Brittney Nelson, seorang make up artist asal Georgia sedang berbelanja di Sephora. Ia terkejut mendapati seorang anak menghancurkan make up yang dipajang di dalam toko.
Ia kemudian berbicara dengan INSIDER dan mengatakan bahwa meskipun ia tidak melihat siapa anak yang melakukannya, ada seorang ibu yang sedang menggiring anaknya menuju pintu ketika Brittney sedang memasuki Sephora.
Brittney menambahkan bahwa staf Sephora menangani masalah ini dengan sangat tenang. Bahkan para pegawai Sephora dengan cepat merapikan lantai dan area display.
Ia sempat mengambil gambar make up yang rusak dan membagikan postingan berikut di Facebook-nya.
Seorang anak menghancurkan make up yang dipajang di Sephora!
Eye shadow Make Up Forever seharga $1300 hancur di Sephora malam ini karena seorang anak kecil. Saya yakin anak itu mengira eye shadow tersebut seperti finger paints dan tidak tahu seberapa nakalnya mereka.
Banyak produk yang hancur dan staf Sephora yang kecewa bukanlah sesuatu yang menyenangkan untuk dilihat.
Bunda, tolonglah untuk belanja make up Anda tanpa membawa si kecil. Ini tak akan menyenangkan untuk Anda… untuk mereka… atau untuk si produk yang sangat mahal ini.
Saya hampir pingsan ketika melihat kekejaman ini. Saya sendiri baru membawa Allie ke toko make up saat ia sudah cukup besar dengan memberlakukan aturan ketat ‘tangan selalu di dalam kantong’ dan saya pun akan berbelanja dengan cepat kurang dari 10 menit.
Cara ini cukup membantu dan jika Anda ingin membawa si kecil saat berbelanja make up, cobalah terapkan aturan tersebut.
Palet make up besar yang hancur ini membuat saya 😞 Padahal make up biasanya selalu membuat saya 😊.
*Foto tersebut tampak 100X lebih buruk saat Anda melihat aslinya. Dan saya tidak bekerja untuk Sephora. Saya baru saja masuk ke dalam toko saat ibu dan anak itu bergegas keluar dari sana.
Brittney bangun keesokan harinya dan mendapati banyak komentar dalam postingannya. Ternyata postingan tersebut telah memicu perdebatan besar tentang berbelanja bersama anak.
Banyak komentar yang bahkan mengarah mempermalukan sang ibu atau bahkan membenci kelakuan sang anak. Beberapa orang berpendapat bahwa memang sebaiknya anak ditinggal saja di rumah saat ibu berbelanja, sedangkan orang-orang lain mengatakan hal tersebut tidak mungkin melakukannya.
Artikel terkait: Sederhananya Sarwendah, Berdaster dan Pergi Ke Pasar Bersama Anak
Kami berpikir bahwa anak-anak seharusnya selalu diterima di toko maupun pusat perbelanjaan. Namun, Ayah dan Bunda harus terus memperhatikan mereka setiap saat.
Bagaimana menurut Bunda? Dan apa yang akan Bunda lakukan jika anak Anda mencolek-colek palet make up eye shadow di Sephora?
Kiat Belanja Bersama Anak
Saat Bunda harus mengajak belanja, Bunda mungkin perlu membaca sejumlah tips dari Natural Child berikut ini untuk membantu agar kegiatan belanja bisa berjalan dengan lancar.
- Perhatikan kebutuhan anak
Jika Bunda berbelanja dengan anak-anak, waspadai kebutuhan mereka: apakah mereka lelah, lapar, terlalu bersemangat karena kebisingan dan kebingungan, atau hanya membutuhkan udara segar atau pelukan?
- Anak yang ingin tahu
Anak-anak secara alami ingin tahu; beginilah cara mereka belajar tentang dunia di sekitar mereka. Jika mereka ingin memeriksa barang yang menarik, jangan dimarahi. Alih-alih, bantu mereka memegang barang dengan aman, atau biarkan mereka tahu bahwa barang itu dapat dilihat tetapi tidak disentuh.
- Hindari orang banyak
Berbelanja sebelum makan malam, ketika toko-toko ramai, dan orang tua serta anak-anak lelah dan lapar, merupakan pilihan buruk. Cobalah berbelanja di pagi atau sore hari di hari kerja, atau setelah makan malam saat tak banyak orang.
- Antrean panjang
Jika Bunda terpaksa mengantre panjang bersama anak, Bunda bisa siapkan mainan atau makanan favorit mereka, sehingga anak tidak rewel atau bosan saat menunggu giliran membayar.
- Kapan Bunda perlu mengatakan “tidak”
Bagian terpenting dari mengatakan “tidak” adalah menyampaikan kepada anak bahwa Bunda ada di pihaknya, bahkan jika Bunda tidak dapat memuaskan semua keinginannya dengan segera. Bunda bisa mengganti kata “tidak” dengan kalimat “Itu bagus, bukan? Lihatlah baik-baik dan ketika kita sampai di rumah, Bunda akan menambahkan barang itu ke daftar keinginanmu dan akan kita beli selanjutnya.”
Baca juga:
Suka mencoba lipstik sampel di mall? Hati-hati tertular herpes!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.