Salah satu peran penting orangtua adalah mengurus anaknya ketika mereka masih kecil. Kita sudah sering melihat atau mendengar kelalaian orang tua dalam mengurus anaknya, namun pernahkah Anda mendengar kelalaian orang tua gara-gara kecanduan game sehingga anak dibiarkan kelaparan? Kasusnya terjadi baru-baru ini di Jepang.
Anak dibiarkan kelaparan sampai meninggal karena ibunya memilih menggunakan uangnya untuk game alih-alih membeli susu formula
Seorang ibu di Jepang, sedang mengumpulkan uang untuk video game, telah tanpa sengaja membiarkan anaknya yang berusia satu tahun kelaparan sampai akhirnya meninggal. Ibu yang berusia 25 tahun tersebut tampaknya menggunakan uang untuk menambah poin games, yang pada awalnya ditujukan untuk membeli susu bubuk.
Diketahui ia hanya memberikan susu formula sekali sehari. Anaknya secara perlahan kehilangan berat badan dan menjadi kurus.
Bocah malang tersebut meninggal pada Oktober 2017 karena malnutrisi. Polisi mengatakan saat itu berat badan bayi berumur 1 tahun itu hanya 3,8 kg.
Di pengadilan, sang ibu berkata ia menyadari bayinya akan meninggal “suatu hari nanti”. Namun, ia tidak mengantisipasi kalau kematian akan datang begitu cepat.
Ia berkata ia tidak memiliki teman, sehingga menyebabkan ia kecanduan pada game.
Tanda-tanda kecanduan video game
Seringkali kita berpikir hanya anak-anak yang bisa kecanduan game, padahal ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Apa sebenarnya yang menjadi tanda-tanda kecanduan main game?
Lamanya bermain game ternyata tidak bisa dijadikan acuan. “80% orang bisa bermain game dengan aman,” ujar Keith Bakker, direktur Smith & Jones Addiction Consultants.
“Pertanyaannya adalah: apakah Anda bisa mengontrol aktivitas bermain game Anda?”
Menurut Center for On-Line Addiction, ada beberapa pertanda yang bisa dijadikan pertanda kecanduan video game, di antaranya:
- Bermain lebih lama dari biasanya
- Memikirkan bermain game saat melakukan aktivitas lain
- Bermain game untuk menghindari kenyataan, kecemasan, atau depresi
- Berbohong pada orang-orang terdekat untuk menutupi kecanduan
- Gampang tersinggung ketika orang lain berusaha menasehati untuk mengurangi waktu main game Anda
Orang yang kecanduan video game biasanya menjadi terisolasi, menjadi tidak aktif secara sosial, dan kehilangan minat pada hobi mereka sebelumnya. “Orang ini akan menghilang dari aktivitas lainnya,” ujar Kimberly Young, direktur klinik dari Center for On-Line Addiction.
“Seorang ibu pernah menelepon saya ketika anaknya tiba-tiba keluar dari klub baseball. Padahal dulu anaknya sangat cinta baseball, jadi ia tahu pasti ada masalah.”
Bagaimana menyembuhkan kecanduan video game?
Menyembuhkan kecanduan bermain game tidak jauh berbeda dengan mengobati kecanduan lainnya, kecuali satu hal. Komputer, smartphone, teknologi saat ini telah menjadi bagian dari hidup kita, jadi seorang yang sudah kecanduan game kemudian ingin sembuh, sulit untuk menghindarinya.
“Sama seperti kecanduan makanan,” papar Young. “Anda harus belajar untuk hidup dengan makanan.”
Solusinya adalah mendisiplinkan diri untuk menggunakan teknologi tersebut hanya untuk keperluan lain dan menggunakannya dengan tanggung jawab. Menurut Bakker, bahkan mengurangi waktu bermain misalnya hanya satu jam sehari tidak akan membantu, Bakker membandingkannya dengan “seperti seorang alkoholik berkata ia hanya akan minum bir.”
Menurut Bakker, bagian tersulit dari menolong pencandu game adalah meyakinkannya bahwa ia dalam masalah dan perlu disembuhkan. Karena tidak pernah ada yang masuk penjara karena sebuah game. Namun, kasus anak dibiarkan kelaparan di atas ternyata bisa menjadi bukti kalau kecanduan game secara tidak langsung bisa berakibat fatal!
Kecanduan main game, bisakah dicegah?
Bisa kok! Hobi main game? Sebelum kecanduan, lakukan beberapa hal ini, Parents!
- Batasi waktu Anda memakai gadget untuk main games, misalnya hanya bermain games di akhir pekan dan selama 2 jam sehari. Pastikan juga Anda tegas pada batasan tersebut.
- Alihkan perhatian Anda dari gadget dengan melakukan aktivitas lainnya, Seperti mewarnai secara online, atau mengajak anak dan pasangan bermain di luar rumah.
- Minta dukungan dan kerja sama pasangan untuk meninjau kebiasaan Parents saat menggunakan gadget atau bermain games. Lewat kebiasaan saling mengingatkan, lama kelamaan Anda bisa terhindar dari kecanduan bermain games.
Artikel disadur dari tulisan Kevin Wijaya Oey di theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Kejam! Seorang ayah siksa anak 3 tahun hingga kelaparan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.