Bisa memandang wajah saudara sambil berhadapan bisa jadi adalah hal biasa bagi kebanyakan orang, sayangnya bagi anak kembar siam hal itu sulit dilakukan.
Kembar siam adalah kasus di mana saudara kembar memiliki anggota tubuh yang berdempetan, dan hanya bisa dipisahkan melalui jalan operasi. Salah satu anak kembar siam yang kisahnya mencuri perhatian ialah Safa dan Marwa.
Safa dan Marwa adalah anak kembar siam asal pakistan, kepala mereka saling menempel di bagian ubun-ubun, sehingga menyulitkan orangtua mereka saat ingin menggendong salah satu dari mereka.
Proses operasi pemisahan Safa dan Marwa pun tidak bisa dilakukan sembarangan, karena bukan hanya kepala mereka saja yang menyatu, namun ada bagian otak mereka yang menyatu. Satu kesalahan kecil saja bisa membuat mereka cacat atau bahkan meninggal dunia.
Anak kembar siam berhasil dipisahkan
Dilansir dari The Guardian, anak berusia dua tahun, Safa dan Marwa Ullah, dari Charsadda di Pakistan, menjalani tiga operasi besar untuk memisahkan kepala mereka di rumah sakit Great Ormond Street (GOSH), Landon.
Safa dan Marwa merupakan anak kembar siam craniopagus, yaitu kondisi tengkorak kepala dan pembuluh darah mereka menyatu bersama. GOSH sebelumnya telah berhasil memisahkan kembar craniopagus pada tahun 2006 dan 2011.
Untuk memastikan operasi berjalan lancar, para ahli menggunakan realitas virtual untuk membuat replika anatomi kepala Safa dan Marwa. Hal ini memungkinkan ahli bedah untuk memvisualisasikan struktur kompleks tengkorak mereka serta posisi otak dan pembuluh darah mereka.
Tim dokter juga menggunakan pencetakan 3D untuk membuat model plastik untuk latihan. Panduan pemotongan dibuat sehingga ahli bedah dapat bekerja lebih tepat.
Operasi yang menegangkan pun dimulai
Lihat postingan ini di Instagram
Selama operasi, dokter pertama-tama bekerja untuk memisahkan pembuluh darah mereka dan kemudian memasukkan selembar plastik ke dalam kepala mereka untuk menjaga otak dan pembuluh darah terpisah.
Operasi pemisahan Safa dan Marwa ini berjalan lebih dari 50 jam, dan melibatkan 100 anggota staf GOSH.
“Kami berhutang budi kepada rumah sakit dan kepada staf dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas segala yang telah mereka lakukan. Kami sangat gembira dengan masa depan anak kami,” tutur Zainab Bibi (34), Ibu dari Safa dan Marwa.
Ayah dari Safa dan Marwa meninggal karena serangan jantung ketika ibu mereka mengandung. Safa dan Marwah serta sang ibu dijemput dari GOSH pada 1 Juli oleh kakek mereka, Mohammad Sadat dan seorang pamannya, Mohammad Idrees. Namun, Safa dan Marwah harus tetap menjalani fisioterapi setiap hari sebagai bagian dari rehabilitasi mereka.
“Kami senang kami bisa membantu Safa dan Marwa dan keluarga mereka. Itu merupakan perjalanan yang panjang dan kompleks bagi mereka. Iman dan tekad mereka sangat penting dalam membawa mereka melewati tantangan yang mereka hadapi. Kami sangat bangga dengan mereka,” ungkap Ahli bedah saraf Noor Ul Owase Jeelani dan ahli bedah kraniofasial Prof David Dunaway.
Semoga Safa dan Marwa bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia seperti anak lainnya setelah menjalani semua prosedur operasi ini.
Baca juga:
Bayi lahir kembar siam, apakah penyebab yang sebenarnya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.