Parents, pernah mendengar tentang anak rambut gimbal Dieng?
Dataran tinggi Dieng yang terletak di Jawa Tengah memang menyimpan banyak kepercayaan. Masyarakatnya masih memegang teguh mitos dan legenda. Salah satunya adalah terkait bocah berambut gimbal yang dipercaya sebagai titipan dewa dan perlu diperlakukan istimewa.
Penasaran dengan bocah rambut gimbal Dieng dan tradisinya? Melansir berbagai sumber, yuk, langsung saja simak fakta menarik selengkapnya sebagai berikut!
Artikel terkait: 6 Fakta Menarik dan Sejarah Perang Pandan dari Desa Tenganan Bali
Fakta Menarik Anak Rambut Gimbal Dieng dan Tradisinya
1. Berawal dari Kisah Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Rence
Kepercayaan dan tradisi ini berasal dari kisah Kyai Dete dan Nini Roro Rence. Konon, keduanya merupakan pasangan asal kerajaan Mataram Kuno yang pernah ditugaskan untuk meluaskan wilayah kekuasaan raja. Di masa itu juga, Kyai Kolo Dete dipercaya punya ilmu sakti.
Nah, saat menjalankan tugas, pasangan tersebut juga mendapat wahyu dari Nyi Roro Kidul. Tugas yang diberikan olehnya adalah menjaga kesejahteraan masyarakat Dieng.
Adapun wangsit dari Nyi Roro Kidul terkait tugas yang diberikan pun ditandai dengan kemunculan bocah-bocah berambut gimbal di Dieng. Bahkan, Nini Roro Rence sendiri saat menjalankan tugasnya dinilai memiliki penampilan sama, yakni berambut gimbal.
Lama-kelamaan, Nini Roro Ronce pun menitipkan anak berambut gimbal kepada tokoh legenda lainnya di Dieng, yakni Kiai Kaladete dan Kolodete. Kiai Kaladete pada saat itu juga merupakan tokoh masyarakat yang berambut gimbal.
2. Dianggap Istimewa
Keberadaan anak berambut gimbal menjadi pertanda bahwa kesejahteraan di Dieng tetap terjaga. Oleh karena itu, anak-anak gimbal di sana kerap diperlakukan istimewa daripada anak lainnya.
Mereka dianggap sebagai titipan dewa yang menjaga kemakmuran masyarakat sana. Lantaran dianggap istimewa, anak berambut gimbal di sana juga cenderung memiliki sifat manja kepada orangtuanya.
3. Tradisi Ruwat
Rambut gimbal memang dianggap istimewa, tetapi bukan berarti anak-anak tersebut harus memiliki rambut gimbal hingga dewasa. Untuk memotong rambut gimbal, Dieng memiliki tradisi sendiri yang diberi nama Ruwat atau Ruwatan.
Ini merupakan upacara cukur rambut pada anak-anak yang terlahir gimbal atau disebut juga sebagai gembel. Ritual ini sendiri biasanya diadakan pada tanggal 1 suro berdasarkan kalender Jawa. Tujuannya adalah untuk membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta atau kesialan, kesedihan, atau malapetaka.
Potongan rambut anak gimbal juga kemudian dilarung ke Telaga Warna. Rambut tersebut dilarung untuk dikembalikan kepada Kanjeng Ibu atau Sang Ratu Pantai Selatan, Nyi Loro Kidul.
4. Permintaan Sebelum Melakukan Ruwat
Nah, sebelum melakukan ruwat, anak-anak berambut gimbal juga boleh melontarkan perminataan terlebih dulu kepada orangtuanya. Karena setiap anak unik, maka permintaan yang mereka lontarkan pada orangtua juga beragam.
Ada yang meminta hal sederhana seperti dibuatkan makanan kesukaan, ada juga yang meminta barang elektronik seperti gawai. Selain itu, permintaan aneh dan spesifik seperti ‘ingin dibelikan sate di restoran tertentu’ juga kerap didapati. Semua itu dituruti karena anak gimbal dianggap istimewa.
Artikel terkait: Sekura, Tradisi Idul Fitri Asal Lampung yang Pererat Persaudaraan
5. Anak Rambut Gimbal Dieng Setelah Melakukan Ruwat
Setelah melakukan upacara ruwat atau cukur, umumnya rambut anak-anak tersebut akan tumbuh dengan normal atau tidak akan gimbal kembali. Namun, untuk beberapa kasus, ada pula rambut anak yang kembali menjadi gimbal setelah melakukan ruwat.
Menurut mitos, anak yang rambutnya kembali gimbal setelah diruwat biasanya tidak puas dengan hadiah yang diberikan orangtua. Atau, orangtuanya tidak membeli hadiah untuk anak tersebut menggunakan uangnya sendiri.
Hal ini pun dijelaskan oleh Aerkeolog sekaligus Kepala Unik Pelaksanaan Teknis (UPT) Dieng Aryadi Darwanto.
“Jadi, permintaan itu harus dipenuhi oleh orangtuanya. Maka, membelinya juga harus dengan uang orangtuanya. Si anak juga perlu puas dan bahagia atas hadiah yang diberikan agar upacara ruwatan berjalan sempurna,” jelas Aryadi, seperti yang dikutip dari laman Liputan 6.
6. Misteri Potong Rambut Gimbal
Ada yang berpendapat bahwa potong rambut anak-anak gimbal di Dieng harus melalui ritual Ruwatan, tidak boleh sembarangan. Konon, jika ada yang memotong rambut anak gimbal tanpa ritual dan tanpa diketahui si anak, maka hal itu akan berdampak negatif bagi mereka sendiri.
Ada yang anaknya jadi terpelanting tanpa sadar, orangtua yang menggunting rambut jatuh terlempar, atau si anak jadi jatuh sakit.
Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa rambut gimbal bisa luruh sendirinya tanpa ritual. Asal, orangtua bisa memenuhi permintaan sang anak dan anak tersebut puas dengan hadiah yang didapat. Atau, ketika anak ikhlas dan tidak lagi menginginkan suatu hal yang ia minta.
“Ada anak yang meminta sapi seberat satu ton. Tapi, orangtua tak sanggup bayar. Anaknya terus merengek untuk meminta keinginnanya.
Hingga suatu ketika, si anak capek dan tak lagi minta. Nah, anehnya, tanpa sebab yang jelas, rambut gimbal yang dimiliki luruh dengan sendirinya. Setelahnya, rambut anak juga tumbuh normal,” tutur Aryadi.
7. Keberadaan Anak Rambut Gimbal Belum Bisa Dibuktikan secara Ilmiah
Hingga saat ini, belum ada penjelasan ilmiah atau medis mengapa bisa muncul anak-anak berambut gimbal di Dieng. Seorang anak yang akan menjadi salah satu bagian dari rambut gimbal biasanya saat masih kecil mengalami sakit-sakitan seperti demam tinggi beberapa kali. Lantas, rambutnya akan menjadi kusut dan gimbal dengan sendirinya.
Meski masih menjadi misteri, tetapi beberapa orang mengatakan bahwa hal ini juga bisa dipengaruhi oleh genetik. Sebab, anak gimbal biasanya juga diketahui memiliki anggota keluarga yang berambut serupa.
Hal ini juga kembali dijelaskan oleh Aryadi. Ia memaparkan, orangtua juga bisa pindah ke luar Dieng, tetapi mereka bisa melahirkan anak berambut gimbal. Artinya, ini bisa dipengaruhi oleh genetik dan anak berambut gimbal tidak selalu harus tinggal di dataran Dieng.
Artikel terkait: Berkenalan dengan Wayang Golek, Budaya Khas Jawa Barat yang Memikat
Nah, Parents, itulah sejarah dan fakta menarik tentang anak rambut gimbal Dieng. Jadi, siapa di antara Anda yang sudah pernah mampir ke dataran Dieng atau bahkan tinggal di sana?
***
Baca juga:
Sekelumit Sejarah Wayang Orang, Seni Khas Jawa Tengah yang Bertempur Melawan Zaman
6 Fakta Menarik Candi Singosari, Salah Satunya Miliki Patung Penjaga Terbesar di Dunia!
Pesona Prambanan yang Megah, Candi Terbesar dan Kasih Tak Sampai