"Aku berjanji tidak akan main lagi", tulis balita yang tewas disiksa dalam suratnya

Balita meninggal karena disiksa sang ayah, tulis surat yang penuh haru. Begini kisahnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kasus anak disiksa meninggal kini kembali terjadi. Seorang gadis keci yang berdomisili di Tokyo mengalaminya kali ini. 

Miris, wafatnya sang gadis kecil ini terjadi akibat ulah dari orangtuanya sendiri, terutama sang ayah. Bersama dengan tubuhnya yang telah terbujur kaku tak bernyawa, ditemukan surat dan catatan isi hatinya terkait perilaku orangtuanya itu. 

Anak disiksa meninggal

Yua Funato, anak disiksa meninggal oleh ayahnya sendiri.

Yua Funato, gadis kecil yang malang tersebut ditemukan terkapar di sebuah kediaman. Di sekujur tubuhnya banyak terdapat luka-luka karena intimidasi dan penyiksaan oleh ayahnya, Yudai.

Seorang detektif akhirnya melakukan investigasi terkait kejadian naas ini. Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa pada tubuh anak disiksa ini terdapat tanda-tanda radang dingin di kakinya dan memar di kepalanya.

Ketika tubuhnya ditemukan, memar dan goresan di tubuh mungilnya itu pun sepertinya telah disiram dengan air dingin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Isi surat yang mengiris hati

Catatan berisi cuahan hati Yua ditemukan saat pihak berwenang memeriksa keadaan sekitar. Di masa kecil yang seharusnya bisa menyenangkan dan membahagiakan itu, ia mengungkapkan kekejaman yang dipraktikkan orangtuanya.

Berkedok untuk menerapkan kedisiplinan, rupanya ayahnya melakukan banyak tindakan kekerasan pada tubuhnya yang rapuh itu. Ia memohon agar dimaafkan dan berjanji untuk tidak akan mengulanginya kembali. 

“Tolong, tolong, tolong, maafkan aku. 

Aku akan pastikan bisa berbuat lebih baik lagi besok, dibandingkan hari ini, tanpa Papa dan Mama beritahu aku lagi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sungguh, aku tidak akan mengulang hal yang sama.

Maafkan aku. Aku akan memperbaiki hal yang tidak bisa aku lakukan kemarin dan apa yang telah aku lakukan setiap harinya.”

 

anak disiksa meninggal

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Yua kecil rupanya memohon maaf karena ia bermain dan berjanji untuk tak akan bermain lagi.

“Aku minta maaf karena aku telah banyak bermain seperti orang bodoh. Aku akan berhenti melakukan hal bodoh seperti bermain.

Aku tidak akan melakukannya lagi. Aku berjanji”

Meminta pertolongan sebelum kematiannya

Tak hanya kepada orangtuanya sendiri, gadis kecil ini pun pernah meminta pihak kesejahteraan anak untuk membantunya. Sebelumnya, ia pernah tinggal di pusat konsultasi dan mendapatkan perawatan.

Secara terbuka, Yua mengungkapkan pada salah satu staff bahwa ia tak ingin bersama orangtuanya lagi. “Saya tidak butuh ayah dan ibu,” ujarnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perawatan dan perlindukan tersebut bisa dilakukan berkat bantuan tetangganya. Saat belum pindah ke Tokyo, tetangga di kediaman lamanya mendengar Yua terus menerus menangis.

Selang beberapa bulan pada saat Natal, Yua ditemukan berada di luar rumah. Berada di tengah cuaca dingin, Yua terlihat hanya mengenakan piamanya saja.

Setelah masa perlindungan dan perawatan, ia kembali ke rumahya pada bulan Februari berikutnya. Namun rupanya, ia kembali mendapat perawatan. Kali ini di rumah sakit pada bulan berikutnya.

Kembali terbuka, Yua menceritakan sikap orangtuanya pada dokter.  “Ayah memukuliku, ibu juga ada di sana saat itu,” tuturnya.

Sebelum akhirnya sempat melakukan perawatan lagi, sang ayah memboyong serta keluarganya itu untuk pindah ke Tokyo. Tepat pada 2 Maret 2019 kemarin, Yua pun mengembuskan napasnya yang terakhir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

anak disiksa meninggal

Kesaksian keji sang ayah

Saat mendapat perlindungan dan perawatan di pusat kesejahteraan, sang ayah bersikukuh membawanya pulang dengan mengungkapkan sebuah alasan.”Istri saya dan ibunya terlalu memanjakan Yua, jadi saya memukul untuk mendisiplinkannya,” tutur ayahnya memberikan alasan.

Ketika ia ditanya alasan mengenai tubuh si kecil yang sangat kurus, ia mengungapkan alasan yang tak masuk akal. “Makan terlalu banyak itu tidak baik, kami memiliki sosok model yang ideal.”

Peristiwa ini akan ditindaklanjuti serius oleh pemerintah

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, telah berjanji untuk melakukan banyak upaya serius terkait dengan beberapa kasus anak disiksa meninggal yang telah terjadi ini. Ia berkomitmen untuk membebaskan negara dari pelecehan anak setelah peristiwa kematian tersebut.

“Kami gagal menanggapi panggilan untuk bantuan yang telah dia kirimkan dengan berani. Sebagai pemerintah, kami akan menganggapnya serius,” pungkasnya.

Artikel terkait: Kejam! Bocah 4 tahun ini dipukuli oleh ayahnya sendiri dan dikurung di kamar mandi

Semoga kejadian anak disiksa meninggal yang bernasib naas seperti Yua tidak kembali terjadi ya, Parents.

Sumber : Mirror.co.uk

Baca Juga : 

Miris, anak dipukuli dan ditikam sang ayah karena tak menyelesaikan PR

Penulis

nisya