Sabtu, 29 April 2017, kegembiraan seorang ibu berubah menjadi duka saat anaknya harus terbaring dan berjuang hidup. Syarul Arief Rifqi Mohd Azriq (5) mengalami koma setelah jatuh saat bermain inflatable bouncer alias bouncer tiup di rumahnya di Persiaran Sungai Gelugor, Georgetown.
Menurut ibu korban, Norsyaliza Yahaya (32), anaknya kini terbaring koma di Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit Lam Wah Ee akibat terjatuh dari ketinggian hampir 10 meter. Ia jatuh saat bermain inflatable bouncer yang disewa dari sebuah perusahaan katering.
Norsyaliza menyewa mainan tersebut untuk anak-anak bermain saat hari ulang tahun suaminya. Alat tersebut dipasang oleh pekerja katering pada pukul 3 sore.
Namun, setengah jam kemudian anaknya terjatuh dan kepalanya membentur aspal.
Syarul segera dilarikan ke rumah sakit dan dokter terpaksa melakukan operasi karena ada pembekuan darah di kepalanya. Pasca operasi yang pertama, dokter menyatakan ada masalah karena terdapat pembekuan darah juga di kepala bagian kiri, maka operasi kedua pun dilakukan.
Setelah itu, Syarul pun koma.
Norsyaliza sempat kesal karena insiden tersebut terjadi akibat inflatable bouncer dipasang terbalik oleh pekerja katering. Akibatnya, mainan itu pun menjadi tidak stabil.
Apa yang perlu Parents ketahui tentang inflatable bouncer?
- Bila Parents memasang sendiri, pastikan untuk membaca dan mengikuti semua instruksi yang diberikan.
- Jika Anda menyewa dari pihak lain, pastikan perusahaan tersebut memiliki asuransi. Pekerja yang terlatih akan memasang dan memantau anak-anak saat bermain.
- Tidak ada hukum yang mengatur penggunaan inflatable bouncer. Meski tempat penyewaan mainan tersebut memiliki asuransi, Ayah dan Bunda tetap perlu memastikan sendiri bahwa bouncer sudah terpasang dengan baik.
Bila dipasang di luar rumah:
- Mainan ini harus dipasang di permukaan yang datar dan rata serta terbebas dari batu, kayu, selang air, serta benda-benda lain yaang dapat mengganggu.
- Jangan dipasang dekat dengan pohon beranting, stop kontak, atau pagar. Mainan ini harus dipasang di area terbuka.
- Bila dipasang di permukaan yang keras, tambahkan alas yang lembut di area pintu masuk dan pintu keluar bouncer.
- Pastikan mainan terpancang ke dalam tanah (Jangan biarkan anak berada di sekitar bouncer saat sedang memasang pancang besi).
Bila dipasang di dalam rumah:
- Jauhkan dari dinding. Pastikan ada area kosong di sekitar inflatable bouncer.
- Jauhkan dari kkipas angin, lampu, dan benda berbahaya lainnya.
- Letakkan alas lembut pada pintu masuk dan pintu keluar.
Keamanan menggunakan inflatable bouncer:
- Hanya anak-anak usia 6 tahun ke atas yang boleh bermain di bouncer. Anak-anak yang lebih kecil belum memiliki keseimbangan, koordinasi yang baik serta kekuatan yang dibutuhkan saat bermain bouncer.
- Pastikan selalu ada orang dewasa yang mengawasi. Jika tempat bermain di dalam gedung, pastikan mereka memiliki karyawan yang selalu siaga menjaga.
- Anak-anak harus membuka sepatu, aksesori, dan kacamata sebelum bermain. Pastikan juga mereka mengosongkan kantong dari benda yang tajam untuk mengurangi potensi terluka.
- Buat kesepakatan dengan anak sebelum bermain, misalnya tidak boleh berkelahi dengan anak lain, harus bermain dengan baik dan tidak kasar.
- Jika bouncer mulai mengempes atau kekurangan angin, segera minta anak-anak berhenti bermain dan menjauh dari bouncer.
Lakukan tindakan pencegahan yang diperlukan agar momen menyenangkan ini tidak berubah menjadi duka. Kisah ini menjadi peringatan bagi para orangtua seperi apa tindakan pencegahan yang dapat diambil.
Semoga dek Syarul dapat segera pulih lagi.
*artikel disadur dari tulisan Aqma di theAsianparent Malaysia.
Baca juga:
Anak 3 tahun cedera parah saat main trampolin, peringatan keras bagi para orangtua
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.