terlalu dini
Jika anak tetangga sudah masuk preschool saat usia 1,5 tahun, bukan berarti anak Anda membutuhkannya juga. Setiap anak punya kebutuhan dan cara yang berbeda satu sama lain.
Jika Parents ingin memasukkan anak ke daycare, pastikan bahwa cara belajar lembaga tersebut berbasis stimulasi dalam berbagai permainan dan problem solving. Bukan dengan cara tradisional seperti memaksa anak berhitung dan membaca.
Berbagai riset di seluruh dunia mengungkapkan bahwa anak yang di masa kecilnya sudah dipaksa belajar akan mengalami rasa jenuh saat ia dewasa nanti. Ia sudah lelah belajar di usia yang terlalu dini dan jenuh dengan segala sesuatu terkait sekolah.
2. Mengubah metode belajar
Anak selalu punya keunikan masing-masing. Metode belajar yang tepat seringkali jadi kunci keberhasilan proses belajarnya.
Beberapa anak suka dengan metode menghafal, beberapanya suka segala sesuatu tentang angka, dan ada pula anak yang lebih suka belajar lewat film. Untuk anak yang tak bisa diam, maka ia hanya bisa belajar sambil bergerak ke sana ke mari.
Dibutuhkan ketelatenan ekstra untuk membantu anak susah paham pelajaran menemukan metode yang tepat. Ada banyak trial and error (mencoba dan gagal) dalam proses itu.
Jangan gunakan bentakan saat membantu anak belajar. Sebaliknya, Anda perlu membuat ia tertawa dan gembira agar membantunya ingat kenangan menyenangkan yang dibuat saat belajar bersama Anda.
Artikel terkait: Tonton video memilukan anak dipaksa belajar oleh ibunya ini.
3. Jangan khawatir untuk mengevaluasi kembali metode belajar
Tak ada yang gagal dalam belajar. Justru saat kita merasa keliru memilih metode belajar untuk anak, di sana kita juga belajar atas kesalahan yang dibuat.
Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi ke psikolog profesional untuk menemukan metode belajar anak yang tepat. Jangan sampai, hanya karena ayah dan ibunya memperoleh nilai akademik yang bagus dulunya, maka anak sudah pasti melakukan hal yang sama.
Mengevaluasi metode belajar yang Anda terapkan pada anak susah paham pelajaran bukan tanda bahwa Anda gagal. Justru dengan itu, Anda bisa tahu metode apa saja yang tidak cocok dengannya. Makin banyak tahu, makin mudah menemukan metode lainnya.
4. Jangan pasang target terlalu tinggi
Rayakan sekecil apapun kemajuannya. Anak yang dihargai prosesnya akan memliki kecerdasan emosional yang lebih baik daripada yang hanya dihargai hasil akhirnya.
Anak yang secara akademik gagal di sekolah bukan berarti tidak berusaha. Ada faktor lain yang membuatnya gagal dan hal itu harus Anda pahami.
Artikel terkait: Mengapa anak tak suka belajar?
Anak dengan orangtua yang ambisius cenderung mengalami depresi saat ia dewasa nanti. Maka dari itu, Anda harus memahami bahwa apa yang Anda pikir dibutuhkan oleh anak bukan berarti hal yang benar-benar ia butuhkan.
Ada ungkapan bahwa bukan kita yang akan mendewasakan anak. Melainkan anaklah yang kelak mendewasakan pribadi kita sebagai orangtuanya.
5. Berikan kejutan padanya
Disiplin dalam waktu belajar memang akan berdampak baik untuknya. Namun memberikan kejutan pada anak saat belajar akan membuat suasana belajar lebih kondusif.
Misal, di tengah waktu belajar, Anda tiba-tiba menyediakan camilan favoritnya, mengajaknya main musik, maupun mengajaknya berpindah tempat belajar ke cafe maupun kejutan kecil lainnya. Di usia dini, anak sudah bisa menilai mana orang yang benar-benar mencintainya, mana yang hanya menekannya saja.
Pastikan bahwa kejutan kecil dari Parents di tengah rutinitas belajarnya menjadikan si anak susah paham pelajaran ini mengingat betapa perhatiannya Anda. Ia akan tahu bahwa usaha Anda untuk membantunya belajar didasari oleh cinta kasih yang hangat dan menyenangkan, bukan atas dasar paksaan.
Hal yang tak ia pelajari di sekolah adalah cinta. Cinta Parents pada anak akan membentuk kepribadian anak jadi lebih baik daripada sekolah manapun.
Beri motivasi pada anak ketika menemui kegagalan, berikan metode belajar yang menyenangkan. Beri hadiah atas pencapaian kecilnya, evaluasi metode belajar, dan jangan lupa untuk terus jadi pendukung utamanya dalam hal apa pun.
Orangtualah yang paling banyak belajar saat mengajari si anak susah paham pelajaran. belajar. Karena dengan itu, Anda adalah orangtua yang peduli dan mau berusaha membantu anak, apapun caranya.
Semoga tips membantu anak susah paham pelajaran di atas berguna ya Parents.
Baca juga:
Rana dan Reza, Anak Homeschooling yang Buktikan Bahwa Belajar Sendiri juga Bisa Berprestasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.