Anak laki-laki yang pandai membersihkan rumah adalah kebanggaan ibundanya.
Anak laki-laki tidak perlu bersih-bersih?
Setahun yang lalu, Ibu Guru Wali Kelas anak sulung saya yang saat itu duduk di kelas 7 SMP menganjurkan agar para orang tua mengajarkan cara bersih-bersih rumah kepada anak-anak mereka, baik anak laki-laki maupun perempuan.
Ibu Guru mengatakan, tampak perbedaan besar pada anak yang sudah terbiasa bersih-bersih maupun tidak dalam pergaulan dengan teman sekelas ataupun integritas mereka dalam mengerjakan tugas.
Anak laki-laki atau perempuan yang terbiasa melakukan kegiatan bersih-bersih rumah lebih teliti dalam mengerjakan tugas, sehingga nilai mereka pun lebih bagus daripada mereka yang tak pernah belajar membersihkan rumah sama sekali, begitu kata Ibu Guru.
Namun budaya modern yang sedang berlaku saat ini cenderung mempertajam jurang perbedaan antara ‘kegiatan anak laki-laki’ dan ‘kegiatan anak perempuan.
‘Tak jarang cercaan dialamatkan pada anak laki-laki yang mencoba mengerjakan kegiatan anak perempuan, atau sebaliknya. Sehingga anak pun menjadi malas melakukannya karena khawatir dianggap tidak berharga.
Asal tahu saja, Parents, sekolah-sekolah SD dan SMP di Jepang telah memasukkan acara bersih-bersih kelas dalam jadwal pelajaran setiap harinya. Kegiatan bersih-bersih sekolah seperti menyapu lantai, membersihkan jendela atau membersihkan kamar mandi wajib dilakukan para murid sebelum mereka masuk ke kelas dan memulai pelajaran.
Dengan melakukan kegiatan pembersihan kelas, baik anak laki-laki maupun perempuan akan mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga sekolah mereka tetap bersih.
Meski tampak sepele, kegiatan bersih-bersih akan menerbitkan kepekaan anak laki-laki dan perempuan terhadap keindahan dan kepantasan lingkungan terdekat mereka. Mereka juga akan belajar tentang bagaimana melindungi diri sendiri agar tetap sehat dengan menjaga kebersihan sekitar.
Baca juga : Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Menjadi Pria Mengagumkan
Bersih-bersih sebagai life skill penting untuk anak laki-laki
Kesuksesan seorang anak di masa depan tidak hanya tergantung pada pencapaiannya di bidang akademis. Di Jepang, penguasaan life skill seperti bersih-bersih, menjahit dan memasak telah diajarkan sejak si anak duduk di kelas IV SD, dan jam pelajarannya juga sama banyaknya dengan jam mata pelajaran eksakta dan bahasa asing.
Kurikulum 2013 yang baru saja diterapkan (dan kemungkinan akan dibatalkan lagi karena berbagai alasan) sebenarnya memiliki banyak celah yang dapat digunakan para guru SD dan SMP untuk membiasakan kegiatan bersih-bersih dan kegiatan pengembangan life skill jenis lainnya pada murid-murid.
Nilai yang bagus bukan jaminan bagi seorang anak untuk dapat menjadi terampil dan mandiri di masa dewasa. Ironisnya, hingga saat ini masih cukup sulit membuang mindset bahwa seorang anak harus bersekolah untuk meraih nilai terbaik, dan bukannya agar ia memiliki pengetahuan dan keahlian yang berguna bagi tahapan hidup berikutnya.
Seorang anak laki-laki akan tumbuh menjadi pria dewasa, yang suatu saat akan menikah dan memiliki anak-anak. Bagaimana bisa si anak laki-laki memimpin anak dan istrinya menuju kehidupan bahagia, jika ia tak memahami dan mampu melakukan tugas rumah tangga sederhana seperti membersihkan bak mandi atau membersihkan debu yang menempel di perabotan rumah?
Bukankah melimpahkan semua tugas di rumah pada istri atau asisten rumah tangga hanya akan mencetak anak yang manja dan minim pengetahuannya tentang cara membuat rumah aman dan nyaman untuk seluruh anggota keluarga? Lalu akan seperti apakah jadinya negara ini di masa depan karena kasih sayang berlebihan para orang tua melarang anak melakukan apapun selain belajar dan bersekolah?
Mulailah saat ini juga mengajarkan anak laki-laki Anda tentang cara membersihkan rumah, Bunda. Berikanlah tugas rumah tangga yang paling ringan dulu seperti mengelap meja, menata rak sepatu atau membereskan mainannya sendiri. Anda dapat menambahkan tugas rumah tangga lainny beberapa saat setelah Si Kecil mulai bisa bersih-bersih meski tanpa disuruh.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.