Parents, pernahkah terbersit dalam benak Anda untuk memakaikan perhiasan pada buah hati Anda? Jika ya, kisah berikut semoga dapat menjadi pertimbangan untuk mengkaji ulang keputusan Anda. Belum lama, kisah seorang anak kecil dijambret di daerah Depok menjadi viral.
Kisah anak kecil di Depok dijambret
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan detik-detik seorang pria menjambret perhiasan yang dipakai seorang bocah berusia tiga tahun. Peristiwa ini terjadi di Jalan Kampung Lio, Kota Depok, Jawa Barat pada Jumat (10/7).
Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, terlihat seorang pria mengendarai sepeda motor menarik dua orang anak yang tengah melintas di lokasi kejadian. Kala itu, bocah laki-laki yang tengah menggandeng korban dipegang pundaknya oleh pelaku yang membuat mereka berdua berhenti di hadapan pelaku.
View this post on Instagram
Melihat situasi yang sepi, dengan santainya pelaku langsung menggasak kalung yang dipakai sang bocah dan kabur dengan motor yang dikendarainya. Akibatnya, sang bocah menangis histeris dan menarik perhatian warga sekitar.
Ari, ayah korban mengatakan aksi penjambretan terjadi ketika balitanya tengah bermain dengan saudaranya dekat rumah kerabat. Kala itu, korban diajak budenya untuk mencari daun binahong untuk keperluan berobat. Sepinya lokasi rupanya menjadi kesempatan emas pelaku kriminal melancarkan aksinya.
“Tiba-tiba ada pengendara motor menggunakan motor Honda Vario putih memberikan uang Rp 2.000 ribu untuk mendekati korban. Sontak kalung anak saya diambil paksa hingga luka memar merah di leher belakang,” papar Ari.
Kejadian ini sontak membuat anak Ari menangis, salah satu warga berinisiatif mengejar pelaku. Sayangnya, pelaku tersebut tidak berhasil dikejar karena motor dikendarai dengan kecepatan ekstra hingga ke jalan raya.
“Pas di lampu merah pelaku sudah tidak bisa dikejar lagi. Karena terhambat lampu merah,” sambungnya. Saat melihat CCTV, pun plat motor tidak terlihat dengan jelas.
Ayah korban menuturkan, peristiwa ini tak hanya mengakibatkan luka memar di leher belakang. Trauma mendalam dan syok dirasakan buah hatinya jika melihat orang asing. Anaknya tersebut langsung menangis jika melihat orang asing yang mengendarai motor berwarna putih.
Menyikapi hal ini, warga sekitar perumahan melaporkan kejadian pada pihak kepolisian. Laporan terkait insiden penjambretan ini telah diterima jajaran Polres Metro Depok pada Minggu (12/7). Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kasus tersebut.
“Masih penyelidikan, kita periksa CCTV,” tutur Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Wadi Saabani melalui sambungan telepon.
Bahaya anak kecil memakai perhiasan
Agar anak tampil gaya dan menggemaskan, memang tak sedikit orangtua yang menganggarkan dana lebih untuk memakaikan perhiasan pada buah hatinya. Entah itu kalung atau anting, orangtua mengharap kelak sang anak dapat menjadi seseorang yang berharga dan bersinar layaknya perhiasan yang dikenakan.
Padahal kebiasaan ini sangat berbahaya, utamanya bagi si kecil yang sedang tumbuh gigi. Bentuk perhiasan yang kecil bisa membuat mereka tercekik bahkan tersedak yang sangat berbahaya. Kendati kalung yang terbuat dari manik silikon atau kayu juga tidak dianjurkan karena khawatir terkunyah oleh anak-anak.
FDA (Food and Drug Administration) yang berbasis di Amerika Serikat telah memberi peringatan kepada orangtua untuk tidak membiarkan anak-anaknya menggunakan perhiasan di tangan maupun lehernya. Kandungan benzocaine yang terkandung di dalam perhiasan dapat menyebabkan methemoglobinemia yang membatasi jumlah oksigen yang dibawa dalam darah.
Tips mencegah buah hati menjadi korban penjambretan
Tak hanya dari segi kesehatan, pada anak yang lebih besar pun berbahaya karena dapat memancing aksi kejahatan. Untuk itu, perhatikan hal berikut agar penjambretan tidak menimpa si kecil kesayangan Anda.
- Tahan diri untuk memakaikan perhiasan yang mencolok pada anak untuk menekan peluang anak menjadi korban kejahatan. Pakailah perhiasan hanya pada momen instimewa, misalnya saat anak akan pergi ke pesta bersama orangtua
- Selalu gandeng tangan si kecil dengan erat saat sedang berada di tempat umum
- Selalu waspada. Fokuskan perhatian penuh pada lingkungan sekitar agar tidak menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan
- Ketahui tujuan dan rute yang Anda lewati dengan seksama. Sebisa mungkin, hindari tempat yang sepi dan jauh dari keramaian. Jadi jika sesuatu menimpa, peluang meminta pertolongan lebih besar
- Hindari mengirim pesan dan bertelepon; saat menggunakan ponsel perhatian seseorang mudah terpecah
- Anda dan anak merasa sedang diikuti? Tetap tenang dan ubah arah seolah Anda mengetahui lokasi tersebut dengan baik. Segera cari kerumunan orang banyak atau datangi kantor polisi terdekat
- Jadikanlah perhiasan sebagai investasi jangka panjang dengan menyimpannya di tempat yang aman
Hendaknya kasus anak kecil di Depok dijambret ini menjadi pembelajaran berharga bagi orangtua. Bagaimanapun, keselamatan anak adalah yang utama.
Sumber: Instagram, Today, Tabloid Suara, Parentune
Baca juga :
Anak terbunuh saat melindungi ibunya dari perampok, sang ibu berbagi kisah pilu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.