Seorang anak hampir tenggelam di kolam renang rumahnya, padahal saat itu ada orang dewasa di dekatnya. Untungnya, kakak si anak melihat kalau adiknya tenggelam dan membutuhkan bantuan sehingga anak tersebut berhasil diselamatkan.
Peristiwa itu terjadi di Chiang Mai, Thailand. Dilansir dari YouTube NowThis News, seorang anak perempuan bernama Kaning, 2 tahun, sedang berjalan di pinggir kolam renang di belakang rumahnya. Karena terpeleset, ia lalu terjatuh ke dalam kolam yang cukup dalam untuknya.
Artikel terkait: 6 Artis yang Meninggal karena Tenggelam, Tangmo Nida hingga Eril Anak Ridwan Kamil
Berkat Sang Kakak, Anak yang Hampir Tenggelam Bisa Selamat
Sumber YouTube NowThis News
Sang kakak, Kana, 3 tahun, yang juga berada di lokasi yang sama, awalnya tidak melihat kalau adiknya tenggelam. Namun, begitu ia menyadarinya, Kana langsung berteriak-teriak panik dan menghampiri ayahnya, Apisit Kaneungit, yang sedang menyapu di dekat kolam.
Saat mendengar anak tertuanya berteriak-teriak, awalnya Apisit tidak langsung panik dan masih terus menyapu. Sampai Kana menunjuk ke arah kolam renang dan sang ayah baru melihat kalau anak bungsunya sedang berusaha menyelamatkan diri.
Tak tinggal diam, Apisit langsung berlari dan masuk ke kolam renang untuk menyelamatkan Kaning. Ternyata, kolam renang tersebut tidak terlalu dalam, yaitu hanya setinggi bagian pinggang Apisit. Namun, tentu saja ketinggian tersebut cukup dalam untuk anak usia 2 tahun.
Sumber YouTube NowThis News
Begitu Apisit mengeluarkan Kaning dari kolam renang dan mendirikannya di pinggir kolam, Kana langsung menangis histeris. Sepertinya anak kecil itu merasa lega adiknya yang hampir tenggelam bisa diselamatkan.
Artikel terkait: Ibu dan Adik Ayu Anjani Jadi Korban Tenggelam Kapal di Labuan Bajo, Berikut Kronologi dan Faktanya!
Berharap Video Ini Bisa Jadi Pelajaran untuk Para Orang Tua
Sumber YouTube NowThis News
Video Kana yang hampir tenggelam ini tertangkap langsung di CCTV rumah Apisit. Sepertinya laki-laki berusia 29 tahun inilah yang juga mengunggahnya ke internet.
Kepada Newsflare, ia mengatakan, “Aku rasa ini contoh yang bagus untuk mengingatkan orang kalau kamu tidak bisa mengalihkan perhatian sedikit saja saat ada anak-anak dan air.”
Sumber YouTube NowThis News
Apisit juga berharap video anaknya yang hampir tenggelam itu bisa menyebarkan kesadaran kepada para orang tua. Khususnya mengenai cara menjaga anak tetap aman di sekitar kolam renang.
Laki-laki asal Thailand ini tidak ingin ada peristiwa yang terjadi pada ia dan anak-anaknya bisa sampai terulang pada keluarga lainnya.
Mengapa Anak yang Hampir Tenggelam Tidak Bersuara?
Jika melihat video Kaning yang hampir tenggelam, terlihat kalau anak ini sama sekali tidak mengeluarkan suara apapun. Itulah mengapa kakak dan ayahnya yang berada di lokasi yang sama tidak menyadarinya.
“Aku tidak mendengar apa-apa. Ini sebagian adalah kesalahanku karena kurang hati-hati, tetapi untungnya aku memiliki pahlawan kecil, anak tertuaku,” ujar Apisit.
Dilansir dari SafetyCode, proses anak tenggelam tidak seperti di film-film yang sempat berteriak meminta tolong. Ternyata, proses tenggelam di dunia nyata cenderung tidak bersuara.
Ini karena saat anak struggling atau sedang berusaha menyelamatkan diri, kepalanya lebih banyak berada di bawah permukaan air sehingga sulit untuk berteriak.
Lalu, jika kepala berhasil berada di atas air, secara insting hal itu akan dimanfaatkan anak untuk untuk mengambil napas.
Lalu, saat tenggelam gerakan tangan dan kaki anak seperti menaiki tangga atau seperti gerakan anjing. Cenderung tidak beraturan. Hal ini membuat anak tidak bisa melambai dan berteriak minta tolong.
Itulah mengapa peristiwa tenggelam cenderung tidak bersuara atau sering disebut sebagai silent drowning.
Artikel terkait:Aktris Senior Mary Mara Meninggal Dunia, Diduga karena Tenggelam di Sungai
Anak Kecil Sangat Mudah Tenggelam
Masih menurut SafetyCode, anak kecil sangat mudah tenggelam karena banyak hal. Pertama adalah karena rasa keingintahuan mereka. Dalam teori tumbuh kembang, anak usia di bawah 10 tahun memiliki sifat keingintahuan yang sangat tinggi. Apa saja bisa menarik perhatiannya
Sumber Unsplash
Bagi anak yang tergolong pemberani, mereka bahkan tidak akan takut untuk menyentuh objek tersebut. Walaupun objek tersebut berada di dalam air.
Selain itu, anak juga memiliki kepekaan yang sangat rendah terhadap potensi bahaya. Inilah yang terjadi pada Kaning. Ia sama sekali tidak tahu bahaya berjalan di pinggir kolam, yang bisa berisiko membuatnya tenggelam.
Nah, semua kombinasi tersebutlah yang membuat anak sangat mudah tenggelam dan dapat membahayakan nyawanya.
Jangan Lepaskan Pengawasan Anak, Apalagi Saat Berada di Kolam Renang
Sumber Pexels
Proses tenggelam pada anak tidak berlangsung lama. Bagi anak yang tidak bisa renang, mereka hanya mampu berusaha berada di permukaan air selama 10-50 detik tergantung usianya. Setelah itu, mereka akan tenggelam.
Jadi, hanya butuh waktu 60 detik lepas dari pandangan sudah bisa membuat orang tua kehilangan anak tercintanya. Bahkan saat berada di kolam dangkal, tetap pusatkan perhatian pada anak. Karena nyatanya anak juga bisa tenggelam di sana.
Sumber Unsplash
Apisit Kaneungnit memang harus berterima kasih kepada anak tertuanya sehingga anak bungsunya yang hampir tenggelam bisa selamat. Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran berharga bagi orang tua lainnya, ya.
Baca juga:
Anak 1 Tahun Hampir Tenggelam di Kamar Mandi, Kok Bisa?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.