Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini menginfeksi segala usia mulai dari dewasa hingga anak-anak. Hingga Kamis (5/11/2020) sebanyak 4.982 anak di Jawa Barat terpapar Covid-19. Angka ini perlu disikapi dengan serius mengingat tren kasus Covid-19 masih terus meningkat. Simak laporan terbaru kami mengenai penyebaran Covid-19 di kalangan anak-anak dan remaja berikut ini.
Ribuan Anak di Jawa Barat Terpapar Covid-19, Paling Banyak Usia 6-18 Tahun
Sumber: Shutterstock
Sebanyak 4.982 anak di Jawa Barat hingga Kamis (5/11/2020) terinfeksi Covid-19. Mereka terdiri dari berbagai rentang usia mulai bayi yang masih berumur beberapa hari hingga remaja yang menginjak usia 18 tahun.
Namun, jumlah kasus terbanyak berasal dari golongan anak-anak berusia 6-18 tahun, yakni sebanyak 3.877 anak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.085 adalah anak laki-laki dan 1.791 anak sisanya adalah perempuan yang rata-rata berasal dari kelompok usia anak sekolah.
Sementara itu, jumlah terbanyak kedua dari golongan anak-anak adalah kelompok usia pra sekolah dengan rentang usia 5-6 tahun yang berjumlah 185 anak. Sisanya, terdapat 709 kasus positif Covid-19 dari kelompok usia balita 1-5 tahun dan 211 bayi berusia 0-1 tahun yang terinfeksi virus corona.
Jumlah ini sangat memprihatinkan mengingat anak-anak adalah golongan rentan yang membutuhkan perawatan lebih ketika terpapar Covid-19 dan kondisinya menurun.
Ribuan Anak di Jawa Barat Terpapar Covid-19, Diduga Tertular dari Keluarga
Sumber: Shutterstock
Banyaknya kasus positif Covid-19 pada anak di Jawa Barat menjadi catatan tersendiri bagi sejumlah kalangan. Mereka menilai anak-anak tertular Covid-19 dari lingkungan sekitar dan anggota keluarga. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh seorang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Kusnandi Rusmil.
Menurutnya, kelompok usia anak sekolah adalah yang paling rentan terpapar virus corona. Mereka sangat mungkin tertular dari orang-orang di lingkungan sekitar yang kontak dekat dengannya atau dari anggota keluarga di rumah.
“Di [RS] Hasan Sadikin banyak yang diisolasi usia remaja karena dia paling aktif ke mana-mana, main bola segala macam,” kata Kusnandi di rumahnya di Bandung, Kamis (5/11/2020) seperti diberitakan oleh Detik.com.
Sementara itu, untuk tingkat kesembuhan pada anak, hingga kini tim dokter masih terus mempelajarinya. Namun, ia menekankan bahwa ini tergantung dengan ketahanan tubuh pasien.
“Untuk tingkat fatalitasnya tergantung ketahanan tubuhnya sendiri. Kita sedang belajar, kita belum banyak [informasi] mengenai ini, sedang belajar,” lanjutnya.
Orang Tua Diminta Waspada Penyebaran Covid-19 di Rumah
Sumber: Shutterstock
Kondisi ini membuat Kusnandi merasa prihatin. Ia pun meminta para orang tua bersikap waspada dengan kemungkinan penyebaran virus di dalam rumah. Sebab, hingga kini penyakit Covid-19 masih belum ada obatnya. Belum lagi penyebarannya yang begitu mudah hingga jumlah kasus yang positif terinfeksi virus corona terus meningkat setiap hari.
Ia meminta agar orang tua dan anggota keluarga lainnya disiplin menjaga kebersihan di dalam rumah. Selain itu, anak-anak juga diminta untuk mematuhi protokol kesehatan apabila berkegiatan di luar rumah.
Kusnandi mengakui bahwa virus corona adalah virus yang berbahaya. Sebab, ini adalah virus baru yang dalam rentang waktu 10 bulan telah menginfeksi puluhan juta orang di seluruh dunia. Selain itu, tak sedikit juga yang meninggal dunia karena terpapar virus ini.
“Saya mohon kepada semua masyarakat bahwa virus ini baru kita kenal baru kita kenal 10 bulan. Penyakit ini baru mulai pada bulan Januari di Wuhan [Cina]. Sampai sekarang baru 10 bulan dan yang sakit sudah 30 juta [orang] di seluruh dunia, yang meninggal sudah 3 juta [orang]. Itu belum ada penyakit yang begitu. 10 bulan yang meninggal sudah 3 jutaan, yang sakit sudah 30 juta. Jadi ini benar-benar virusnya sangat ganas,” terangnya.
Sementara itu, hingga kini kematian akibat Covid-19 pada anak di Jawa Barat berjumlah 10 kasus yang terdiri dari kelompok usia sekolah dan 1 orang bayi berjenis kelamin laki-laki. Jumlah kesembuhan hingga Kamis (5/11/2020) mencapai 3.389 anak.
Parents, semoga laporan di atas bisa membuat kita semakin waspada dengan bahaya Covid-19 ya. Dengarkan apa kata dokter Kusnandi dan patuhi protokol kesehatan. Semoga pandemi segera berlalu dan kita bisa segera beraktivitas tanpa dihantui rasa takut.
Baca juga:
Waspada Parents! Angka Kematian Anak Akibat COVID-19 Mengkhawatirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.