“Ibuuu…. Shakira nggak ada rambutnya! Shakira mukanya kenapa begini? Shakira kenapa botak, Ibu??” Kalimat ini keluar dari bibir mungil Shakira Aurum, anak Denada saat melihat pantulan dirinya di cermin.
Hati saya langsung mencelos ketika membaca keterangan foto yang dituliskan oleh Denada yang ia posting di akun Instagram miliknya.
Tidak terbayangkan betapa beratnya pejuangan Denada saat ini. Salah satunya adalah bagaimana ia menguatkan buah hatinya yang kini sedang berjuang dengan penyakitnya, leukemia.
Seperti yang ramai diberitakan, beberapa bulan belakangan ini Denada memang sedang menemani Shakira untuk mendapatkan perawatan dan terapi mengobati penyakit anaknya di Singapura.
Salah satu terapi yang perlu dijalankan anak Denada, Shakira Aurum adalah kemoterapi. Salah satu prosedur penanganan untuk penyakit kanker ini memang akan berisiko membuat kerontokan pada rambut.
Hal inilah jugalah yang dialami oleh Shakira Aurum, anak Denada.
Sumber: Instagram @denadaindonesia
Untuk membuat putrinya lebih nyaman, Denada pun akhirnya memutuskan untuk menutup kaca di kamar mandi. Seperti yang ia tulis di keterangan fotonya:
Aku tutup kaca dengan koran supaya dia nggak bisa lihat refleksinya di kaca. Kupikir akan lebih menyamankan dia. Dia jadi lebih tenang waktu mandi, buang air kecil dan cuci tangan.
Lalu, aku bilang begini sama dia, “Shakira tahu nggak kenapa rambut Shakira rontok? Karena Allah sayang sama Shakira, termasuk yang ada di rambut Shakira.
Chemo – 2nd protocol. 4th day. • • 2 malem lalu, akhirnya aku memutuskan untuk nutup kaca di kamar mandi. Salah satu efek samping kemoterapi adalah perubahan fisik. —- “Ibuuu..Shakira ga ada rambutnya! Shakira mukanya kenapa begini?? Shakira kenapa botak, Ibu?”. Dia merasa tidak cantik. • • Aku tutup kaca dengan koran supaya dia ga bisa liat refleksinya di kaca. Kupikir, ini akan lebih menyamankan dia. Dia jadi lebih tenang waktu mandi, buang air, dan cuci tangan. Lalu, aku bilang begini sama dia: “Shakira, tau ga kenapa rambut Shakira rontok? Karena Allah sayang sama Shakira. Allah lagi buang semua yang jelek di badan Shakira, termasuk yang ada di rambut Shakira. Allah mau gantikan dengan yang lebih baik. Mulai sekarang, setiap kita liat rambut Shakira ada yang rontok, kita bilang ‘Alhamdulillah’ ya nak”. Dia mengangguk. Alhamdulillah.•
A post shared by Denada Tambunan #KING (@denadaindonesia) on
Allah mau menggantikan dengan yang lebih baik. Mulai sekarang, setiap kita lihat rambut Shakira ada yang rontok, kita bilang ‘Alhamdulillah’ ya, nak.
Dia pun mengangguk. Alhamdulillah.
Sebagai orangtua, saya cukup paham apa dan mendukung apa yang dilakukan oleh Denada.
Biar bagaimanapun saya percaya, ketika anggota keluarga, apalagi seorang anak sedang sakit, yang dibutuhkan adalah dukungan dan energi positif.
Sumber: Instagram @denadaindonesia
Ketika kondisi tubuh sedang drop karena terlalu lelah maka dibutuhkan asupan energi untuk membantunya semangat dan merasa lebih nyaman lagi.
Mendampingi orang terkasih yang sedang melawan penyakit keras memang tidaklah mudah, salah satunya mendampingi anak ataupun keluarga yang sedang sakit kanker.
Dikutip dari laman Hallo Sehat, berbagai penelitian yang telah membuktikan kalau pasien kanker yang mendapatkan support dari orang-orang di sekitarnya bisa meningkatkan tingkat kesembuhan.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat pasien yang sedang mengalami sakit kanker bisa merasa lebih baik:
1. Persiapkanlah diri sebelum menjenguk. Jangan sampai pasien atau penderita kanker melihat Anda sedih karena hal ini bisa memengaruhinya.
2. Cari informasi yang mendalam mengenai penyakit kanker yang ia alami. Setidaknya dari sini Anda pun akan punya gambaran keadaan pasien.
3. Posisikan diri sebagai pasien sehingga Anda bisa membayangkan perlakuan apa yang sebaiknya ditujukan pada pasien ataupun keluarganya.
4. Pastikan saat Anda berkunjung tidak mengganggu istirahatnya, sehingga bertanyalah lebih dulu sebelum mengunjunginya.
5. Buatlah rencana yang menyenangkan untuk menghibur. Misalnya dengan mengajaknya berbincang mengenai topik yang ia sukai.
6. Berempatilah, dalam artian Anda perlu berhati-hati dalam bertanya atau berkomentar. Jadi, tidak perlu hal-hal yang tidak perlu seperti, “Saya mengerti perasaan kamu,” atau, “Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja.”
Komentar seperti tidak membantu membuatnya lebih baik, justru hanya terkesan seperti basa-basi saja.
Baca juga :
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.