Balita 2 tahun meninggal karena menelan baterai, peringatan bagi para orangtua

Orangtua dari balita yang tewas tragis karena menelan baterai ini berbagi kisah untuk meningkatkan kewaspadaan orangtua lainnya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus anak menelan baterai ini sungguh memilukan hati. Brianna Florer baru berusia 2 tahun, merasa tidak enak badan selama berhari-hari. Gadis kecil ini merasa tubuhnya panas.

Namun karena gejala demamnya ringan, maka orangtuanya tidak ambil pusing. Siapa sangka, gejala yang dialami Brianna adalah akibat ia menelan baterai.

Beberapa hari kemudian, Brianna yang periang tiba-tiba saja muntah darah, dan wajahnya pucat pasi. Brian dan Stephanie, kedua orangtuanya segera membawa balita ini ke rumah sakit. Malang tak dapat ditolak, nyawa Brianna kecil tidak bisa diselamatkan.

Brianna meninggal karena usus kecilnya berusaha mencerna baterai kancing, yang kemudian mengeluarkan racun dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Dokter mengatakan, baterai tersebut telah ada di tubuhnya selama 6 hari sebelum akhirnya Brianna dilarikan ke rumah sakit.

Brianna menjadi pengingat, agar jangan menganggap remeh apabila anak menelan baterai.

National Capital Poison Center di Washington menyebut, dari tahun 2005-2014, kasus anak menelan baterai ada sebanyak 11,940 kasus. Dan melibatkan anak di bawah usia 6 tahun. Dari semua kasus tersebut, 15 anak meninggal dunia dan 101 anak menderita masalah kesehatan serius.

Dr. Toby Litovitz mengatakan, "Kondisi terburuk trjadi ketika anak menelan baterai dan benda itu terjebak di kerongkonganya."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kebanyakan baterai kancing akan masuk dan keluar dari tubuh anak tanpa menimbulkan masalah. Akan tetapi, jika dia terjebak di dalam tubuh anak dalam waktu lama, dia bisa mengeluarkan zat kimia yang sangat berbahaya.

Baterai kancing yang berukuran sangat kecil, bila bersarang di kerongkongan, dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Arus listrik bisa terbentuk di bagian luar baterai tersebut, mengeluarkan hidroxide (zat kimia alkali) yang membakar jaringan di dalam kerongkongan.

"Arus listrik menyebabkan lebih banyak kerusakan karena membelah air yang mengelilingi baterai dan membentuk hidroksida, yang merupakan kandungan dari zat alkali, " kata Litovitz.

Selain bisa menimbulkan arus listrik lewat jaringan di kerongkongan, baterai yang tertelan dapat mengakibatkan lubang di area kerongkongan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Percobaan ini membuktikan bahayanya jika baterai tertelan oleh anak, Parents wajib waspada

Bahkan, masalah kesehatan serius juga bisa terjadi jika baterai tersebut diletakkan di lubang telinga atau hidung. Jika baterai kancing masuk ke lubang telinga atau hidung anak, segeralah mencari pertolongan medis. Mencoba mengeluarkannya sendiri bisa membuat kondisi anak bertambah parah.

Kisah Brianna menjadi pelajaran, agar lebih berhati-hati supaya tidak terjadi lagi anak menelan baterai hingga meninggal.

Kasus anak menelan baterai semakin mengkhawatirkan

Baterai kancing berukuran sangat kecil, sehingga sangat rawan tertelan anak. Apalagi, baterai kancing berbentuk bulat ini mudah ditemui dalam mainan anak, jam tangan, alat bantu dengar, hingga remote kontrol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatrics menyebut, baterai kancing tersebut adalah benda yang menarik bagi anak-anak karena warnanya perak mengkilat.

Gary Smith, Kepala Pusat Penelitian dan Kebijakan Cedera RSA Nationwide di Columbus, Ohio mengatakan, Bila anak menelan baterai kancing, sementara orangtuanya tidak menyadari, baterai itu akan bersemayam dan menimbulkan efek buruk dalam waktu cepat. Sementara gejala awalnya tidak mudah diketahui.

Jika baterai kancing berada dalam tubuh anak dalam waktu lama, bisa berbahaya. Apalagi bila lapisan pelindung baterai tersebut terkikis, kandungan asam di dalamnya bisa bocor dan melukai tubuh bagian dalam anak.

Gary juga menambahkan bahwa timnya pernah menangani kasus anak menelan baterai yang mengalami reaksi parah karena baterai itu tersangkut di tenggorokan anak.

Smith dan rekan penelitinya, menemukan, dalam rentang waktu 1990 hingga 2009, ada lebih dari 65 ribu anak yang dilarikan ke UGD karena menelan baterai kancing.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus yang semakin banyak, diakibatkan oleh penggunaan baterai ini yang semakin umum. Pada peralatan rumah, juga mainan anak. Para pakar menyarankan pada semua orangtua, agar memastikan bagian baterai dalam peralatan apapun ditutup rapat.

Baterai yang sudah tidak terpakai sebaiknya dibuang jauh, atau dimasukkan ke dalam plastik sebelum membuangnya ke tempat sampah agar bentuknya tersamar. Sehingga anak tidak tertarik untuk memainkannya. Juga tidak mudah ditemukan oleh anak-anak.

Apabila orangtua merasa curiga dengan perilaku anak, atau anak terlihat sakit. Segeralah bawa ke dokter. Hindari kasus serupa terjadi pada anak kita. Perlindungan dan pencegahan adalah hal utama yang harus dilakukan.

Semoga bermanfaat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: Share Ably, Berita Satu

Baca juga:

Penulis

Fitriyani