Anak susah makan, ‘ujian’ para ibu
Sebelum menjadi anak susah makan, si Kecil adalah bayi yang lahap dengan segala MPASi yang Anda tawarkan. Ia sangat berminat mencoba makanan yang Anda tawarkan, serta menikmati pengalaman dan rasa baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Namun, beberapa bulan kemudian ia mulai susah makan. Apa daya, Si Kecil malah menolak bubur tim lezat yang sudah Anda buat dengan susah payah. Akibatnya malah jadi kesal dibuatnya.
Meskipun pantang membuang makanan, karena mubazir. Anda pun khawatir ia tidak tumbuh dan berat badannya tidak naik. Lalu Anda pun memaksa Si Kecil makan dengan berbagai cara.
Tahukah Parents, memaksa anak susah makan akan berakibat buruk baginya?
Akibat memaksa anak makan
Kita semua tahu bahwa apapun yang dilakukan dengan cara memaksa akan selalu berakibat kurang baik. Apalagi jika hal itu dialami oleh anak ketika ia berusia sangat muda. Beberapa di antaranya adalah:
1. Rasa tertekan
Membuka mulut dan menjejalkan makanan ke dalamnya bukan cara yang tepat untuk menaklukkan anak susah makan. Dengan cara ini Anda memaksanya melakukan sesuatu yang tidak ingin ia lakukan, dan sudah pasti ia merasa tertekan.
Jangan sepelekan perasaan anak, walaupun ia masih belum berusia satu tahun. Justru masa-masa inilah anak akan ‘merekam’ segala pengalaman dan kebiasaan yang Anda ajarkan kepadanya.
Rasa tertekan yang ia alami bukan hanya akan menghalangi pertumbuhannya menjadi anak yang bahagia, namun juga kestabilan emosi di masa mendatang.
2. Anak susah makan jadi benci makanan
Anak susah makan akan menjadi semakin susah disuruh makan, ketika ia menyalahkan makanan sebagai penyebab rasa tidak nyaman di hatinya.
Bayangkan saja jika Anda berada di posisi anak, apakah yang Anda rasakan saat ibu menjejalkan sendok berisi makanan pada Anda meski Anda sudah menutup mulut rapat-rapat?
Rasa tertekan pada usia dini, seperti yang telah kita bahas di beberapa artikel sebelumnya, membuat anak tumbuh menjadi anak yang tidak bahagia.
Jika sumber perasaan tertekannya adalah makanan, bisa jadi anak di kemudian hari akan menolak makan setiap kali ia merasa kesal atau sedih. Ia menjadi trauma saat waktunya makan tiba.
3. Mengalami gangguan kesehatan
Karena anak susah makan, maka Anda mengalah dengan hanya memberikan makanan yang disukainya saja. Misalnya, anak batita Anda lebih suka ayam goreng daripada sayur, maka Anda hanya memberikan nasi tim dengan ayam goreng setiap kali ia makan.
Padahal pada usia ini anak membutuhkan makanan bergizi jenis lain seperti sayur dan buah untuk pertumbuhannya.
Kekurangan sayuran dan buah-buahan bisa membawa banyak masalah kesehatan, misalnya sembelit, sariawan, lebih sering mengalami flu, dll.
Selain itu, si Kecil lebih mengetahui tingkat kenyang pada lambungnya. Paksaan yang Anda lakukan dapat membuatnya terlalu kenyang dan lambungnya tidak nyaman. Baca juga: Ukuran Lambung Bayi Anda.
4. Tidak menghargai dan tidak dapat menikmati makanan
Rasa benci pada makanan membuat anak cenderung tidak menghargai makanan yang sudah Anda siapkan untuknya. Ia pun tidak dapat menikmati makanan.
Baca juga: Apakah Anakku Mengalami Trauma?
Saat si Kecil menjadi anak susah makan, tidak ada suatu cara jitu yang dapat digunakan untuk membuatnya mau makan. Satu hal yang pasti adalah kesabaran mutlak, dan selalu mencoba segala cara untuk membuatnya ingin makan.
Segera kenali karakter anak sejak ia masih bayi, agar Anda tahu dengan cara apakah penolakannya terhadap makanan bisa diakhiri. Tidak masalah jika seandainya anak hanya mau makan satu atau dua sendok saja, asalkan perutnya terisi. Mungkin saja ia tidak ingin makan banyak tetapi ia ingin sering makan.
Berikanlah aneka macam rasa dan tekstur untuk melatih kepekaan lidahnya terhadap segala jenis makanan, sehingga ketika ia besar nanti ia tidak menjadi seorang anak yang pilih-pilih makanan.
Mungkin saja ia bosan dengan menu yang hampir sama setiap hari. Atau sebaliknya, ia sedang ingin menu yang sama terus setiap hari. Sekali lagi, setiap bayi berbeda, dan setiap waktu pun mereka berubah. Gunakan insting Anda untuk menangkap apa yang ia sukai, yang mungkin berubah-rubah setiap saat.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
15 Ide Mengatasi Bayi Susah Makan
Tren Pengasuhan Anak Masa Kini: Santai Sajalah